Mohon tunggu...
annisahusnarosyida
annisahusnarosyida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang pelajar mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di jenjang kuliah dengan hobi membaca, menggambar, dan menulis tetapi untuk hal menerbitkan tulisan masih menjadi pemula

Selanjutnya

Tutup

Film

Santet Segoro Pitu (2024): Eksplorasi Mistis yang Memukau atau Gagal Memikat?

20 November 2024   00:52 Diperbarui: 20 November 2024   00:52 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Dalam lanskap perfilman horor Indonesia yang semakin kompetitif, Santet Segoro Pitu hadir dengan menawarkan premis menarik berupa eksplorasi tradisi mistis nusantara, yaitu santet, yang dikaitkan dengan mitos Segoro Pitu. Disutradarai oleh Tommy Dewo dan diproduksi oleh Hitmaker Studio, film ini menggabungkan nuansa kearifan lokal dengan sentuhan sinematografi modern untuk menciptakan atmosfer horor yang otentik. Dengan tema yang kental akan budaya Jawa, film ini berhasil menarik perhatian luas, terbukti dari jumlah penontonnya yang sudah melampaui 800.000 orang. Namun, di balik antusiasme tersebut, muncul pertanyaan besar apakah film ini mampu menyampaikan cerita kompleks yang memikat, atau justru hanya mengulang formula horor yang sudah sering kita lihat? Perdebatan ini membuat Santet Segoro Pitu menjadi salah satu film yang layak dibahas secara kritis.

Selama satu setengah jam, penonton akan diajak menyusuri teror yang dialami Sucipto (Christian Sugiono) dan keluarganya setelah menemukan bungkusan misterius dan mendengar suara menakutkan dari sekelompok suku pedalaman. Ancaman gaib ini segera berubah menjadi bahaya nyata yang mengancam nyawa mereka. Dalam perjuangan untuk menyelamatkan keluarga, kedua anak Sucipto, Ardi (Ari Irham) dan Syifa (Sandrinna Michelle), harus melaksanakan misi berbahaya yaitu mengambil air dari tujuh laut di pulau Jawa sebagai bagian dari ritual penyelamatan. Teror ini bukan sekadar santet biasa, melainkan bentuk ilmu hitam tingkat tinggi yang dikenal sebagai Santet Segoro Pitu, kekuatan gaib yang berasal dari luar tanah Jawa.

Film Santet Segoro Pitu memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya layak mendapat perhatian sebagai salah satu karya horor yang menonjol di tahun 2024. Salah satu daya tarik utama film ini adalah keberaniannya mengangkat mitologi santet, sebuah tema yang jarang dieksplorasi dalam sinema Indonesia. Penggunaan mitologi ini tidak hanya memberikan nuansa baru, tetapi juga menciptakan cerita yang dramatis dan penuh ketegangan. Fokus cerita pada keluarga Sucipto, yang diteror oleh santet kuat dari luar Pulau Jawa, menjadi kunci yang sukses membangun atmosfer misteri dan horor yang mencekam. Hal ini semakin menarik karena cerita tersebut diklaim berdasarkan kisah nyata, yang awalnya dibagikan dalam thread viral oleh @BETZILLUSTRATION. Klaim ini menambah daya tarik film karena penonton cenderung tertarik pada cerita yang memiliki hubungan dengan pengalaman nyata, meskipun terbungkus dalam nuansa mistis.

Selain itu, keunggulan visual dan desain produksi juga memberikan kontribusi besar terhadap kekuatan film ini. Tata artistik yang detail dan akurat berhasil membawa penonton ke era tahun 70-80an, terutama melalui penggambaran lokasi seperti pasar dan rumah, yang terasa sangat autentik. Tidak hanya itu, pemandangan pantai dan perjalanan yang menjadi bagian dari narasi menambah elemen visual yang memukau, memberikan keseimbangan antara kengerian dan keindahan. Elemen-elemen ini tidak hanya meningkatkan kualitas estetika film, tetapi juga memperkuat immersi penonton dalam cerita yang disajikan.

Kualitas akting para pemeran juga menjadi salah satu faktor yang mendukung keberhasilan film ini. Christian Sugiono dan Ari Irham, sebagai pemeran utama, menunjukkan peningkatan performa yang signifikan, meskipun dialog dalam beberapa bagian terasa kurang natural. Meski demikian, emosi yang ditampilkan oleh para aktor tetap mampu menghidupkan konflik dan ketegangan dalam cerita. Akting yang solid ini diperkuat oleh efek visual yang realistis dan penggunaan elemen gore yang seimbang, menciptakan suasana horor yang intens namun tidak berlebihan. Kombinasi dari elemen-elemen tersebut membuat Santet Segoro Pitu mampu memberikan pengalaman menonton yang penuh ketegangan, sekaligus menggugah rasa penasaran penonton akan cerita mistis yang diangkat. Meskipun Santet Segoro Pitu memiliki tema yang menarik, eksekusinya terhambat oleh sejumlah kelemahan yang mengurangi potensi maksimal film ini. Salah satu masalah utama terletak pada dialog yang terasa kaku dan kadang cringe, sehingga mengganggu suasana horor yang ingin dibangun. Karakter dalam film ini juga tidak digarap dengan baik, terutama Syifa yang diperankan oleh Sandrinna Michelle. Karakternya kurang mendapatkan pengembangan yang signifikan, membuat kehadirannya terasa hambar dan minim dampak emosional. Hal yang sama berlaku untuk karakter pendukung lainnya, termasuk rival tokoh utama, yang aktingnya terasa kurang alami dan reaksinya sering kali terkesan dibuat-buat. Kurangnya kedalaman dalam pengembangan karakter ini membuat beberapa adegan emosional kehilangan bobot, menjadikannya sekadar tempelan tanpa makna yang kuat.

Masalah lain yang mencolok adalah pacing film yang tidak konsisten. Bagian awal cerita berjalan terlalu lambat, memunculkan rasa bosan di kalangan penonton sebelum akhirnya ketegangan mulai terasa. Namun, ketika alur mulai bergerak, bagian akhir terasa tergesa-gesa dengan penyelesaian yang kurang matang. Plot twist yang sebenarnya bisa menjadi kejutan menarik justru disampaikan dengan cara yang membingungkan, sehingga memperparah kesan kurang kohesif dalam cerita. Akibatnya, hubungan antara elemen-elemen dalam alur terasa kurang nyambung, membuat penonton sulit terhubung secara emosional dengan kisah yang disajikan.

Dari sisi teknis, meskipun efek visual dan makeup karakter berhasil memberikan kesan seram yang memadai, penggunaan CGI pada beberapa adegan terlihat kurang mulus. Adegan-adegan yang memanfaatkan CGI untuk memvisualisasikan elemen gaib, alih-alih memperkuat imersi, justru terkesan artifisial dan kurang realistis. Hal ini merusak ketegangan yang seharusnya dibangun dengan apik, membuat pengalaman menonton kehilangan daya tarik yang penting. Semua kekurangan ini membuat film yang sebenarnya menjanjikan menjadi terasa kurang optimal dalam menyampaikan atmosfer horor yang mendalam.

Secara keseluruhan, Santet Segoro Pitu adalah film horor yang menawarkan cita rasa lokal yang khas dengan latar budaya nusantara yang kuat, sekaligus berhasil menciptakan atmosfer menegangkan melalui sinematografi yang memukau. Meskipun demikian, kekurangan dalam pengembangan karakter, narasi, dan beberapa aspek teknis seperti dialog mengurangi potensi film ini untuk memberikan pengalaman sinematik yang benar-benar mendalam. Meski tidak sempurna, kekuatan cerita dan visualnya tetap menjadikannya salah satu film horor yang patut diapresiasi, terutama bagi penggemar genre horor yang ingin merasakan nuansa baru dalam perfilman Indonesia.

Rating yang bisa diberikan untuk film ini adalah sebesar 6,5 dari 10. Film ini cocok untuk penggemar horor lokal yang menyukai eksplorasi tema mistis, tetapi bagi sebagian penonton yang sedang mencari suasana yang lebih mencekam dan inovatif, Santet Segoro Pitu mungkin terasa mengecewakan. Alasannya karena film ini memiliki alur yang lebih cepat atau terburu-buru sehingga film ini membuat kesan yang sedikit dipaksakan. Selain itu, terdapat beberapa adegan diluar nalar yang membuat film ini sedikit terlihat konyol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun