Jamu tradisional merupakan warisan budaya Indonesia yang kaya akan manfaat kesehatan, kini semakin dilirik oleh konsumen modern. Salah satu produsen jamu tradisional yang berkomitmen untuk menjaga tradisi sambil menjawab tantangan pasar adalah Bu Pesek. Namun, dalam menghadapi persaingan yang ketat, Bu Pesek menghadapi berbagai kendala yang mempengaruhi daya saing produknya. Untuk itu, sejumlah inovasi penting dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan daya tarik pemasaran produk jamu tradisional ini.
Bermula dari jualan jamu yang hanya menetap di rumah, Jamu Bu Pesek kini telah berkembang dengan berjualan keliling agar lebih dikenal masyarakat luas. Produk jamu yang ditawarkan tidak hanya sekadar obat herbal, melainkan juga sebagai minuman sehat yang bisa dinikmati semua kalangan, baik dari anak muda hingga orang tua. Jamu Bu Pesek menawarkan berbagai varian seperti jamu sinom,kencur, temulawak, suroh kunci, paitan hingga jamu beras kencur yang diproduksi secara alami tanpa bahan pengawet.
Selain itu, untuk mengatasi masalah pemasaran, mahasiswa juga merancang dan memasang banner yang menarik di gerobak usaha. Banner tersebut mencantumkan informasi penting seperti nama usaha, produk yang dijual, serta informasi lainnya yang dapat menarik perhatian calon pembeli yang melintas. Hal ini diharapkan dapat memperkenalkan produk jamu kepada masyarakat lebih luas, sekaligus meningkatkan daya saing usaha.
Mahasiswa KKN ini juga memberikan inovasi berupa pembuatan alat Teknologi Tepat Guna yaitu mesin pemeras rempah jamu yang akan memudahkan dalam proses produksi. Yang semula masih manual menggunakan tangan, sekarang sudah lebih praktis karena adanya alat ttg ini.
Ibu Sarmi atau Bu Pesek, pemilik usaha, menyampaikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh mahasiswa KKN. "Solusi yang diberikan sangat bermanfaat bagi kami. Dengan adanya mesin pemeras rempah, kami bisa mengurangi biaya tambahan, dan pemasangan banner juga sangat membantu dalam menarik perhatian pelanggan baru," ujarnya.
Kunci kesuksesan Jamu Bu Pesek terletak pada pemanfaatan bahan baku alami yang dipilih dengan cermat. Bu Pesek, pemilik sekaligus pengelola usaha ini, mengungkapkan bahwa ia selalu memastikan kualitas bahan-bahan jamu yang digunakan berasal dari bahan yang terbaik. "Kami ingin memberikan yang terbaik untuk konsumen, tidak hanya dari segi rasa, tapi juga manfaat kesehatannya," ujar Bu Pesek.
Dengan adanya kontribusi ini, diharapkan UMKM Jamu Bu Pesek dapat berkembang lebih pesat, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperluas pasar. Ini juga menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara masyarakat, mahasiswa, dan universitas dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H