Mohon tunggu...
Annisa Nur
Annisa Nur Mohon Tunggu... Apoteker - apoteker

hobi saya menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Universitas Hasanuddin Kembangkan Pengobatan Kusta Menggunakan Daun Pegagan

5 Juli 2024   13:51 Diperbarui: 5 Juli 2024   15:27 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makassar, 5 Juli 2024 – Tim PKM-RE (Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta) Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) delegasi kampus merah ‘ayam jantan dari Timur’  berhasil mengembangkan inovasi baru dalam pengobatan kusta. Tim ASC dalam program kreatifitas mahasiswa yang terdiri dari Brigita Chandra Tika,Annisa Nur Mutmainnah, Febriansyah Ananda Pratama, Ariel Apriansyah, dan Nurul Ikrimah, dengan dampigan Afdil Viqar Viqhi S.SI., M.SI., apt. mempersembahkan “Optimasi Potensi Daun Pegagan (Centella asiatica) sebagai Agen Antileprotik dalam Sedia

Hansen’s disease atau Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae yang menular melalui udara atau kontak langsung yang dapat menyebabkan lesi kulit, kerusakan saraf tepi bahkan kecacatan fisik.

Menurut data WHO 2022, terdapat 174.087 penderita Hansen's disease di seluruh dunia, dan Indonesia berada di peringkat ketiga tertinggi dengan 12.288 kasus. Hal ini menjadi tantangan besar dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan poin ke-3: kehidupan sehat dan sejahtera.

Saat ini pengobatan kusta dilakukan dengan mengonsumsi multidrug-theraphy yang terdiri atas Dapson, Rifampisin dan Klofazimin. Namun, penggunaannya menyebabkan banyak efek samping, berupa anemia hemolitik, dermatitis eksfoliatif, bersifat hepatotoksik, hingga menyebabkan resistensi obat.

Penelitian mereka berfokus pada penggunaan bahan alam yaitu ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) yang dikenal memiliki senyawa asiaticoside (ASC) dengan efek antileprotik serta memiliki toksisitas yang rendah.

"Kami memformulasikan ekstrak Centella asiatica dalam bentuk hidrogel pH-sensitif yang akan mengalami gelasi saat berkontak dengan kulit luka pada basa” kata salah satu anggota tim. Hidrogel ini menggunakan dua polimer utama: carbopol dan HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose) untuk membentuk hidrogel serta memastikan efektivitas dan keamanannya. formula PSH telah melakukan berbagai pengujian dan memiliki potensi dalam pengobatan karena memiliki pelepasan senyawa yang terkontrol dan permeabilitas yang lebih baik.

Tim ASC mengharapkan bahwa penelitian yang mereka lakukan dapat menjadi terobosan dalam penanganan kusta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun