Mohon tunggu...
Annisa Nur
Annisa Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemelajar

Bermanfaat bagi sekitar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

REMILA Shop : Penguatan Perekonomian Bermula dari Remaja Masjid

10 Agustus 2024   20:00 Diperbarui: 10 Agustus 2024   22:44 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo REMILA Shop (Doc. Pribadi REMILA)

Wirausaha pada saat ini sudah menjadi sebuah kegiatan yang pada umumnya dapat dilakukan oleh setiap orang di berbagai kalangan. Pada dasarnya dalam melaksanakan wirausaha tidak harus memiliki kemampuan, karena modal utama sesungguhnya adalah keberanian dan konsisten. Tidak setiap orang memiliki keberanian dan tekad untuk senantiasa konsisten melangkah dan mencoba wirausaha. Mengingat dalam berwirausaha tidak selalu menghasilkan keuntungan, ada masanya juga mengalami kerugian.

Keberanian inilah yang dimiliki oleh sekumpulan pemuda remaja masjid di wilayah Cipete, Jakarta Selatan yaitu REMILA (Remaja Masjid Al-Ikhlas). Di umur yang masih terbilang belia, dengan pendidikan yang masih terbatas, mereka memberanikan diri untuk mengambil sebuah langkah besar guna menghidupi perekonomian organisasi. Langkah besar itu mereka beri sebutan Remila Shop.

Remila Shop dibangun sejak tahun 2020, di mana pada masa tersebut dunia sedang dilanda sebuah bencana besar berupa COVID-19, sehingga membatasi ruang gerak setiap individu bahkan organisasi. Tentu bukanlah sebuah hal yang mudah, banyak tantangan yang harus dilalui. Terlebih dalam kondisi tersebut, perekonomian dunia sedang mengalami penurunan.

Setelah 4 tahun merintis usaha, saat ini Remila Shop telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Remila Shop memiliki 3 usaha yang sedang berjalan saat ini yaitu menjual bucket, produk makanan, redream (jasa editing, fotografi, dan videografi), serta pengumpulan minyak jelantah. Seluruh pengelolaan usaha tersebut dilakukan oleh REMILA dengan mengerahkan seluruh anggotanya yang saat ini berjumlah lebih dari 100 kader.


"Awal bermulanya REMILA Shop itu pertama kita membuka satu danusan yaitu bucket. Tetapi seiring berjalannya waktu, Remila Shop melebarkan sayap hingga mencapai 4 danusan yaitu diantaranya di bidang kreativitas, makanan, teknologi, hingga perlindungan lingkungan.Sejauh ini untuk bidang bucket kami sudah mengantarkan sampai ke luar kota diantaranya Medan dan Bandung.", ujar Sarilah selaku pengelola keuangan usaha Remila Shop.

Kemampuan berwirausaha yang dimiliki oleh kader REMILA dalam pembuatan bucket, diperoleh secara otodidak. Bermula dari 2 orang hingga bertambah jumlahnya, seiring dengan permintaan customer yang kian hari juga ikut meningkat. Bucket yang dijual memiliki harga bervariasi sesuai dengan permintaan customer. Bukanlah hal yang mudah untuk berkreativitas, namun nyatanya sekumpulan pemuda ini membuktikan hasil bucket mereka sudah tersebar hingga wilayah JABODETABEK dan luar kota.

Demikian juga dengan produk makanan yang dijalankan, di mana mereka menggunakan sistem supplier untuk setiap dagangan yang mereka miliki. Supplier tersebut berasal dari kader REMILA yang pada dasarnya sudah berjualan maupun dari kader yang mencoba berdagang melalui Remila Shop. Produk yang diperjualbelikan meliputi minuman dan makanan kekinian berupa olahan setengah jadi maupun siap santap seperti onigiri, sushi, boci, seblak, hingga minuman berperisa. Produk tersebut memiliki harga bervariasi mulai dari 5000 rupiah, sehingga sudah pasti sesuai dengan kantong pelajar dan dapat dinikmati oleh setiap kalangan.

Selain menjual produk, Remila Shop juga menawarkan jasa editing, fotografer, hingga videografer. Pada zaman sekarang, jasa-jasa tersebut sangat dibutuhkan mengingat kondisi zaman yang semakin maju. Dalam eksekusinya dilaksanakan oleh kader REMILA yang memang sudah terlatih dan handal, sehingga sudah pasti hasilnya tidak dapat diragukan. Harga dalam penggunaan jasanya juga dapat disesuaikan dan disepakati lebih lanjut sesuai dengan project yang dibutuhkan dan tingkat kesulitannya.

Terakhir ada kegiatan pengumpulan minyak jelantah yang terdengar masih asing di telinga masyarakat pada umumnya. Karena pada umumnya minyak bekas pakai akan dibuang begitu saja dan tidak akan digunakan lagi. Tetapi lagi-lagi REMILA melakukan sebuah gebrakan perubahan yang merubah pola pikir masyarakat. Melalui Remila Shop, dilaksanakan sebuah program pengumpulan minyak jelantah yang dapat ditukar dengan uang. Minyak jelantah tersebut dihargai 3000 rupiah/liter. Tentu hal ini menarik perhatian ibu rumah tangga bahkan pelaku usaha untuk mengumpulkan minyak sebanyak-banyaknya supaya dapat ditukarkan dengan uang.

Dari ketiga bidang penghasilan tersebut, REMILA berusaha untuk dapat menjadi sebuah organisasi mandiri yang tidak hanya berfokus pada dakwah, tetapi juga memberikan dampak bagi sekitarnya. Di mulai dari menyejahterakan perekonomian anggotanya, menyejahterakan perekonomian masyarakat, hingga berdampak bagi lingkungan alam di sekitarnya. Sehingga perlahan dapat mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat kehidupan masyarakat, sebagaimana yang pernah terjadi di zaman Rasulullah saw.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun