Mengapa ESBN Semakin Diminati?
Beberapa faktor yang menjadikan ESBN semakin diminati di kalangan penulis dan penerbit, khususnya yang bergerak di dunia digital, antara lain:
1. Proses yang Mudah dan Cepat
Tidak seperti ISBN yang memerlukan waktu pengurusan beberapa minggu hingga bulan, ESBN dapat diperoleh dengan proses yang jauh lebih cepat, bahkan dalam hitungan hari. Dengan bantuan VEA, penulis dan penerbit dapat segera mendaftarkan karyanya tanpa harus terjebak dalam birokrasi yang rumit.
2. Biaya yang Lebih Terjangkau
ISBN umumnya memerlukan biaya registrasi yang bisa memberatkan penulis mandiri atau penerbit kecil. ESBN, di sisi lain, sering kali tersedia tanpa biaya atau dengan biaya yang jauh lebih rendah, membuatnya lebih terjangkau bagi penulis yang ingin menghemat anggaran.
3. Fleksibilitas untuk Penerbitan Digital
ISBN dirancang untuk buku cetak, sementara ESBN dikhususkan untuk publikasi digital. Ini menjadikan ESBN lebih relevan bagi penulis e-book atau penerbit konten digital yang berkembang pesat di era internet ini. ESBN memberikan penulis identifikasi unik yang mudah diintegrasikan ke platform digital.
Peran Virtual Education Academy dalam Transformasi Penerbitan
Virtual Education Academy (VEA) berkomitmen untuk memberdayakan penulis lokal di Indonesia agar mampu bersaing di tingkat global melalui penerbitan digital. Selain memfasilitasi pengajuan ESBN, VEA juga menyediakan berbagai pelatihan dan edukasi seputar literasi digital, strategi pemasaran e-book, dan pemanfaatan teknologi dalam dunia penerbitan.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak penulis yang berhasil menerbitkan karya mereka melalui platform digital setelah mendapatkan dukungan dari VEA. Mereka tidak hanya dibekali dengan ESBN, tetapi juga dilatih untuk memanfaatkan media digital secara optimal. Dengan adanya dukungan seperti ini, penulis di Indonesia dapat memperluas jangkauan karya mereka ke pembaca internasional tanpa terhalang oleh kendala administrasi dan biaya.
Masa Depan Penerbitan Digital dengan ESBN
Keberadaan ESBN menjadi solusi bagi berbagai masalah yang selama ini menghambat penerbitan digital di Indonesia, terutama bagi penulis independen. Dengan adopsi ESBN yang semakin meluas, baik di kalangan penulis maupun penerbit, masa depan penerbitan digital tampak semakin cerah.