- Perhatikan perubahan perilaku atau emosi pada anak Anda. Jika Anda melihat tanda-tanda seperti penarikan diri, perubahan suasana hati yang drastis, atau penurunan minat pada aktivitas yang biasa disukai, ini bisa menjadi indikasi bahwa anak membutuhkan bantuan.
  - Jangan ragu untuk bertanya kepada anak secara lembut dan terbuka tentang apa yang sedang mereka alami.
5. Bekerja Sama dengan Konselor:
  - Kolaborasi antara orang tua dan konselor sangat penting. Berikan informasi yang relevan kepada konselor tentang situasi anak di rumah atau lingkungan sosialnya.
  - Jadilah mitra dalam perencanaan tindak lanjut setelah sesi konseling. Diskusikan strategi atau perubahan yang dapat diterapkan di rumah untuk mendukung perjalanan anak dalam mengatasi permasalahan.
6. Mendorong Konsistensi dan Kepatuhan:
  - Jika konselor memberikan saran atau rekomendasi tertentu, bantu anak untuk mengikuti dan mengaplikasikannya dengan konsisten.
  - Peran orang tua sebagai model juga penting. Tunjukkan kepada anak bagaimana mengelola emosi secara sehat dan berkomunikasi dengan baik.
7. Pentingnya Mendengarkan Tanpa Menilai:
  - Saat anak berbagi pengalaman atau perasaannya, penting untuk mendengarkan tanpa menilai atau mengkritik. Ciptakan ruang yang aman bagi anak untuk berbicara tanpa takut dicela.
  - Hindari memberikan saran sebelum anak selesai berbicara. Biarkan mereka merasa didengarkan dan dipahami terlebih dahulu.