Defensive Neo-Realisme
Teori ini merupakan turunan dari teori neo-realisme yang dicetuskan oleh Kenneth Waltz, yang berpendapat bahwa Negara seharusnya memaksimalkan keamanan. Menurut Waltz, kekuasaan adalah cara menuju berakhirnya keamanan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teori ini hanya memaksimalkan keamanan dibandingkan kekuasaan, negara-negara yang hanya fokus meningkatkan keamanan negaranya dan tidak mencari peluang untuk mendapatkan kekuasaan dan mengorbankan negara lain.
Salah satu contoh negara yang masuk ke dalam teori ini ialah Switzerland
Mengapa Switzerland merupakan negara yang masuk ke dalam teori ini? Ada beberapa faktor diantaranya yaitu:
1. Kebijakan Netralitas
Sudah sejak lama Swiss menggunakan kebijakan ini sehingga tidak heran Swiss terkenal karena kebijakan ini. Swiss merupakan salah satu negara yang tidak pernah terlibat dalam konflik negara bahkan Swiss juga tidak pernah terlibat dalam Perang Dunia I maupun II.
2. Kekuatan Pertahanan yang kuat
Swiss mempunyai pertahanan yang kuat dengan sistem militer yang terorganisir dengan baik, untuk melindungi kedaulatan negaranya sendiri. Swiss hanya fokus meningkatakan kekuatan pertahanan mereka dan tidak melakukan intervensi ke negara lain untuk mendapatkan kekuasaan.
3. Ketidakpartisan dalam konflik
Swiss juga dikenal dengan media dan diplomasinya dalam menghadapi konflik internasionl, salah satu contohnya yaitu dengan tidak menggunakan kekerasan (intervensi) tetapi menyelesaikan konflik tersebut melalui jalan yang damai.
Maka dapat disimpulkan bahwa Swiss merupakan negara yang termasuk ke dalam teori ini dikarenakan Swiss hanya berfokus pada peningkatan kekuatan dan keamanan nya saja tanpa adanya intervensi ke negara lain untuk mendapatkan kekuasaan.
Offensive Neo-Realisme
Teori ini berpendapat bahwa anarki dapat menghasilkan insentif bagi negara-negara untuk memperluas kekuasaan dan pengaruhnya. Struktur sistem internasional memaksa negara untuk memaksimalkan posisi kekuatan relatif mereka. Mearsheimer berpendapat bahwa negara tidak pernah bisa yakin tentang maksud dari negara-negara lain. Akibatnya, ia menyimpulkan bahwa semua negara terus mencari peluang untuk mendapatkan kekuasaan dengan mengorbankan negara lain.
Salah satu contoh negara yang masuk ke dalam teori ini adalah Russia, alasan mengapa Russia bisa digolongkan ke dalam teori ini, yaitu:
1.Intervensi Militer
Seperti yang kita ketahui saat ini Russia sedang terlibat perang dan terus mengintervensi Ukraina. Russia juga telah terlibat dalam berbagai konflik militer seperti pada Perang Dunia I dan II.
Jika dilihat dari history Russia yang pernah terlibat konflik internasional dan juga saat ini yang terus mengintervensi Ukraina, maka dapat disimpulkan bahwa Russia merupakan negara yang termasuk ke dalam teori ini dikarenakan Russia tidak hanya fokus pada peningkatan kekuatan negaranya saja tetapi juga terus mencari peluang untuk mendapatkan kekuasaan dari negara lain sebagaimana yang dikatakan oleh Mearsheimer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H