Dalam rangka memperingati empat hari besar lingkungan hidup, Belantara Foundation melakukan penanaman pohon secara simbolis di kawasan Tahura Sultan Syarif Hasyim (SSH), Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Provinsi Riau, Jumat (04/08/2023). Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan satwa liar beserta habitatnya. Apa saja empat hari besar lingkungan tersebut, ada Global Tiger Day (29 Juli), Hari Konservasi Alam Nasional (10 Agustus), International Elephant Day (12 Agustus) dan International Orangutan Day (19 Agustus).
Belantara turut melakukan kerja sama dengan KPHP Minas Tahura dan pemangku kepentingan setempat serta didukung oleh Asia Pulp & Paper Japan Ltd. (APPJ) dan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas. Selain itu, turut melibatkan pelajar asal Jepang, yaitu Senior High School at Sakado dan University of Tsukuba. Tujuannya untuk memberikan edukasi dan penyadartahuan kepada masyarakat, khususnya generasi muda tentang pentingnya terlibat aktif dalam melestarikan alam dan lingkungan hidup di Indonesia. Jenis pohon yang digunakan antara lain balangeran (Shorea balangeran) dan meranti bunga (Shorea leprosula) sebanyak 20 pohon, yang keduanya termasuk dalam kategori pohon langka yang perlu dilestarikan.
Pada tahun ini, kegiatan penanaman simbolis telah dilakukan tiga kali. Penanaman simbolis yang pertama telah dilakukan di Tahura SSH pada 17 Januari 2023 dan penanaman kedua pada 28 Februari 2023. Bibit pohon yang ditanam yaitu balangeran (Shorea balangeran), merbau (Intsia bijuga) dan meranti (Shorea leprosula).
Keterlibatan pelajar asal Jepang merupakan bagian dari generasi muda yang memainkan peran penting sebagai agen perubahan. Hal tersebut diwujudkan dengan terlibat aktif dalam mendukung perubahan di lingkungan masyarakat menuju kepada arah yang lebih baik. Selain itu, mereka juga mendapatkan kuliah umum bertajuk "Biodiversity and Wildlife Conservation in Indonesia" pada 10 Agustus 2023 di Universitas Pakuan, Bogor.
"Kami akan mengajak berbagai pihak termasuk generasi muda untuk berkontribusi dalam pemenuhan Nationally  Determined Contribution (NDC) Pemerintah Indonesia untuk pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia khususnya Pulau Sumatra", papar Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna.
Lalu, mengapa ya, kegiatannya berupa penanaman pohon? Karena pohon memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan, antara lain sebagai penghasil oksigen, menyerap karbon dioksida, mencegah erosi, menyediakan habitat bagi satwa liar serta menyediakan sumber pangan dan obat-obatan.
Sebagai salah satu pengajar di Universitas Pakuan, Dolly juga mengatakan, "Salah satu kekuatan generasi muda yaitu mampu memengaruhi masyarakat luas. Hal tersebut dapat dilakukan mulai dari hal sederhana, salah satunya melalui menanam pohon. Kami berharap gerakan menanam pohon ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda agar berkontribusi aktif pada bidang pelestarian alam dan lingkungan hidup di sekitar mereka".
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Tahura SSH merupakan kawasan hutan konservasi yang berada di wilayah Kampar, Siak, dan Pekanbaru, Provinsi Riau. Tahura SSH memiliki keanekaragaman jenis flora dan fauna yang cukup tinggi. Sedikitnya terdapat 127 jenis tumbuhan asli di kawasan hutan tersebut, 4 jenis reptilia, 16 jenis mamalia dan 42 jenis burung.
Tumbuhan asli di Tahura SSH didominasi dari keluarga Dipterocarpaceae, Lauraceae, Euphorpeaceae, Anacardiaceae, Guttiferae, Sapotaceae dan Myrtaceae. Selain itu, dari 42 jenis burung yang ada di Tahura SSH, terdapat satu jenis yang menjadi fauna identitas Provinsi Riau, yaitu serindit melayu (Loriculus galgulus).