Mohon tunggu...
Annisa Nurul Koesmarini
Annisa Nurul Koesmarini Mohon Tunggu... Wirausaha - Do Good, Feel Good

Saya Senang Membaca-Menulis-Menonton-Berbisnis Jika membaca diibarat menemukan harta karun. Maka menulis seperti menjaga harta karun itu tetap abadi. Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Berguru dengan Opa Si Manusia Lembah dan Pak Edel Porter Gunung Ciremai

18 Maret 2020   12:53 Diperbarui: 22 Maret 2020   12:16 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Setiap tempat adalah sekolah, setiap orang yang saya temui adalah guru, dan setiap waktu adalah pembelajaran. Di hari itu, saya banyak belajar dari Opa, begitu panggilan nama bekennya. Nama akun Instagramnya juga tak kalah beken, Manusia Lembah. Kami biasanya ikut trip dalam komunitas Muncak Bareng Indonesia.

Saya belajar tentang spirit juangnya yang tidak kalah dari remaja berusia 18 tahun, bagaimana sudut pandang beliau, filosofi hidupnya, cara beliau akhirnya bisa memutuskan bisa berhenti merokok total, petualangan hidupnya, cara beliau menemukan jodoh sejatinya, wuahhh banyak kalau semua diceritakan. Teman-teman bisa langsung lihat di channel Youtube Saya, Annisa Nurul Koesmarini, kalau lihat Opa sedang memberikan wejangan.

Dari semuanya itu, cara beliau mengatasi problem kesehatannya dan membalikkannya menjadi suatu hal yang positif, cukup banyak menginspirasi saya, yang juga sedang bergelut dengan problem kesehatan, agar tidak mau kalah juga dari Opa yang umurnya 18 tahun, eh 65 tahun deng.  

Dari Pak Edel Porter Ciremai, saya belajar tentang memaknai arti sebuah profesi yang dinamakan porter. Saya juga belajar tentang arti sebuah rasa yang bernama "syukur", ketika ia menerima upah sebesar 600 ribu rupiah dengan perjuangannya yang bagi saya terasa berat.

Uang sebesar itu mungkin bisa dengan mudah kita dapatkan dalam bisnis atau pekerjaan yang kita lakukan saat ini.Bahkan mungkin bisa langsung habis dalam 2 jam untuk dibelanjakan di mall atau beli buku kesukaan.

Bagi Pak Edel, uang 600 ribu yang ia dapat dengan kerja keras dan cucuran keringat, naik ke pos 5 dengan beban 40 kg itu, bisa dipakai untuk membiayai kehidupannya, sekolah anak-anaknya, dan membawa manfaat atau pahala karena bernilai sedekah untuk keluarganya. Betapa banyak hal-hal yang patut kita syukuri, pada intinya.

Sebelum saya aktif sebagai penikmat alam di mana minimal sebulan sekali saya alokasikan waktu, tenaga, dan uang untuk melakukan pendakian ke gunung-gunung di Indonesia, saya tidak mengenal dengan baik istilah itu (porter).

Saya hanya membaca dari buku-buku biografi orang sukses, bahwa ada sherpa (pemandu sekaligus porter tangguh bagi pendaki Gunung Everest) terkenal yang bernama Tenzing Norgay, di mana ia membantu petualangan Edmund Hillary dalam menaklukkan puncak Gunung Everest yang tersohor.

Ketika bersentuhan langsung dengan fakta di lapangan, profesi porter itu sungguh amazing buat saya. Bukan masalah tentang power (kekuatannya), tapi endurance (daya tahannya) itu lho, guys. It's not about the power, but it's about endurance, that matters for me.

Saya paham betul, mengangkat beban yang beratnya hanya seberat buku ensiklopedia mungkin kita bilang kuat, tapi coba kalau kita tahan angkat bebannya minimal 2 jam saja. Saya yakin tangan-tangan yang mengaku kuat itu, bisa mengalami cedera ringan.

Maka dari itu lifter (atlet angkat besi) ketika mengangkat beban dan melakukan clean and jerk itu, pastinya cuma beberapa menit saja, tidak sampai berjam-jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun