Setiap tahunnya, Indonesia selalu merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita. Namun, di balik gemerlapnya perayaan, makna yang lebih dalam dari Idul Fitri tetap terjaga, yaitu momen untuk saling memaafkan dan mempererat silaturahmi. Di berbagai penjuru negeri, suasana kebersamaan dan keikhlasan terasa kental dalam upaya mempererat hubungan antar sesama. Menurut Ustadz Ali, pengajar agama di salah satu pesantren di Jawa, semangat Idul Fitri adalah tentang "mengosongkan hati dari dendam dan menjalin kembali hubungan yang terputus." Beliau menambahkan, "Sejatinya, Idul Fitri bukanlah hanya merayakan akhir puasa, tapi juga merayakan kemenangan dari ego kita sendiri, yang memaafkan adalah tanda kematangan iman."
"setiap setelah sholat idul fitri, hal utama yang dilakukan dalam keluarga kami adalah berkumpul pada ruang tamu untuk saling salam-salaman dan berminta maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan." kata seorang Ibu dalam keluarga tersebut. Pada hari Rabu, 10 April 2024. "Setelah kami saling bermaafan, barulah kami memakan ketupat sayur."
Semarak semangat saling memaafkan di Idul Fitri tahun ini menjadi cerminan kearifan bangsa Indonesia dalam menjaga kerukunan dan kebersamaan. Di tengah perbedaan dan konflik, momen ini menjadi kesempatan emas untuk merajut kembali tali persaudaraan yang mungkin sempat terlupakan.
Dengan demikian, semangat Idul Fitri yang kental dengan saling memaafkan adalah pesan yang membawa kedamaian dan keberkahan bagi seluruh umat. Mari kita terus menjaga semangat ini tidak hanya saat Idul Fitri, tetapi juga dalam setiap langkah kehidupan sehari-hari. Mari kita jadikan momen Idul Fitri ini sebagai awal yang baru, di mana kita saling menghapuskan kesalahpahaman, memaafkan, dan memulai lembaran baru yang penuh kasih sayang. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H