Takut akan bangkrutÂ
Tidak ada orang yang ingin usahanya bangkrut. Setiap pelaku usaha pasti ingin penghasilannya meningkat setiap harinya. Tapi bagaimana cara pelaku usaha mengetahui seberapa besar penghasilannya jika mereka tidak melakukan pencatatan dengan baik? Menghitung laba sebetulnya merupakan salah satu hal yang sering dianggap sepele, namun sebenarnya sangat membantu melihat kondisi keuangan pada periode tertentu. Sementara yang banyak dilakukan para pelaku usaha hanya menghitung pendapatan yang dihasilkan dan mengumpulkan nota atas pengeluaran yang terjadi di dalam usahanya. Tak menutup kemungkinan juga ada pelaku usaha yang tidak mencatat keuangannya sama sekali. Hal ini yang menyebabkan siklus keuangan seringkali hanya "jalan di tempat".
Sudah seharusnya edukasi keuangan dilakukan, bukan hanya satu kali pada saat memberikan bantuan modal saja, tetapi dilakukan secara berkala untuk mengetahui perkembangan usaha yang dialami UMKM di Papua.
Oleh sebab itu, pelaku usaha harus melakukan pencatatan akuntansi bukan hanya penerimaan pendapatan dan mencatat pengeluaran saja, tetapi menghitung laba yang diperoleh. Dengan mengetahui laba yang dihasilkan selama periode tertentu, maka para pelaku usaha akan lebih mudah untuk menyisihkan uangnya yang diharapkan dapat berguna untuk kebutuhan mereka di kemudian hari.
Masyarakat yang melek literasi keuangan akan membuat ekonomi daerahnya tumbuh. Dalam skala yang luas, hal ini akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H