Mohon tunggu...
Annisa Nurul Insani
Annisa Nurul Insani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hobi make up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Kematangan dan Teori Behavioristik dan Humanistik

27 Oktober 2024   13:03 Diperbarui: 27 Oktober 2024   13:04 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori Belajar Behavioristik 

Teori belajar behavioristik berfokus pada penyelesaian perilaku dengan cepat  melalui prinsip dasar, rasio kognitif, pemahaman yang cepat, dan fokus pada rasio  kognitif atau perilaku positif. Menurut Thorndike (1911), Teori Belajar  Behavioristik mencakup korelasi antara stimulus (contohnya pikiran, perasaan, atau  gerakan) yang menyebabkan respons (juga berupa pikiran, perasaan, dan gerakan). Dalam teori ini behaviorisme, segala tingkah laku manusia menjadi suatu  perilaku berbahasa yang menjadi manifestasi stimulus dan respon yang dilakukan  terus-menerus menjadi suatu kebiasaan. Berdasarkan teori ini, pembelajaran bahasa  dilakukan dengan mendahulukan pengenalan keterampilan mendengar dan  berbicara daripada keterampilan lainnya, pemberian latihan-latihan dan  penggunaan bahasa secara aktif dan terus menerus, penciptaan lingkungan  berbahasa yang kondusif, penggunaan media pembelajaran yang memungkinkan  siswa mendengar dan berinteraksi dengan penutur asli, pembiasaan motivasi  sehingga berbahasa asing menjadi sebuah perilaku kebiasaan.

Teori Belajar Humanistik 

Secara umum, teori belajar humanistik didefinisikan sebagai usaha fisik dan  spiritual untuk mengoptimalkan pertumbuhan individu. Sedangkan pembelajaran  diartikan sebagai usaha mendapatkan pengetahuan dan membentuk kepribadian  secara komprehensif. Pertumbuhan fisik tidak berhubungan dengan perkembangan  tingkah laku. Perkembangan hanya terjadi karena proses pembelajaran, yang  melibatkan perubahan kebiasaan, berbagai kemampuan dalam hal pengetahuan,  sikap, dan keterampilan. Humanisme meyakini peserta didik adalah fokus utama  pembelajaran dan peran pendidik hanya sebagai penyedia bantuan. Sikap dan  pengetahuan diperlukan untuk mencapai tujuan pengaktualisasian diri dalam  lingkungan yang mendukung. Pada dasarnya manusia memiliki keistimewaan  dengan potensi dan motivasi untuk mengembangkan diri dan perilaku mereka  sendiri, sehingga setiap individu bebas untuk mengembangkan diri dan melakukan  aktualisasi.

 Konsep Kematangan 

Istilah "kematangan", yang disebut maturation dalam bahasa Inggris, sering  berlawanan dengan immaturation, yang berarti tidak matang. Seperti pertumbuhan,  kematangan juga didefinisikan dalam konteks biologi, yang menunjuk pada tahap  keranuman atau kemasakan. Lalu istilah tersebut digunakan dalam pengembangan  individu karena ada beberapa kesesuain yang ditemukan. Davidoff dalam kutipan  Shilphy A.Octavia, menjelaskan bahwa kematangan (maturation) merujuk pada  pola perilaku tertentu yang terkait dengan perkembangan fisik dan kesiapan sistem  saraf. Proses kematangan ini juga dipengaruhi secara signifikan oleh faktor genetik,  karena pada saat terjadinya pembuahan, gen telah menentukan kemungkinan kemungkinan spesifik untuk perkembangan organisme tersebut di masa depan.  Banyak dari potensi tersebut yang sudah ada sejak lahir, dan ini terbukti dari  perkembangan makhluk itu yang berlangsung secara bertahap di masa depan. 

Kematangan sebenarnya merupakan suatu potensi bawaan individu sejak lahir,  muncul dan menyatu dengan karakternya serta ikut mengatur pola perkembangan  perilaku individu. Walaupun demikian, kematangan tidaklah dianggap sebagai  faktor keturunan atau bawaan karena kematangan ini adalah suatu ciri spesifik yang  biasa dimiliki oleh setiap orang dalam bentuk dan waktu yang berbeda. Kematangan  awalnya merupakan suatu hasil dari perubahan dan penyesuain struktur pada individu, termasuk kematangan biologis tubuh, yaitu saraf dan kelenjar.  Kematangan juga terjadi pada aspek-aspek psikis yang mencakup pikiran, perasaan,  keinginan, serta kematangan pada aspek psikis ini memerlukan latihan-latihan  tertentu.

Aspek-aspek Kematangan 

Kematangan belajar terdiri dari beberapa aspek seperti berikut ini. 

A. Sosial 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun