Mohon tunggu...
Annisa Mutia
Annisa Mutia Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pencari ilmu yang berharap mendapatkan bekal yang cukup untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Atur...

19 November 2011   05:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:28 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Atur di atur bak pesawat tempur
Umpama pion-pion di papan catur
Seperti penumpang di atur kondektur
Maksud hati agar teratur
Nyatanya semua pada tidur
Di atas kasur
Sampai keluar air liur

Di negri subur makmur
Para pemimpin berlaku tak jujur
Penegak hukum lakonnya lacur
Pada uang ia tergiur

Di negri para leluhur
Yang ngatur mimpi ngelantur
Yang di atur malah ngelindur
Alhasil pada ngawur...wur...

Ibarat haji berharap mabrur
Bak jamu paten di sangka manjur
Nasi sudah jadi bubur
Hancur..hancur..hancur..

Negara diatur koruptor mabur
Rakyat miskin menjamur
Para aktivis terpukul mundur

Yang makmur semakin makmur
Yang subur bertambah subur
Yang mujur semakin mujur

Yang ambrur jauh tersungkur
Yang uzur keburu terbujur

Atur di atur agar teratur
Pemimpin dan rakyat diharap akur
Ibarat pasukan perang di medan tempur
Maksud panglima agar musuh terpukul mundur teratur
Nyatanya malah hancur..hancur..hancur

(Banda Aceh, 08 November 2009 jam 12:31. Untuk mengenang perjuangan kawan-kawan Forkot 1998. Aku coba rekonstruksi kembali puisi ini dr alam ingatanku ketika naskahnya dulu ikut hilang di telan tsunami bersama naskah-naskah lain..Semoga masih relevan.)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun