Mohon tunggu...
Annisa Lutfiana
Annisa Lutfiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa baru yang mempunyanyi tekad besar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peranan Kesehatan Masyarakat dalam Upaya Menghadapi Penyakit Demam Berdarah

17 September 2024   07:26 Diperbarui: 17 September 2024   07:29 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti. Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, virus masuk ke dalam tubuh manusia. Nyamuk Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung, dan garis-garis putih horizontal pada kaki. Kebanyakan orang yang terkena demam berdarah tidak akan menunjukkan gejala. Namun bagi mereka yang mengalaminya, gejala yang paling umum adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri tubuh, mual, dan ruam. Kebanyakan akan membaik dalam 1--2 minggu. Beberapa orang mengalami demam berdarah parah dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Dalam kasus yang parah, demam berdarah bahkan dapat berakibat fatal.

Menurunkan risiko digigit nyamuk Aedes aegypti dapat dilakukan upaya-upaya seperti menggunakan pakaian yang menutupi tubuh semaksimal mungkin, menggunakan kelambu jika tidur pada siang hari yang idealnya kelambu disemprot dengan obat nyamuk, menggunakan pengusir nyamuk (mengandung DEET, Picaridin atau IR3535). Apabila sudah terkena demam berdarah, penting untuk beristirahat, minum banyak cairan, menggunakan asetaminofen (paracetamol) untuk meredakan nyeri, hindari obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen dan aspirin, dan waspadai gejala-gejala yang parah dan segera hubungi dokter jika melihatnya.

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Indonesia dalam menghadapi DBD ada 3, yang pertama adalah surveilans yang masih bersifat pasif, dimana laporan dibuat masih berdasarkan laporan dari rumah sakit. Kita masih belum dapat mengestimasikan jumlah kasus yang real. Sebaiknya semua lini harus dapat mengambil peran agar deteksi kasus menjadi lebih mudah. Hal yang kedua adalah manajemen kasus. Meskipun angka kematian dapat ditekan hingga 1%, kita tentu masih berharap agar angka ini masih terus bisa diturunkan lagi. Kita masih berharap jangan ada lagi kasus-kasus yang datang terlambat. Hal yang terakhir dan paling penting adalah partisipasi masyarakat. Peran serta masyarakat untuk ikut serta secara konsisten menjaga lingkungannya tidak terjangkit dengue memang masih sulit. Berbagai terobosan oleh pemerintah seperti gerakan 3M plus, jumantik dan sebagainya telah lama beredar. Namun masyarakat yang mudah lupa dan bosan menjadi masalah. Sebagai contoh setelah beberapa waktu tidak ada kejadian luar biasa, masyarakat menganggap aman dan menjadi lengah, akibatnya ketika terjadi ledakan kasus, masyarakat hanya bersikap reaktif.

Petugas kesehatan masyarakat memainkan peran penting dalam memerangi Demam Berdarah (DBD).  Hal pertama adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Tenaga kesehatan masyarakat mempunyai peran dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya PSN. Mereka memberikan dukungan dan edukasi untuk mengurangi penularan demam berdarah melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. 

Kedua adalah pengumpulan dan analisis data. Ini akan membantu  menentukan strategi pencegahan yang efektif. Ketiga, mengenai pengembangan program pencegahan. Tenaga kesehatan masyarakat terlibat dalam pengembangan program pencegahan demam berdarah, seperti program pemberantasan sarang nyamuk, yang dilaksanakan dengan melibatkan pengambil kebijakan dan seluruh lapisan masyarakat. Keempat adalah pendidikan dan sosialisasi. 

Upaya edukasi dan sosialisasi untuk mencegah demam berdarah, termasuk mengurangi tempat persembunyian nyamuk dan penggunaan alat pelindung diri. Petugas kesehatan masyarakat berperan dalam mengkomunikasikan informasi ini kepada masyarakat. Kelima, koordinasi dan pemantauan. Mengoordinasikan dan memantau upaya pencegahan demam berdarah, termasuk memantau dan mendukung pejabat kesehatan untuk  menjaga kesehatan masyarakat dan memotivasi pencegahan demam berdarah.

Kata Kunci: Demam, Kesehatan, Masyarakat, Nyamuk.

DAFTAR PUSTAKA

 

Fatmasari, E. Y., Asmita Wigati, P., Sriatmi, A., Suryawati, C., and Suryoputro, A., 2023. Penguatan Peran Kader Kesehatan dalam Kewaspadaan Terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Semarang. Journal of Public Health and Community Service, 2(2), pp. 68-72.

FKKMK. 2016. Demam Berdarah Dengue: Tantangan Indonesia. https://fkkmk.ugm.ac.id/demam-berdarah-tantangan-indonesia/ [online]. (diakses tanggal 11 September 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun