Mohon tunggu...
Annisa Fazriyah
Annisa Fazriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Kepribadian : introvert Hobi : membaca dan menulis Konten favorit : romansa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kesalahan Ejaan dan Diksi yang Sering Terjadi dalam Penggunaan Bahasa Indonesia

24 Maret 2024   11:25 Diperbarui: 24 Maret 2024   12:30 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan :

Penggunaan ejaan yang baik dan diksi atau kosakata yang tepat merupakan hal terpenting dalam bahasa Indonesia, terutama Ketika ingin menjadi penulis atau memiliki hobi menulis. Menulis bukan berarti harus menulis novel atau hal lainnya yang bersifat resmi, akan tetapi menulis juga bisa dimaksud Ketika menulis status di media social mereka, atau menulis apa pun itu yang sifatnya tidak resmi. Namun sayangnya, banyak penulis yang masih tidak begitu tahu tentang penggunaan ejaan yang baik dan diksi yang tepat. Khususnya pada zaman sekarang ini. Banyak penulis yang bisa dikatakan tidak begitu mempedulikan akan penggunaan ejaan dan diksi dalam tulisan mereka.

Kesalahan diksi :

Kesalahan pertama yang penulis lakukan dalam tulisannya adalah kesalahan diksi. Sering kali mereka tidak mempedulikan penggunaan diksi yang tepat. Sebagai contohnya yang sangat sering sekali saya temui yaitu dalam diksi “Berisik” Yang mereka ubah menjadi “Brisik. Diksi lainnya adalah “Lihat” Yang mereka ubah menjadi “Liat”. Bisa jadi mereka melakukan hal tersebut dikarenakan mereka ingin menggunakan bahasa sehari-hari yang gaul, mungkin agar lebih mudah diterima oleh masyarakat dan lebih dipahami. Hal tersebut sebenarnya sah-sah saja dilakukan jika di penulisan yang sifatnya tidak resmi seperti berkomunikasi dengan sesama teman, tetapi tidak disarankan jika dalam penulisan novel atau hal lain yang sifatnya resmi, karena dapat menimbulkan kesalah pemahaman antara penulis dan pembaca, karena di dalam novel itu sendiri khususnya, diksi yang tepat tersebut sebagai media penulis untuk menyampaikan pesannya pada pembaca.

Kesalahan ejaan :

Kesalahan lainnya yang sering kali dilakukan penulis yaitu kesalahan pada ejaan yang tidak baik. Ejaan yang tidak baik itu sendiri meliputi pada penggunaan huruf kapital yang seharusnya berada di setiap kali setelah tanda titik. Ada pun hal lain yang biasanya mereka lakukan adalah kesalahan pada tanda titik, tanda koma, titik dua, tanda tanya, dan tanda seru. Sering kali mereka menulis tanpa memedulikan hal tersebut, sehingga membuat pembaca kebingungan dan sulit untuk memahami apa yang sebenarnya penulis berusaha sampaikan pada pembacanya, maka terjadilah kesalah pahaman antara penulis dan pembaca. Oleh karena itu, penggunaan ejaan yang tepat sangatlah penting untuk menghindari hal-hal seperti kesalah pahaman dalam memahami bacaan.

Bagaimana cara untuk memperbaiki penggunaan ejaan dan diksi yang salah?

Terakhir, Ketika sudah mengetahui bahwa kesalahan ejaan dan diksi dapat mempengaruhi sebuah karya tulis dan dapat menimbulkan kesalah pahaman antara pembaca dan penulis, oleh karena itu penting adanya untuk berusaha memperbaiki tulisan. Lantas, bagaimanakah cara untuk memperbaiki penggunaan ejaan yang baik serta diksi yang tepat? Sebagai salah satu caranya iyalah dengan meluangkan waktu lebih banyak untuk membaca. Jika memungkinkan, membaca hal-hal seperti artikel ilmiah, buku-buku pelajaran pada internet untuk mengetahui dengan jauh lebih baik akan apa itu ejaan yang baik dan diksi yang tepat, karena kedua hal tersebut merupakan karya tulis yang sifatnya sangat resmi, jadi tentu saja penggunaan ejaan serta diksinya sudah sangat tepat, dan menurut saya hal tersebut bisa dijadikan ajang belajar. Sementara cara lainnya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pengolaan ejaan yang baik serta diksi yang tepat yaitu dengan berlatih memilih atau memilah di internet manakah yang termasuk penggunaan ejaan yang baik serta diksi yang tepat, karena hal tersebut akan sangat membantu penulis untuk memperdalam pemahamannya dalam ejaan dan diksi.

Sumber:

https://mamikos.com/info/contoh-kalimat-diksi-yang-salah-pljr/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun