BOGOR -- Salah satu sumber pendapatan masyarakat pedesaan selain bercocok tanam adalah dengan mengembangkan kreativitas dalam wadah yang disebut Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Seperti halnya di Kecamatan Cisarua yang memiliki berbagai macam bentuk pengembangan UMKM, antara lain di desa Cilember yang mengembangkan potensi UMKM di bidang Kerajinan Bunga Kering, lain halnya dengan desa Cibeureum yang memiliki potensi UMKM di bidang Industri pembuatan perlengkapan hotel.
Para pengusaha UMKM tersebut sebagian besar telah menekuni bidangnya selama bertahun-tahun. Mereka memulai usaha dengan modal awal sekitar 50 ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah, namun tidak ada bantuan dari pemerintah untuk mendukung berdirinya usaha tersebut.
"Modal awal saya mendirikan usaha ini sebesar 50 juta rupiah, semua berasal dari kantong pibadi saya, pemerintah sama sekali tidak memberikan bantuan atau bahkan perhatian tentang usaha saya ini. Padahal jelas-jelas saya sudah membantu membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar dan secara tidak langsung membantu pemerintah dalam memberdayakan penduduk yang pengangguran." Ungkap, Jamal, pemilik Industri Pembuatan Perlengkapan Hotel.
Sama halnya dengan, Cabung, pengusaha sekaligus pelopor terciptanya kerajinan Bunga Kering, menyatakan bahwa ia merasa pemerintah telah memonopoli usahanya, karena proposal yang diajukan untuk pengembangan usaha Bunga Kering tidak pernah sampai ditangan yang tepat, bahkan tidak ada timbal balik dalam pengajuan proposal tersebut.
Kondisi itu membuatnya kecewa karena dukungan dari pemerintah sangat diperlukan untuk mengembangkan usaha Bunga Keringnya tersebut yang telah didistribusikan ke Malaysia, Jepang serta negara lainnya, dan tentunya memerlukan modal yang tidak sedikit.
Harapannya pemerintah memberikan perhatian terutama pemberian modal kepada para pengusaha yang telah berusaha untuk mandiri dan tidak bergantung dengan perusahaan asing atau lainnya, sehingga kedepannya usaha-usaha tersebut dapat bersaing secara internasional dan dijadikan wadah untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya, serta secara tidak langsung dapat meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekspor tersebut.