Mohon tunggu...
Annisa Permata Sari H
Annisa Permata Sari H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Setabelan yang Tak Pernah Tidur: UMKM dan Pasar Legi Mengerakkan Ekonomi Surakarta

22 Agustus 2024   19:41 Diperbarui: 22 Agustus 2024   19:45 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendampingan kepada pelaku UMKM terkait perizinan usaha dan ekonomi digital

Tingginya kepadatan penduduk di Kelurahan Setabelan tidak hanya menimbulkan tantangan dalam hal kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjadi pendorong bagi pertumbuhan sektor ekonomi lokal. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, kebutuhan akan bahan pangan menjadi semakin mendesak. Hal ini secara langsung mempengaruhi dinamika ekonomi di kelurahan tersebut, yang banyak ditopang oleh para pedagang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Puluhan pelaku UMKM di Kelurahan Setabelan berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari warga Kota Surakarta, sekaligus menggerakkan roda perekonomian lokal.


Potensi ekonomi di Kelurahan Setabelan semakin diperkuat dengan keberadaan Pasar Legi, salah satu pusat grosir terbesar untuk bahan pangan di Surakarta. Pasar Legi, yang beroperasi selama 24 jam penuh, tidak pernah sepi dari aktivitas jual beli, menunjukkan betapa vitalnya peran pasar tradisional dalam menopang kebutuhan pangan masyarakat luas. Pasar ini tidak hanya melayani penduduk lokal, tetapi juga menjadi tumpuan bagi banyak pedagang dan konsumen dari berbagai wilayah di sekitar Solo. Keberadaannya memastikan bahwa aliran bahan pangan ke masyarakat tetap lancar, sekaligus memberikan kesempatan bagi para pedagang untuk berkembang.

Namun, agar potensi ekonomi ini dapat terus berkembang, diperlukan berbagai strategi dan program yang terarah untuk mendukung para pelaku UMKM. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah memberikan pendampingan kepada para pelaku usaha terkait perizinan usaha dan ekonomi digital. Dalam upaya ini, pelaku usaha diajak untuk memahami berbagai jenis izin yang mungkin diperlukan, seperti izin mendirikan bangunan, izin usaha mikro, kecil, dan menengah (IUMK), serta sertifikasi halal bagi pelaku usaha di sektor makanan dan minuman. Program pendampingan ini memberikan penjelasan mendetail tentang setiap prosedur pengajuan izin, mulai dari langkah-langkah administratif hingga persyaratan dokumen yang harus dipenuhi.

Program pendampingan ini mendapat sambutan positif dari para pelaku usaha di Kelurahan Setabelan. Salah satu peserta, Ibu Endang, yang memiliki usaha sembako, menyampaikan bahwa pendampingan dan bimbingan ini sangat membantunya dalam pembuatan izin usaha. “Awalnya saya merasa prosesnya rumit, tapi setelah mendapat pendampingan ini, saya jadi lebih paham mengenai pentingnya izin usaha. Terima kasih banyak atas bantuannya,” ungkapnya.

Dengan adanya program pendampingan ini, diharapkan semakin banyak pelaku usaha di Kelurahan Setabelan yang dapat mengurus perizinan dengan benar dan tepat waktu, sehingga usaha mereka dapat berkembang dengan lebih baik dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal. Program ini juga diharapkan menjadi model bagi kelurahan lain dalam memberikan dukungan nyata bagi UMKM di wilayah mereka masing-masing. Dengan sinergi yang baik, potensi besar ini bisa dioptimalkan untuk membawa kemakmuran bagi seluruh warga Setabelan dan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun