Mahasiswa Unniversitas Negeri Semarang, Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran yang sedang menjalankan PKL MBKM SKM Penggerak 2024. Meluncurkan Inovatif dalam pengelolaan sampah dengan mengadakan sosialisasi dan praktik minyak Jelantah menjadi sabun ramah lingkungan di Kelurahan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah minyak jelantah dan mengurangi dampak negatif minyak jelantah terhadap lingkungan.
Acara tersebut, mahasiswa UNNES mempraktekan proses pembuatan sabun dari minyak jelantah menggunakan bahan-bahan yang aman dan sederhana. Masyarakat dijelaskan manfaat dari sabun hasil olahan yang dapat digunakan untuk digunakan sehari-hari seperti mencuci tangan, mencuci baju, untuk mandi dan membersihkan lantai. Peserta diberikan kesempatan maju untuk mencoba membuat sabun sendiri dengan bimbingan dari mahasiswa.
"Kami ingin menunjukkan bahwa minyak jelantah yang biasanya dibuang sembarang dan dapat merusak lingkungan bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan" ujar mahasiswa yang mengadakan kegiatan ini. Dengan mengelolah minyak jelantah menjadi sabun batang, kita tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, akan tetapi dapat mengahasilkan produk rumahan yang bisa digunakan sehari-hari.”
Kegiatan ini dimulai dengan mengumpulkan minyak jelantah yang dikumpulkan oleh masyarakat setempat kemudian dioleh menggunakan bahan dan alat yang sederhana. Proses pembuatan sabun batang ini melibatkan beberapa langka, mulai dari pengumpulan minyak jelantaj, penyaringan menggunakan arang, hingga proses pembuataan akhir yang siap digunakan. Produk sabun tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang bisa jadi usaha untuk masyarakat. Selain mengadakan kegiatan praktik pembuatan sabun batang, kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi mengenai manfaat sabun dari minyak jelantah dan dampak negatif minyak jelantah jika dibuang sembarangan. Para mahasiswa menjelaskan bahwa minyak jelantah yang dibuang ke saluran air menyebakan penyumbatan dan pencemaran air dan tanah. Hal ini, sangat penting adanya pengelolaan minyak jelantah yang tepat untuk menjaga lingkungan.
Aspek penting dari program ini adalah pembuatan pamflet yang menjelaskan praktik pengelolaan limbah, dampak negatif pembuangan minyak jelantah sembarangan, dan manfaat pengelolaan sampah. Pamflet ini terdaftardi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan inovasi. Pamflet ini diberikan ketika sebelum praktik pembuatan minyak jelantah menjadi sabun batang di mulai.
Kegiatan ini sangat mendapat sambutan positif dari warga RW 09 Kelurahan Kampung Bali yang mengikuti setiap tahapan pembuatan sabun batang. Sebagian dari mereka banyak yang mengaku baru mengetahui pengelolaan minyak jelantah dan berencana untuk mempraktikkannya di rumah mereka masing-masing. Semoga dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan Masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola limbah rumah tangga dan ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. Para mahasiswa Universitas Negeri Semarang berharap kegiatan serupa dapat dilanjutkan di berbagai daerah untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H