Mohon tunggu...
Annisa Ramadhanty Kurnia
Annisa Ramadhanty Kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di Universitas Negeri Jakarta

Annisa Ramadhanty Kurnia, mahasiswi semester 2 di Universitas Negeri Jakarta dengan Program Studi Pendidikan Masyarakat. Memiliki ketertarikan pada bidang sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Karakteristik Individu dan Sosial dalam Meningkatkan Efikasi Diri Mahasiswa

16 Juni 2023   23:31 Diperbarui: 16 Juni 2023   23:40 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.jojonomic.com/

Pada era globalisasi ini, efikasi diri megang peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi tentunya mendorong masyarakat untuk selalu mengembangkan potensi dirinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatan efikasi diri karena seseorang dapat melakukan sesuatu secara optimal apabila efikasi diri mendukungnya.

Efikasi diri merupakan turunan dari teori sosial kognitif yang pertama kali diperkenalkan oleh Albert Bandura. Teori ini menganggap bahwa prestasi manusia bergantung pada interaksi manusia atas faktor personal (pemikiran dan keyakinan, dan kondisi lingkungan). [1] efikasi diri berfungsi sebagai salah satu indikator yang menentukan seberapa besar keyakinan individu dalam mengenal kemampuan dirinya untuk melakukan sesuatu sehingga mecapai hasil yang optimal atau yang diinginkan. 

Salah satu aspek kehidupan yang dipengaruhi oleh efikasi diri adalah prestasi. Bandura (1997) mengemukakan efikasi diri mempunyai peran yang sangat besar terhadap prestasi matematika dan kemampuan menulis. Dalam membuktikan hal tersebut, beberapa peneliti melakukan penelitian dan menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) Penelitian Chemers et al. (2001) menemukan bahwa efikasi diri akademik berhubungan dengan prestasi dan penyesuaian diri, (secara langsung memengaruhi prestasi akademis, sedangkan secara tidak langsung memengaruhinya melalui harapan dan persepsi terhadap koping). (2) Pada tahun 1994 Pajares dan Miller menguji pendapat Bandura yang menyatakan bahwa efikasi diri merupakan variabel yang paling berperan untuk memprediksi prestasi mahasiswa. Hasil penelitiannya mendukung pendapat Bandura bahwa efikasi diri merupakan variabel yang paling tinggi perannya dalam menentukan prestasi mahasiswa (Pajares & Miller, 1994).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, efikasi diri memiliki peran yang penting dalam hal yang berhubungan dengan prestasi. Tentunya peningkatan efikasi diri sangat dibutuhkan pada mahasiswa. Peningkatan efikasi diri tidak terlepas dari pengaruh karakteristik individu dan sosial. Menurut R Andi Sularso (2016) karakteristik individu adalah ciri khusus seseorang. Manusia mempunyai karakteristik individu yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, Karakteristik individu yang heterogen sangat berpengaruh terhadap proses kinerja serta peningkatan efikasi diri bagi manusia.

Pengaruh karakteristik individu terhadap peningkatan efikasi diri bagi mahasiswa merujuk pada keyakinan individu terhadap kemampuan mereka untuk berhasil dalam berbagai situasi. Berikut ini adalah beberapa karakteristik individu yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan efikasi diri mahasiswa :

  • Pengalaman Pribadi, Pengalaman masa lalu, baik yang positif maupun negatif, dapat mempengaruhi efikasi diri seseorang. Jika mahasiswa telah mengalami kesuksesan dalam mengatasi tantangan sebelumnya, maka mereka akan memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam kemampuan mereka untuk mengatasi rintangan di masa depan
  • Tingkat Percaya Diri, tingkat percaya diri yang tinggi dapat memberikan pengaruh yang besar dalam peningkatan efikasi diri mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki rasa percaya diri yang kuat akan lebih mampu mengatasi keraguan dan kecemasan yang muncul selama proses belajar.
  • Pengalaman belajar yang positif, Pengalaman belajar yang positif, seperti mendapatkan feedback yang membangun dan merasa terlibat dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan efikasi diri mahasiswa. Mahasiswa yang merasa kompeten dan berhasil dalam menguasai materi pelajaran akan memiliki keyakinan yang lebih tinggi dalam kemampuan mereka.

Selain karakteristik individu, karakteristik atau lingkungan sosial juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan efikasi diri bagi mahasiswa. Karakteristik sosial merujuk pada ciri dan sifat-sifat yang terkait dengan interaksi sosial individu dalam masyarakat. Karakteristik sosial melibatkan faktor-faktor seperti kepribadian, sikap, nilai-nilai, norma-norma, keterampilan komunikasi, dan perilaku sosial yang mempengaruhi cara individu berinteraksi dengan orang lain. Bentuk dari karakteristik sosial yang dapat membantu mahasiswa dalam meningkatkan efikasi diri dapat berupa sebagai berikut :

  • Dukungan Sosial, Dukungan sosial dari teman, keluarga, atau anggota komunitas dapat memiliki dampak positif pada efikasi diri mahasiswa. Dukungan ini dapat berupa motivasi, pujian, atau bantuan dalam mengatasi tantangan akademik. Ketika mahasiswa merasa didukung dan dihargai oleh orang-orang di sekitarnya, mereka akan memiliki keyakinan yang lebih tinggi dalam kemampuan mereka untuk mencapai tujuan dan menghadapi rintangan yang terjadi.
  • Iklim dan Budaya yang Mendukung, Iklim sosial dan budaya di lingkungan belajar juga dapat mempengaruhi proses peningkatan efikasi diri mahasiswa. Lingkungan yang mendukung, inklusif, dan mendorong pertumbuhan pribadi dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan efikasi diri. Ketika mahasiswa merasa dihargai dan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi serta bereksplorasi dalam lingkungan yang aman dan menerimanya, mereka cenderung memiliki keyakinan serta kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam kemampuan mereka.
  • Feedback yang Positif: Umpan balik yang positif dan konstruktif dari dosen, tutor, atau teman sesama mahasiswa dapat meningkatkan efikasi diri. Umpan balik yang jelas, mendukung, dan berfokus pada perbaikan dapat membantu mahasiswa mengidentifikasi kekuatan mereka dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan. Dengan menerima umpan balik positif, mahasiswa dapat merasa lebih percaya diri dalam kemampuan mereka untuk berhasil.
  • Kolaborasi dan bekerja sama, Terlibat dalam proyek kolaboratif atau bekerja dalam tim tentunya dapat meningkatkan efikasi diri mahasiswa. Hal tersebut dapat terjadi karena  ketika mahasiswa berkolaborasi dengan teman sekelas dan merasakan kontribusi mereka yang bernilai, mereka akan merasa lebih percaya diri dan termotivasi. Dalam aspek ini, dukungan sosial dengan anggota tim dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi keraguan diri dan dapat membantu mereka membangun keyakinan dalam kemampuan mereka.

Dari aspek-aspek dari karakteristik individu dan sosial, terlihat adanya keterkaitan antara karakteristik individu dan sosial. Mahasiswa dalam menjalani perkuliahan tentunya sangat berharap dapat mengembangkan potensi dirinya dengan meningkatkan efikasi diri yang dimilikinya. Dalam proses peningkatan efikasi diri tentunya sangat dibutuhkan peran dari karakeristik individu dan sosial dari mahasiswa itu sendiri. Oleh karena itu, diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan motivasi dan percaya dirinya. Selain itu, dukungan dari lingkungan sosial juga sangat dibutuhkan guna meningkatkan kepercayaan diri yang tentunya berpengaruh terhadap proses efikasi diri mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun