Mohon tunggu...
Annisa HS
Annisa HS Mohon Tunggu... Guru - Iam Owner https://store.annisa.my.id/

Guru Garis Depan Angkatan Pertama

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mudik ASIK (Aman Seru Menarik) Bersama Faza

24 Mei 2017   19:51 Diperbarui: 26 Mei 2017   05:10 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak banyak yang perlu disiapkan dalam perjalanan dengan kapal ini. Tiket dapat dibeli sesaat sebelum berangkat. Biasanya kami memilih tempat duduk di dek atas. Selain leluasa melihat pemandangan, juga sebagai antisipasi jika terjadi masalah di perjalanan. Bagian dek atas lebih memudahkan dalam penyelamatan diri. Kapal ini sudah menyediakan pelampung untuk setiap penumpang. Jadi kami hanya perlu menyiapkan bekal makanan dan minuman untuk di perjalanan. Perjalanan dengan kapal ini dimulai pukul 14.00 WIT dan dijadwalkan sampai di Sorong pukul 16.00 WIT. Tampak panorama laut terbentang sepanjang perjalanan Waisai-Sorong. Pemandangan lautan yang terhampar luas dengan satu dua gerombolan burung di atas laut tampak indah dipandang.

nisa2-59258108e422bd505e4f4045.jpg
nisa2-59258108e422bd505e4f4045.jpg
  • Pesawat Terbang

Sampai di Sorong lagi- lagi kami memutuskan untuk menginap karena pesawat kami lepas landas pada pagi hari. Setidaknya stamina dapat kembali fit setelah beristirahat dengan nyaman. Kami memang membeli tiket pesawat dengan jadwal penerbangan pagi pukul 07.30 WIT dimana kondisi fisik masih segar dan siap untuk melanjutkan perjalanan. Perjalanan dengan pesawat terbang ini adalah perjalanan terlama dan terjauh dari keempat moda transportasi mudik kami. Lama perjalanan hingga 4 jam di udara ditambah waktu transit di bandara Makassar bakal menjadi perjalanan panjang.

Perjalanan dengan pesawat tentu sudah dengan standar pengamanan yang baik. Kami tinggal siap stamina saja. Khusus untuk Faza, kami menyiapkan penutup telinga dan baju hangat untuk antisipasi perbedaan tekanan udara di pesawat. Pemandangan selama perjalanan udara sungguh menawan. Hamparan awan putih menyelimuti pulau- pulau dan lautan. Hingga hampir tiba di daratan, tampak pucuk- pucuk gunung, rumah, sungai, dan sawah. Sungguh keindahan yang tak terbantahkan.

nisa-592581905293734426cb67e6.jpg
nisa-592581905293734426cb67e6.jpg
  • Mobil

Sampai di Yogyakarta, kami biasa dijemput oleh orang tua dengan mobil hingga sampai di rumah. Hal terpenting saat naik mobil adalah duduk dengan tenang dan memakai sabuk pengaman. Selebihnya menjadi tugas sopir untuk berhati- hati dalam mengemudi dan tentu saja cek kondisi mobil sebelum keberangkatan. Melihat suasana kota dengan duduk di mobil begitu menyenangkan bagi kami. Bak kura- kura yang baru keluar dari tempurung, kami begitu bahagia melihat keramaian kota karena di kampung tempat tugas kami begitu gelap dan sepi. Hanya long boat yang dapat dijumpai, listrikpun sangat terbatas. Inilah kenikmatan mudik bagi kami, kembali pulang ke kampung halaman.

 Sungguh perjalanan mudik kami menjadi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Namun begitu seru dan menyenangkan dilalui. Apalagi dengan kesiapan yang baik, tentu perjalanan menjadi aman dan nyaman.  Sekian cerita pengalaman mudik kami bersama si kecil Faza, semoga bermanfaat. Kami berharap setiap pemudik dapat melalui perjalanan mudiknya dengan lancar dan selamat sampai tujuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun