Pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015 di makassar, Muhammadiyah memposisikan Pancasila sebagai Dar-al Ahdi Wa al-Syahada. Ijtihad kontemporer Muhammadiyah tersebut berangkat dari situasi terkini di tubuh bangsa Indonesia sekaligus penegas identitas keislaman dan keindonesiaan. Secara Bahasa Daru al-Ahdi Wa Syahadah berarti negara kesepakatan dan persaksian.Konsep Darul Ahdi Wa Syahadah ini sesungguhnya menegaskan komitmen keislaman dan keindonesiaan yang dipahami Muhammadiyah. Pancasila sebagai Darul Ahdi berarti negeri yang bersepakat pada kemasalahatan. Artinya Darul Ahdi juga dapat dimaknai sebagai Darussalam yang berarti negeri yang penuh dengan kedamaian.
Ada Sebagian tokoh-tokoh Konsep historis pemahaman Darul Ahdi sebagai berikut:
•Ki Bagus Hadikusumo
•Kasman Singodimedjo
•Wahid Hasyim
Mereka berunding mencari titik temu agar konsepsi Pancasila diterima baik oleh kalangan islam maupun kalangan nasionalis. Karenanya kata hasnan, darul ahdi ini hadiah dari umat beragama terutama umat muslim terhadap bangsa Indonesia. Darul Ahdi atau negara kesepakatan tidak cukup bila tidak dibarengi dengan al-syahadah atau persaksian. Hasnan memaknai al-syahadah sebagai keterlibatan langusng dalam mengatasi berbagai masalah, bekerja keras dalam mewujudkan kemaslahatan, dan aksi partisipatoris dari kaum muslim secara umum dan Muhammadiyah secara khusus dalam proses Pembangunan bangsa Indonesia.Â
Terdapat dua makna teologis terkait konstribusi bagi bangsa ini yaitu:
•Teologi Al-Maun berarti teologi welas asihÂ
•Teologi Al-Ashr berarti teologi kerja keras dan kerja cerdas.
 Tujuan utama pengesahan Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Al-Syahadah. Pedomana bagi kaum muslim saat terjadi pertukaran ideologi dalam skala global maupun nasiona. Dan Muhammadiyah juga ingin memberikan benteng ideolgi Ketika berada di Tengah gempuran paham keagamaan yang beragam dan memiliki kecenderungan ekstream baik kanan maupun kiri.
 Dengan adanya konsep Darul Ahdi Wa Syahdah, keberpihakan Muhammadiyah ada pada semboyan Pancasila dan bhinneka Tunggal ika. Selain itu sebagai manifesto intektual, Muhammadiyah atau ijtihad Muhammadiyah dalam polotik. Tutur Hasnan.  Â
Sumber dari youtube/https://youtu.be/aqEBL23fFLc?feature=shared
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H