Bandung, 06 Mei 2024 -- Muhamad Hasbi Islahi Azam, seorang pria muda berusia 23 tahun, bekerja di Pemerintah Kota Cimahi, memiliki makanan favorit yang sangat spesifik dan memiliki kebiasaan mengonsumsinya dengan cara yang unik. Nasi goreng adalah makanan yang disukai oleh Hasbi, dan dalam wawancara ini ia menjelaskan mengapa ia menyukai dan bagaimana ia mengonsumsinya.Â
"Bagi saya, nasi goreng adalah pilihan yang sempurna," ujarnya sambil tersenyum. Hasbi menjelaskan bahwa ia menyukai nasi goreng karena rasanya yang enak, kemudahan dalam proses memasaknya dan bagaimana ia mengonsumsinya.
Tidak hanya soal kenikmatan rasa, tetapi Hasbi juga menyoroti kemudahan dalam memasak nasi goreng yang menjadi daya tariknya.
"Ketika pulang kerja, terkadang saya hanya ingin sesuatu yang cepat dan mudah dimasak. Nasi goreng adalah jawabannya," tambahnya.Â
Meskipun demikian, Hasbi tidak mengonsumsi nasi goreng setiap hari. Hasbi mengonsumsi nasi goreng dengan frekuensi 1-2 kali seminggu, tetapi keinginan dan ketersediaan bahan makanan mempengaruhi kebiasaannya.
Ketika ditanya tentang pola konsumsi, Hasbi mengungkapkan bahwa porsinya bisa bervariasi tergantung pada waktu makan "Saya biasanya makan dengan porsi yang lebih kecil saat sarapan, tetapi saat makan siang atau malem, saya makan lebih banyak," ungkapnya.Â
Tentang cara penyajiannya, Hasbi memiliki preferensi tersendiri yaitu digoreng dengan telur dan ditambah kerupuk. Tentu saja, Hasbi juga sadar bahwa cara penyajian dapat memengaruhi rasa dan manfaat makanan tersebut.Â
"Rasa dan tekstur nasi goreng bisa berbeda tergantung pada cara penyajiannya. Tetapi bagi saya itu adalah bagian dari pesona makanan itu sendiri."Â
Hasbi tidak merasakan perubahan fisik atau mood yang signifikan jika tidak mengonsumsi nasi goreng dalam sehari. Baginya, hidangan tersebut mungkin hanya merupakan salah satu pilihan dalam pola makan sehari-harinya.
Meskipun nasi goreng adalah favoritnya, Hasbi juga mengakui bahwa ada makanan yang tidak dia sukai. "Saya tidak terlalu suka jeroan karena tinggi kandungan kolestrol dan lemaknya," ungkapnya dengan serius.Â
Ia menjelaskan jika terlalu banyak mengonsumsinya bisa berdampak buruk pada kesehatann. Meskipun Hasbi tidak menyukai jeroan karena tingginya kandungan kolestrol dan lemak, sebenarnya makanan jeroan memiliki beberapa kelebihan: pertama, jeroan seringkali kaya akan zat besi dan protein, yang penting untuk kesehatan tubuh.Â