Mohon tunggu...
Annisa Ramadani
Annisa Ramadani Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

Nulisnya suka-suka mood

Selanjutnya

Tutup

Nature

Belantara Foundation dan Sektor Swasta Jepang, Peringati Hari Menanam Pohon Indonesia di Tahura Sultan Syarif Hasyim

8 Desember 2023   08:11 Diperbarui: 8 Desember 2023   08:13 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka "Hari Menanam Pohon Indonesia" yang diperingati setiap tanggal 28 November. Belantara Foundation, Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura, serta pemangku kepentingan setempat yang didukung oleh Asia Pulp & Paper Japan Ltd. (APPJ) dan APP Sinarmas mengajak mitra sektor swasta Jepang, Saraya Co. Ltd. melakukan penanaman simbolis di kawasan Tahura Sultan Syarif Hasyim (SSH), Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Provinsi Riau. Kegiatan ini dihadari Kepala KPHP Minas Tahura, Dr. Matnuril, S.Ip., M.Si; Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna; dan Managing Director of Saraya, Ms. Yoko Yoshida beserta jajarannya.

Tujuan dari "Hari Menanam Pohon Indonesia" untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya pemulihan sumber daya hutan dan lahan yang terdegradasi melalui penanaman pohon. Hal tersebut selaras dengan tujuan kegiatan kali ini, yaitu berkolaborasi lebih luas dengan sektor swasta mengenai program pemulihan hutan, serta mendukung program pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dan melestarikan jenis pohon yang terancam punah yang telah dicanangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau bersama Belantara Foundation pada pertengahan tahun lalu.

Tahun ini, kegiatan penanaman simbolis telah dilakukan empat kali. Penanaman simbolis yang pertama telah dilakukan di Tahura SSH pada 17 Januari 2023, penanaman kedua pada 28 Februari 2023 dan penanaman ketiga pada 7 November 2023 lalu. Bibit pohon yang ditanam yaitu balangeran Shorea balangeran dan meranti Shorea leprosula (keduanya termasuk pohon langka yang perlu dilestarikan), serta merbau (Intsia bijuga).

@Belantara Foundation
@Belantara Foundation

Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna mengatakan, "Kami akan terus mengampanyekan dan mengajak berbagai pihak terutama sektor swasta untuk berkontribusi pada pemenuhan Nationally Determined Contribution (NDC) Pemerintah Indonesia dalam pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia khususnya Pulau Sumatra, salah satunya melalui program pemulihan hutan".

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Tahura SSH merupakan kawasan hutan konservasi yang memiliki keanekaragaman jenis flora dan fauna yang cukup tinggi. Sedikitnya terdapat 127 jenis tumbuhan asli di kawasan hutan tersebut, 4 jenis reptilia, 16 jenis mamalia dan 42 jenis burung.

Penanaman pohon di kawasan Tahura SSH menjadi sangat penting, karena bermanfaat sebagai penghasil oksigen, mencegah erosi, menyediakan habitat bagi satwa liar, menyediakan sumber pangan dan obat-obatan serta menyerap karbon dioksida.

Kegiatan penanaman ini disambut baik dan didukung penuh oleh Kepala KPHP Minas Tahura, Dr. Matnuril, S.Ip., M.Si. sebagai salah satu upaya pemulihan hutan di Tahura SSH. Beliau mengatakan, "Upaya ini diharapkan dapat menjadi pengingat atas komitmen kita terhadap masa depan yang lestari dan berkelanjutan serta dapat menginspirasi semua pihak untuk melindungi dan melestarikan lingkungan".

Representative Director APPJ, Tan Ui Sian juga mengemukakan bahwa pihaknya akan terus mendorong customer yang berada di Jepang, agar berpartisipasi dan berkontribusi pada program pemulihan hutan di Indonesia, khususnya di kawasan Tahura SSH, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau.

"Kami berharap upaya tersebut dapat mendukung target SDGs ke 15, yaitu melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem; target SDGs ke 13 yaitu mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya ; dan target SDGs ke 17, yaitu menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan", imbuh Tan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun