Mohon tunggu...
Annisa Nur Aeni Lestari
Annisa Nur Aeni Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Tim II Universitas Diponegoro

13020118120001 Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya DPL: Dr. Rr. Karlina Aprilia, SE., M.Sc., Akt

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tidak Hanya Mengajarkan Bahasa Inggris, Mahasiswi Sastra Inggris Ini Mengenalkan Kesenian Jepang Kuno ke Warga

3 Agustus 2021   16:11 Diperbarui: 11 Agustus 2021   09:59 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paper bag cantik dari kertas bekas yang diwarnai dengan teknik suminagashi  (dokpri)

Cilacap. Dimulai tanggal 30 Juni 2021, seorang mahasiswi dari jurusan S1 Sastra Inggris Universitas Diponegoro, Annisa Nur Aeni (21), melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pulang Kampung (KKN-PK) di RW 14 Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, sebagai persyaratan untuk kelulusannya. 

Sebagai seorang mahasiswi Sastra Inggris, sebuah kewajiban untuk membuat program kegiatan yang se-linear dengan jurusannya. Dalam hal ini, Annisa membuat program untuk remaja-remaja di RW 14 yang bertemakan “Meningkatkan Penguasaan Bahasa Inggris pada Remaja”. Program yang memiliki tujuan untuk menghilangkan stigma pelajar bahwa bahasa inggris itu sulit,  telah diikuti oleh 10 partisipan dan dilakukan secara daring mengingat bertambah parahnya kondisi pandemi Covid-19. Program ini terdiri dari penyampaian materi, cara mudah memahami materi, latihan soal, teka-teki silang berbahasa inggris, dan membagikan poster tentang memakai masker double di story Whatsapp menggunakan caption bahasa inggris yang dilaksanakan mulai dari tanggal 17-20 Juli 2021 dan 26 Juli 2021.

Di samping itu, pada tanggal 30 Juli 2021, Annisa juga melakukan pelatihan kesenian suminagashi terhadap salah satu warga RW 14 sebagai program kedua KKN-nya. Pelatihan diikuti oleh satu partisipan untuk meminimalisir adanya kerumunan dikarenakan adanya himbauan PPKM dari pemerintah yang masih berlangsung hingga saat ini. Suminagashi sendiri adalah sebuah teknik kuno yang dilakukan oleh masyarakat Jepang untuk mewarnai kertas dengan tinta warna dan dipercaya bahwa teknik ini merupakan teknik kuno dari teknik marbling. Suminagashi dikenal dengan teknik melukis di atas air. Kedengarannya mungkin sulit untuk dilakukan, namun justru sebaliknya, teknik ini bisa dilakukan oleh semua orang bahkan bagi orang yang tidak bisa melukis sekalipun bisa melakukannya. 

Dokumentasi saat pelatihan dengan salah satu warga RW 14  (dokpri)
Dokumentasi saat pelatihan dengan salah satu warga RW 14  (dokpri)

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memanfaatkan kertas bekas yang biasanya menumpuk di rumah. Di tambah dengan latar belakang RW 14 yang terkenal dengan bank sampahnya yang sudah sukses, mendorong mahasiswi ini untuk mengolah barang yang sudah tidak berguna menjadi barang yang memiliki nilai guna. Dari kertas bekas yang sudah diwarnai dengan teknik suminagashi, maka dapat dipakai untuk membuat beberapa kerajinan, seperti kertas kado, sampul buku, gift card, dan juga paper bag. Selain menggunakan kertas, suminagashi juga dapat diaplikasikan ke kain, sepatu, dan phone case. Untuk mempraktikkan suminagashi sebenarnya membutuhkan tinta khusus Sumi-E yang berasal dari Jepang. Namun dikarenakan harganya sangat mahal, maka digunakanlah cat akrilik dan CMC/pengental untuk membuat cat akrilik itu dapat mengambang di atas air. 

Meskipun hanya melakukan pelatihan kepada salah satu warga, Annisa berupaya untuk membagikan ilmunya kepada warga yang lain dengan membagikan video tutorial yang sudah ia buat dan diunggahnya di laman Youtube. Video Tutorial Suminagashi dapat dilihat di sini. Video Tutorial Paper Bag dapat dilihat di sini. Respon warga ternyata sangat baik, bahkan saat dilakukan pemantauan pada Senin, 2 Agustus 2021, anak-anak di sana telah mempraktikkannya. Mereka terlihat sangat antusias melakukannya.

Dokumentasi dari salah satu warga saat dilakukan pemantauan program (dokpri)
Dokumentasi dari salah satu warga saat dilakukan pemantauan program (dokpri)

Hal ini membuktikan bahwa meskipun KKN dilakukan secara terbatas, tidak menjadi hambatan yang besar bagi Annisa untuk menyalurkan ilmunya kepada masyarakat. Harapannya dengan adanya kegiatan pelatihan suminagashi dapat meningkatkan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan kertas bekas, dan barang-barang bekas sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang ada dan tentunya mendukung pelestarian lingkungan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun