Dua orang ahli perkembangan bahasa anak, Elizabeth Bates dan Katherine Roe, telah meningkatkan pemahaman kita tentang proses pembelajaran bahasa pada anak. Teori mereka tentang perkembangan bahasa, yang disebut sebagai "Teori Pembelajaran Linguistik".
Menurut Bates and Roe, lingkungan sosial dan budaya anak memberikan pengalaman pembelajaran bahasa yang kaya dan beragam pada anak usia dini. Anak usia dini belajar bahasa melalui interaksi sosial dengan orang dewasa, teman sebaya, dan lingkungan sekitarnya. Melalui pengalaman langsung menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan, mereka belajar makna dan pola bahasa.
Teori ini juga menjelaskan bagaimana kemempuan kognitif anak sangat penting untuk pembelajaran bahasa anak. Melalui pengamatan dan eksperimen, mereka meningkatkan pemahaman mereka tentang struktur kalimat dan tata bahasa.
Teori perkembangan bahasa anak Bates and Roe memperhatikan peran budaya dalam pembelajaran bahasa. Oleh karena itu, sangat penting bagi anak-anak untuk berpartisipasi dalam pengalaman berbicara, berinteraksi, dan mendengarkan bahasa dalam konteks budaya mereka. karena ini akan memberi mereka pengalaman yang beragam dan inklusif.
Mereka menyatakan bahwa perkembangan bahasa anak berjalan melalui berbagai fase. Mereka pertama kali menggunakan bahasa untuk berinteraksi dengan orang lain, kemudian memahami arti kata yang diperdengarkan, dan akhirnya menggunakan bahasa untuk menulis dan berbicara.
Interaksi sosial dan lingkungan mempengaruhi perkembangan bahasa anak, menurut Bates and Roe. Mereka menunjukkan bahwa anak-anak yang berinteraksi dengan orang lain secara aktif dan terus-menerus mengembangkan kemampuan bahasa mereka lebih cepat daripada anak-anak yang tidak berinteraksi dengan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H