Mohon tunggu...
Annisa Putri
Annisa Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan dan Permasalahan Sosial di Masyarakat

26 Maret 2023   08:14 Diperbarui: 26 Maret 2023   08:17 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan bermasyarakat, tentu banyak sekali permasalahan sosial yang terjadi akibat berbagai macam faktor. Permasalahan yang terjadi seperti kemiskinan, kriminalitas, kenakalan remaja, kerusuhan, dan kesenjangan sosial merupakan hal yang tidak diinginkan terjadi dan dapat menganggu ketentraman atau merugikan masyarakat. Tetapi meski demikian, permasalahan sosial merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.

Permasalahan sosial merupakan kondisi ketidaksesuaian antara keinginan atau harapan dan realitas yang terjadi di masyarakat. Individu dalam masyarakat melihat masalah sosial sebagai kondisi yang tidak diinginkan dan mengarah pada hal-hal yang negatif. Beberapa ahli sosiologi mendefinisikan permasalahan sosial sebagai berikut.

  • Soerjono Soekamto

Permasalahan sosial adalah adanya ketidaksesuaian antar unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial.

  • Martin S. Weinberg

Permasalahan sosial adalah kondisi dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tersebut, sehingga menimbulkan adanya proses perubahan sosial yang signifikan.

  • Lesli

Permasalahan sosial adalah kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan dan perlu diatasi atau diperbaiki.

  • Soetomo

Permasalahan sosial adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.

Salah satu permasalahan sosial paling memprihatinkan di Indonesia adalah kemiskinan. Kemiskinan disebabkan oleh faktor ekonomi. Dilansir dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,36 juta orang pada September 2022. Jumlah ini meningkat dibandingkan Maret 2022 tetapi menurun jika dibandingkan dengan bulan September 2021. Angka ini menunjukkan bahwa jumlah kemiskinan di Indonesia masihlah tinggi.

Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya seperti makanan, tempat tinggal, pakaian, bahkan pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut adalah kondisi hidup seseorang yang benar-benar di bawah standar atau bisa disebut sangat miskin. Sedangkan kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang dialami seseorang tetapi tergantung dengan kondisi lingkungannya.

Banyak faktor yang melatarbelakangi adanya kemiskinan, salah satunya rendahnya kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia di Indonesia sangat melimpah tetapi kualitasnya masih lah rendah, hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan dan kecerdasan yang masih terbatas. Pembangunan di Indonesia yang belum sepenuhnya merata membuat masih ada saja daerah yang mengalami ketertinggalan dalam sarana pendidikan. Ketika kualitas sumber daya manusia rendah, hal itu dapat menghambat pelaksanaan pembangunan nantinya.

Selain itu, angka pertumbuhan penduduk yang tinggi juga melatarbelakangi adanya kemiskinan. Jika angka pertumbuhan penduduk di suatu negara tidak sebanding dengan laju pertumbuhan ekonominya, maka bisa dipastikan angka kemiskinan akan semakin meningkat. Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi membuat lapangan kerja yang tersedia semakin terbatas. Hal tersebut membuat beberapa masyarakat yang tidak memiliki keterampilan dan pendidikan yang mumpuni tersisihkan terlebih dahulu dari dunia kerja.

Sebagai permasalahan sosial, kemiskinan tentu akan memberikan dampak pada individu yang mengalami maupun masyarakat luas. Salah satu dampak dari kemiskinan adalah terjadinya kriminalitas. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup dapat membuat seseorang menjadi berpikir pendek dan gelap mata, sehingga memutuskan menggunakan cara cepat untuk mendapat uang. Cara cepat tersebut bisa dengan merampok ataupun melakukan hal kriminal lain yang tentunya meresahkan masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun