Mohon tunggu...
Annisa Ramadani
Annisa Ramadani Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

Nulisnya suka-suka mood

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hari Lingkungan Hidup: Waktunya yang Muda Beraksi

6 Juni 2022   21:25 Diperbarui: 6 Juni 2022   22:03 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengamatan burung di menara © Annisa Ramadani

Pulau Rambut merupakan salah satu pulau diantara seribu pulau Kepulauan Seribu. Ia juga termasuk kawasan konservasi tipe Suaka Margasatwa, artinya terdapat ciri khas berupa keanekaragaman dan atau memiliki keunikan jenis satwa yang membutuhkan perlindungan/pembinaan bagi kelangsungan hidupnya terhadap habitatnya. Jadi, tidak bisa sembarang orang bisa berkunjung ke tempat tersebut.

Jika ingin berkunjung ke sana, kalian dapat menggunakan kapal atau speed boat dari beberapa pelabuhan, seperti Muara Angke, Marina Ancol, dan Tanjung Pasir. Setiap pelabuhan juga menawarkan berbagai harga, mulai dari Rp10.000 hingga Rp200.000 per orang. Tinggal kalian sesuaikan dengan budget yang dimiliki.

Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup yang ditetapkan pada tanggal 5 Juni, Divers Clean Action (DCA) berkolaborasi dengan beberapa lembaga seperti BRIN, Burung Indonesia, maupun BKSDA DKI Jakarta, mengadakan kegiatan "Sehari Menjadi Rangers di Pulau Rambut". Peserta akan diajak untuk mengambil sampah-sampah di Pulau Rambut yang nantinya dipilah-pilah dan ditimbang. Kemudian, melakukan pengamatan burung di menara pengamatan.

Pengambilan sampah dibagi menjadi tiga tim dengan titik pengambilan yang berbeda. Setiap tim membawa kembali berkarung-karung sampah yang didapatkan, di mana sampah yang mendominasi ialah styrofoam. Jenis-jenis sampah yang ditemui ada botol kaca, sendal/sepatu, lampu, maupun korek api gas.

Menjelaskan batas-batas wilayah pengambilan sampah © Annisa Ramadani
Menjelaskan batas-batas wilayah pengambilan sampah © Annisa Ramadani

Usai dengan kegiatan sampah, peserta diajak ke menara untuk pengamatan burung. Di sana mereka dapat berjumpa dengan cangak abu, bangau bluwok, kuntul kecil, pergam laut, kepudang kuduk hitam, maupun elang laut perut putih. Sekitar kawasan Pulau Rambut pun juga banyak ditemui beragam jenis burung, sehingga diperoleh kurang lebih 17 jenis burung yang ditemui, baik terlihat rupanya maupun hanya mendengar suaranya.

Pengamatan burung di menara © Annisa Ramadani
Pengamatan burung di menara © Annisa Ramadani

Bangau bluwok, burung yang sudah terancam punah dan perlu ditingkatkan upaya pelestariannya © Mongabay
Bangau bluwok, burung yang sudah terancam punah dan perlu ditingkatkan upaya pelestariannya © Mongabay

Seru sekali bukan kegiatannya?

Semoga semakin banyak yang sadar dan semakin peduli dengan lingkungan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun