Mohon tunggu...
ANNISAH RAHMADHA
ANNISAH RAHMADHA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswa program studi S1 Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali 2 Prinsip Kehidupan, Man Jadda Wajjada dan Man Shabara Zhafara dalam Film Ranah 3 Warna

15 Desember 2024   13:50 Diperbarui: 15 Desember 2024   19:41 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

“Dalam setiap perjalanan, kesabaran adalah teman setia. Dengan sabar, kita akan menemukan jalan yang membuahkan sesuatu yang sangat luar biasa, dan bahkan tidak terduga sama sekali”

Seperti halnya Film Ranah 3 Warna, sebuah karya film adaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi, yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Film tersebut menampilkan kisah tentang arti pentingnya sebuah kesabaran, sebelumnya film Ranah 3 Warna ini merupakan sequel dari film Negeri 5 Menara yang mengandung unsur Religi. 

Film ini dibintangi oleh Arbani Yazis yang berperan sebagai Alif Fikri, Teuku Rassya sebagai Randai, dan Amanda Rawles sebagai Raisa Kamila. Dan selain ketiga pemeran tersebut, film ini juga didukung oleh pemain lainnya seperti, Raim Laode, Risma Neneng Wulandari, Sadana Agung, Maudy Koesnadi, David Chalik, Lukman Sardi, Tanta Ginting, dan beberapa pemain lainnya.

”Aku paksa diri lebih kuat lagi, aku lebihkan usaha, aku lanjutkan jalanku beberapa halaman lagi, beberapa soal lagi, beberapa menit lagi, Going the Extra Miles. Ingat, Karena kemuliaan tak akan bisa diraih dengan kemalasan.”

Ranah 3 Warna, berceita mengenai Alif Fikri seorang anak ambisius yang memiliki cita-cita setinggi langit. Ia berasal dari daerah Minagkabau dan bermimpi untuk dapat sekolah hingga ke Amerika, walaupun dipandang remeh oleh teman-temannya. Dalam perjalanannya, ia mengalami begitu banyak cobaan dan rintangan dari orang-orang terdekatnya bahkan keluarganya untuk mencapai mimpinya tersebut, tetapi Alif tidak menyerah begitu saja.  

Alif Fikri berjuang untuk mewujudkan mimpinya melanjutkan studi ke luar negeri, terinspirasi oleh idolanya, yaitu B.J Habibie. Berawal Ketika Alif Fikri, yang baru saja menyelesaikan pendidikan di Pondok Madani. Alif memiliki ambisi besar untuk melanjutkan studinya di universitas terkenal di Indonesia, terutama Institut Teknologi Bandung (ITB), yang merupakan impian bagi banyak siswa. Namun, Alif tidak memiliki ijazah SMA, yang menjadi tantangan utamanya dalam mencapai tujuan akademiknya. Seiring waktu, Alif dan Randai, sahabat karibnya sejak kecil, terlibat dalam persaingan secara tak langsung. Randai selalu berhasil mendapatkan prestasi yang diharapkan oleh Alif, termasuk ketika Randai diterima di ITB, sementara Alif hanya diterima di Universitas Padjajaran (UNPAD), salah satu universitas terkemuka di Bandung. Hal ini membuat Alif merasa hidup dalam bayang-bayang Randai.

Di UNPAD, Alif Fikri bertemu Raisa, yang menjadi objek cintanya. Meskipun memiliki perasaan, Alif memilih fokus pada impian untuk belajar di luar negeri. Situasi menjadi rumit karena Randai, sahabatnya, juga menyukai Raisa, menambah tekanan emosional bagi Alif. Setelah kehilangan ayahnya, beban hidup Alif semakin berat, tetapi ia tetap berpegang pada prinsip "man jadda wa jadda" dan "man shabara zhafara." Persaingan mereka tidak hanya soal prestasi akademik atau cinta, tetapi juga tentang identitas dan arah hidup. Alif berusaha menjaga hubungan persahabatan sambil tetap sabar mengejar impiannya.

Alif Fikri menghadapi berbagai rintangan dalam perjuangannya untuk mencapai cita-cita belajar di luar negeri. Terinspirasi oleh idolanya, B.J. Habibie, ia tetap bersemangat meski mengalami kehilangan dan kesulitan hidup. Dengan prinsip "man jadda wa jadda" dan "man shabara zhafara," Alif berusaha keras dan bersabar menghadapi tantangan. Akhirnya, ia berhasil menempuh jalur yang benar dan mewujudkan mimpinya, menjadi contoh inspiratif bagi banyak orang. Film Ranah 3 Warna mengajarkan bahwa kesabaran dan ketekunan adalah kunci untuk meraih kesuksesan. 

.Dengan demikian, Ranah 3 Warna menjadi film yang tidak hanya menceritakan kisah personal Alif, tapi juga memberikan nilai-nilai moral yang relevan bagi masyarakat modern. Film ini menunjukkan bahwa dengan sabar dan tekad yang kuat, kita dapat mengubah impian menjadi realitas.

Film Ranah 3 Warna menonjolkan berbagai kelebihan yang membuatnya menarik bagi penonton. Dimana cerita ini sangat inspiratif dengan mengisahkan perjuangan Alif Fikri, seorang pemuda dari keluarga sederhana, dalam mengejar cita-citanya untuk belajar di luar negeri. Nilai-nilai kesabaran dan kerja keras, diwakili oleh mantra "Man Shabara Zhafira" (siapa yang bersabar akan beruntung), menjadi inti dari narasi ini, menggugah semangat penonton untuk tidak menyerah dalam mengejar impian mereka. Selain itu, film ini memperkaya pengalaman penonton dengan penggambaran budaya yang kaya melalui penggunaan berbagai bahasa, termasuk bahasa daerah dan internasional.

Namun, film ini juga memiliki beberapa kekurangan. Yaitu diantaranya, pengembangan karakter yang kurang mendalam membuat beberapa karakter pendukung sulit terhubung dengan penonton. Adanya pacing yang lambat di beberapa bagian alur cerita jugamenjadi kekurangan, karena mengurangi ketegangan dan keterlibatan emosional. Setting yang tidak relevan, terutama dalam menggambarkan latar belakang sosial dan politik pada tahun 1997 di Bandung, menciptakan kesan bahwa situasi di kampus tidak mencerminkan realitas yang lebih luas. Hingga kualitas visual dan efek khusus terlihat kurang halus, sedangkan soundtrack film kurang mendukung emosi dalam adegan-adegan penting. Meskipun demikian, Ranah 3 Warna tetap menawarkan pesan mendalam dan pengalaman sinematik yang menarik, menjadikannya layak untuk disaksikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun