Mohon tunggu...
Annisa PuspaWicitra
Annisa PuspaWicitra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Department of Geological Engineering, Diponegoro University

Pecinta batu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menghadapi Kekeringan, Mahasiswa KKN UNDIP Tim II 2023 Memetakan Suhu Permukaan Desa Kedungbanteng

7 Agustus 2023   13:14 Diperbarui: 7 Agustus 2023   13:20 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Analisis Peta Perubahan Suhu Permukaan Tanah Desa Kedungbanteng, Kecamatan Kedungbanteng (Dok. pribadi)

(Tegal, 24/7/2023), Berdasarkan informasi dari BMKG, Kabupaten Tegal diprediksi akan mengalami kemarau panjang di tahun ini. Sedikitnya empat (4) kecamatan di Kabupaten Tegal mengalami kekeringan, yaitu Jatinegara, Warureja, Kedungbanteng, dan Kecamatan Suradadi. Berdasarkan analisis sebaran tataguna lahan, wilayah Desa Kedungbanteng, Kecamatan Kedungbanteng hampir 96% daerahnya tersusun atas lahan sawah, kebun, dan pertanian. Sektor pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim karena mempengaruhi pola tanam, waktu tanam, hasil dan kualitas hasil.

Peristiwa kekeringan sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kepadatan vegetasi, kehadiran air permukaan, kemiringan lereng, curah hujan, suhu udara, suhu tanah, jenis batuan. Dari informasi yang diterima dari perangkat desa, petani hanya mampu memanfaatkan air hujan dan aliran irigasi yang bersumber dari Waduk Cacaban, karena sumur gali dan sumur pompa tidak mampu membantu memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertanian setempat. Minimnya kehadiran air permukaan dan kesulitan sumber airtanah juga diperparah dengan penggunaan bahan kimia pembasmi hama yang terlalu berlebihan, sehingga merusak struktur tanah dan meningkatkan potensi longsor sehingga dapat menurunkan hasil produksi pertanian.

Salah satu langkah mitigasi dasar dalam pengelolaan kekeringan di tingkat desa adalah mengetahui lokasi mana yang rentan terhadap kekeringan dan kemudian melakukan pemantauan secara eksklusif. Menyikapi hal tersebut, Mahasiswa Teknik Geologi KKN UNDIP TIM II 2022/2023, Annisa Puspa Wicitra memetakan perubahan suhu permukaan tanah untuk mengetahui bagaimana dinamika kekeringan yang terjadi di Desa Kedungbanteng pada puncak kemarau dalam empat (4) tahun terakhir.

Metode yang digunakan adalah menggunakan bantuan penginderaan jauh yaitu citra satelit Landsat-8. Variabel yang diperhitungkan dalam analisis suhu permukaan tanah meliputi radiasi matahari yang diperoleh dari data citra termal, proporsi vegetasi, dan emisivitas benda permukaan. Dari ketiga aspek tersebut, hasilnya akan dikelompokkan menjadi empat (4) kelas rentang suhu permukaan tanah yang disajikan dalam Peta Land Surface Temperature (LST). Untuk daerah dengan kerapatan vegetasi yang tinggi, suhu permukaan yang terbaca berupa suhu permukaan kanopi vegetasi. Daerah bervegetasi jarang, suhu permukaan merupakan rerata dari suhu vegetasi dan tanah atau permukaan yang melatarbelakanginya. Perlu diketahui bahwa suhu permukaan bumi rata-rata adalah kurang lebih 300K atau 27C.

Penyerahan simbolis dari mahasiswa kepada Pak Topik selaku Carik Desa Kedungbanteng (Dok. pribadi)
Penyerahan simbolis dari mahasiswa kepada Pak Topik selaku Carik Desa Kedungbanteng (Dok. pribadi)

Peta tersebut kemudian dipresentasikan dan didedikasikan kepada pihak perangkat desa yang mengambil tempat di Balai Desa Kedungbanteng pada Senin, 24 Juli 2023. Dalam kegiatan tersebut, dipaparkan pula berbagai strategi dan solusi untuk menanggulangi kekeringan tahunan yang terjadi. Beberapa diantaranya adalah rehabilitasi Waduk Cacaban dan saluran irigasi, serta rotasi tanaman musiman.

Proses pelaksanaan program kerja ini dilakukan di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan KKN Kecamatan Kedungbanteng yaitu Bapak Dr. drs. Catur Kepirianto., M.hum, Bapak Dr. Hersugondo, SE., MM. dan Ibu Ardiana Alifatus Sa'adah., S.Si., M.Si serta Bapak Budiarso selaku Kepala Desa Kedungbanteng. Keberlanjutan dari program kerja ini adalah diharapkan dengan adanya pembuatan peta dinamika suhu permukaan tanah Desa Kedungbanteng, dapat menjadi langkah awal perangkat desa sebagai pemangku kebijakan untuk bertindak langsung dalam upaya mitigasi dan pemantauan atas kemungkinan kekeringan yang melanda Desa Kedungbanteng. Diharapkan juga dengan adanya peta suhu permukaan tanah dapat menjadi salah satu parameter atau pertimbangan dalam evaluasi dan penyusunan RT/RW (Rencana Tata Ruang Wilayah) khususnya dalam hal perencanaan lingkungan fisik terkait ruang terbuka hijau di kawasan padat penduduk.

Nama Penulis: Annisa Puspa Wicitra/21100120120016/Fakultas Teknik/Teknik Geologi

Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Hersugondo, SE., MM., Dr. drs. Catur Kepirianto., M.hum, Ardiana Alifatus Sa'adah., S.Si., M.Si

Lokasi: Desa Kedungbanteng, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun