Kerajaan Turki Utsmani berdiri pada tahun 1281 di Asia Kecil. Pendirinya adalah Ustman bin Ertoghril. Wilayah kekuasaannya meliputi Asia Kecil dan daerah Trace (1354), kemudian menguasai selat Dardaneles (1361), Casablanca (1389), lalu kemudian menaklukkan Kerajaan Romawi (1453).
Kata Utsmani diambil dari nama kekek mereka yang pertama dan pendiri kerajaan ini, yaitu Utsman bin Ertoghril bin Sulaiman Syah dari suku Qayigh, salah satu cabang dari keturunan Oghus Turki. Sulaiman Syah dengan 1000 pengikutnya mengembara ke Anatolia dan singgah di Azerbaijan, namun sebelum sampai ke tujuan, dia meninggal dunia.
Saat era kekhalifahan Turki Usmani, umat Islam berada dipuncak kejayaannya. Banyak sekali ilmuwan dan penemuan hebat yang terlahir pada masa itu. Seperti majunya sektor pendidikan, agama, kemiliteran, budaya, dan masih banyak lagi.
Disini kita akan membahas kejayaan Turki Usmani dalam dunia pendidikan agama Islam, salah satunya di era kepemimpinan Selim I. Selim I (lahir 1470, Amasya , Kekaisaran Ottoman [sekarang di Turki]---meninggal 22 September 1520, orlu) adalah seorang sultan Ottoman (1512--20) yang memperluas kekaisaran ke Suriah , Mesir , Palestina , dan Hijaz dan mengangkat Ottoman menjadi pemimpin dunia Muslim.
Menurut Mahmud Yunus, Setelah Mesir jauh dibawah kekuasaan Usmani Turki, Sultan Salim I memerintahkan supaya kitab-kitab diperpustakaan mesir dipindahkan ke istambul. Menurut penulis hal ini menandakan bahwa sumber-sumber rujukan pendidikan Islam diTurki Usmani adalah Sultan Orkhan (W. 1359 M). Dimasa ini banyak perpustakaan yang berisi kitab-kitab ilmu agama. Tiap-tiap orang bebas membaca dan mempelajarinya, bahkan banyak ulama dan ahli sejarah serta ahli syair yang muncul dimasa ini. Namun mereka tidak terpengaruh oleh dunia Islam pada masa Harun al-Rasyid dan Al Makmun Dinasti Abbasiyah) di Bagdad.
Majunya pendidikan era kekhalifahan Turki Usmani salah satunya adalah sistem pendidikan nya yaitu dengan cara menghapal matang-matang meskipun murid-murid tidak mengerti maksudnya seperti menghapal matan al jarmiah, matan ragrib, matan alfiah, matan sultan dll. Murid-murid setelah menghapal matan-matan itu barulah mempelajari syarah dan hasiahnya, olah karena itu pelajarannya bertambah berat dan bertambah sulit untuk dihapalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H