Mohon tunggu...
Annisa Inayah
Annisa Inayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Opini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Masyarakat Lebih Memilih Umrah

19 Mei 2024   22:41 Diperbarui: 19 Mei 2024   23:44 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa Masyarakat Lebih Memilih Umrah daripada Haji? Pernahkah kamu memikirkan alasannya? 

Sebelumnya kita membahas alasannya, kita bahas terlebih dulu mengenai perbedaan antara umrah dan Haji. Umrah berarti melakukan serangkaian kegiatan yakni ihram, tawaf (mengelilingi Ka'bah tujuh kali), sai (lari pendek) antara dua bukit Shafa dan Marwah, kemudian diakhiri dengan tahallul (memotong sebagian rambut kepala). Haji dilakukan dengan berkunjung ke Ka'bah dan dilaksanakan pada waktu tertentu, yaitu bulan haji dengan melakukan amalan-amalan, seperti ihram, wukuf, tawaf, sa'i, dan tahallul.

Jadi yang menjadi pembeda ada pada rukunnya, dimana umrah tidak menyertakan wukuf di dalamnya.

Tidak terlalu jauh berbeda bukan?

Jadi apa alasan masyarakat lebih memilih umrah?

Umrah bisa dilakukan kapan saja, berbeda dengan  haji yang hanya bisa dilakukan ketika bulan zulhijjah datang. Sering kali sulitnya mengatur waktu menjadi kendala untuk pergi ke tanah suci. Belum lagi, mengingat banyaknya masyarakat yang ingin pergi ke tanah suci dan waktu pelaksanaan haji yang hanya di bulan zulhijjah, sehingga untuk mendapat giliran menunaikan ibadah haji memerlukan waktu bertahun-tahun setelah mendaftarkan diri. Namun, dengan adanya umrah yang waktu pelaksanaannya lebih fleksibel, maka masyarakat bisa merasakan ke tanah suci lebih cepat.

Biaya umrah yang lebih terjangkau juga menjadi alasan masyarakat untuk lebih memilih umrah dibanding Haji.

Umrah dan Haji sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya saja biaya dan waktu menjadi alasan masyarakat dalam menentukan pilihan. Apapun yang menjadi pilihan masyarakat, tidak mengubah niatnya untuk beribadah di tanah suci 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun