Mohon tunggu...
Annisa FitriSalsabila
Annisa FitriSalsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi di Telkom University angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pengorbanan Seorang Ayah: Rela Keluar dari Koki Restoran Demi Merintis Bisnis F&B untuk Masa Depan Keluarga

17 Mei 2024   09:52 Diperbarui: 17 Mei 2024   09:55 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika banyak orang merasa nyaman dengan pekerjaan tetap dan penghasilan bulanan yang stabil, seorang ayah bernama Teddy (40) memilih jalan yang berbeda. Dengan penuh keyakinan dan tekad, Teddy memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya yang mapan di industri restoran dan perhotelan demi merintis bisnisnya sendiri di dunia Food & Beverage (F&B). Keputusan ini tidak hanya mencerminkan keberaniannya, tetapi juga cinta dan tanggung jawabnya terhadap keluarga.

Teddy memulai kariernya di usia muda sebagai seorang pelayan , dan barista di sebuah restoran terkenal di Jakarta. Semuanya bermula dari ia mendaftarkan diri pada pelatihan membuat kopi dari hal yang basic sampai akhirnya Ia lolos dari pelatihan tersebut, lalu langsung diposisikan oleh manajernya sebagai barista di kedai kopi. Berkat kerja keras dan dedikasinya, ia berhasil naik pangkat hingga akhirnya menjabat sebagai manajer di sebuah hotel bintang lima. "kerja di restoran hotel emang udah paling enak banget kalo ngomongin soal pendapatan yang om terima tapi perihal waktu dan kenyamanan dalam bekerja itu yang bisa kita dibilanglah ga bisa di hargain dalam bentuk jumlah, kalau dibisnis om sekarang kan bisa bebas dengan baju seperti apa dan penampilan yang kaya gimana juga bebas gitu" ungkap Teddy.

Sejak masa-masa pandemi (covid19) datang, perusahaan yang pernah ditempatkan untuk bekerja sedang mengalami gulung tikar. Sehingga Teddy mencari cara agak kebutuhan dalam sehari-harinya terpenuhi. Sebelum Teddy memutuskan untuk membuka usaha yang Ia jalani sampai sekarang, Teddy Bersama teman-temannya sempat menjadi konsultan dalam dunia perkopian dan menjadi supplier bahan bahan masakan dan bahan baku kopi. Lalu Ia juga melakukan kerja sampingannya yaitu menjadi delivery order untuk mengirimkan makanan atau barang. Semua bermula dari Teddy menjadi delivery order yang akhirnya memberikan sebuah inspirasi untuk membuka usaha dalam dunia Food & Beverage (F&B).

"dulu om pernah sempat menjadi driver speedy, driver untuk delivery makanan gitu, nah setelah om perhatiin ternyata barang barang yang sering om kirim itu makanan terus, mulai dari situ ternyata orang orang lebih milih order makanan lewat rumah terus makanan yang om anterin itu  di taruhlah di pagernya. Jadinya om kepikiran deh buat buka usaha kecil-kecilan di depan rumah. Pas hari itu abis pulang dari ngambil orderan, om langsung cerita ke istri om. " Ujar Teddy dengan penuh semangat menceritakan awal usahanya bermula. Setelah Teddy menceritakan dari ide yang ia dapatkan kepada istrinya, istrinya pun setuju dengan langkah awal yang ia mulai itu.

Setelah berdiskusi panjang dengan istrinya, Lia (38), Om Teddy mengambil keputusan besar, untuk memulai bisnis sendiri di bidang yang ia cintai, yaitu kuliner. "Awalnya sangat sulit, banyak yang mempertanyakan keputusan saya. Tapi saya yakin, dengan doa dan usaha, semua akan berjalan baik." ujar Teddy dengan senyum optimis.

Teddy memulai bisnisnya dengan sebuah meja kecil yang menjual makanan tradisional khas Indonesia, seperti lontong sayur, nasi goreng, dan es boba. Tidak jarang ia harus bangun di tengah malam untuk menyiapkan bahan-bahan dan memasak. Teddy dan istri nya pun memikir keras bagaimana caranya agar bisnis yang ia bangun dapat dikenal oleh warga warga. Setelah berfikir Panjang, Teddy mempunyai ide yaitu dengan cara mendaftarkan bisnisnya pada aplikasi Grabfood dan Gofood, agar warga warga tidak perlu keluar rumah dan bisa dipesan hanya melalui hp saja. Dan penduduk sekitar perlahan namun pasti, usahanya mulai dikenal. "Rasanya tidak ternilai saat melihat pelanggan menikmati makanan yang saya buat. Kepuasan mereka adalah motivasi terbesar saya," katanya.

Lia, sang istri, selalu berada di samping Teddy. Selain membantu dalam persiapan makanan, ia juga mengurus administrasi dan pemasaran melalui media sosial.

Kini, setelah tiga tahunberjalan, bisnis Teddy  telah berkembang pesat. Akhirnya Teddy mencari cara agar bisnisnya mendapatkan omset yang lebih. Teddy mendapatkan ide untuk menyewa lahan yang tepatnya berada di samping "Rumah BUMN Bandung" untuk dijadikan kedai kopi atau kantin kecil.  Sehingga pemasukan yang ia dapatkan tidak hanya dari berjualan didepan rumahnya saja, tetapi mendapatkan pemasukan dari berjualan di kedai kopi yang diberi nama "D' Layeut". D'layeut berasal dari bahasa sunda yang artinya akrab. Dan pada kedai kopi ini menu yang ditawarkan juga semakin beragam, tetap mempertahankan cita rasa tradisional yang menjadi ciri khasnya. "om pasti selalu percaya, jika kita bekerja dengan hati, hasilnya tidak akan mengkhianati," ungkap Teddy dengan penuh kebanggaan.

Perjalanan Teddy memberikan banyak pelajaran berharga tentang kerja keras, keberanian mengambil risiko, dan pentingnya dukungan keluarga. Ia membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, impian bisa diwujudkan meski harus melewati banyak rintangan.

Kisah Teddy adalah cermin dari semangat pantang menyerah dan cinta tanpa batas kepada keluarga. Keputusannya untuk meninggalkan kenyamanan dan mengejar impian bukan hanya membangun sebuah bisnis, tetapi juga membangun fondasi masa depan yang lebih baik bagi keluarganya. Teddy adalah bukti nyata bahwa dengan keberanian dan kerja keras, mimpi-mimpi besar bisa diwujudkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun