Tujuan dari Bimbingan dan Konseling adalah untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Adapun tujuan pendidikan nasional terdapat pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 yang berbunyi "mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan kemampuan untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat serta bernegara". Tujuan khusus dari bimbingan dan konseling sendiri yaitu membantu peserta didik jika mengalami masalah tertentu.
       Setiap peserta didik memiliki karakter yang berbeda-beda. Tidak semua memiliki karakter yang baik atau bagus, bahkan banyak juga yang karakternya perlu diperbaiki. Kenakalan remaja pun sudah muncul pada peserta didik pada jenjang sekolah dasar. Beberapa kenakalan remaja yang sering terjadi disekolah dasar yaitu, berbohong kepada orang tua, tidak menaati peraturan sekolah, mencuri, dan berani terhadap guru.
        Dalam kenalakan remaja yang muncul terutama pada jenjang sekolah dasar, peran BK disini sangatlah penting karena itu berkaitan dengan kepribadian atau karakter dari peserta didik. Misalnya saja, jika peserta didik berbohong kepada orang tuanya maka guru BK harus bisa memberikan pelayanannya, seperti ditanyai alasannya kenapa. Dan diberikan arahan supaya lebih baik bersikap jujur saja kepada orang tuanya. Yang namanya orang tua pasti tau apa yang diingkan anaknya baik atau tidak, kalau baik pasti akan diperbolehkan tanpa harus berbohong, dan jika itu tidak baik maka orang tua akan memberikan pengertian serta diberikan solusi atau opsi yang mirip dengan apa yang diingkan oleh anaknya.
        Untuk kenakalan remaja yang ke dua dan ketiga yaitu tidak menaati peraturan sekolah dan mencuri, langkah pertama yang diambil oleh guru BK adalah bertanya kepada peserta didik alasan dia melakukan hal tersebut. Kemudian diberitahu bahwa itu termasuk perbuatan yang tercela. Disini guru BK harus berkolaborasi dengan orang tua agar peserta didik tidak melakukan hal tercela itu kembali. Karena perbuatan tercela yang dilakukan secara berulang kali akan memimbulkan sebuah kebiasaan sampai dewasa, dan jika sudah dewasa maka akan sulit untuk mengubah kebiasaan tercela tersebut.
        Kemudian untuk permasalahan yang terakhir ialah mengenai peserta didik yang berani kepada gurunya. Banyak sekali fenomena peserta didik yang berani atau bersikap seenaknya kepada guru. Sebagai guru BK tentu harus selalu mengingatkan bahwa harus selalu menghormati orang yang lebih tua. Guru sebagai orang tua disekolah haruslah dihormati oleh peserta didiknya. Kemudian seorang turu juga harus berkisikap tegas jika ada peserta didiknya yang bersifat seenaknya sendiri.
        Jadi peran guru BK sangatlah penting dalam mengatasi permasalahan atau kenakalan remaja yang muncul, khususnya di jenjang sekolah dasar. Guru BK juga harus berkolaborasi dengan orang tua untuk mewujudkan peserta didk yang memiliki akhlak yang terpuji dan terhindar dari akhlak tercela.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H