Mohon tunggu...
Annisa Dinda Alviani
Annisa Dinda Alviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Hubungan Internasional, UNMUL

Saya suka mendengarkan lagu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibu Kota Negara Berpindah: Memahami Dampak pada Ekonomi Menurut Dr. Mohamad Ikhram

13 Juni 2024   18:13 Diperbarui: 14 Juni 2024   23:50 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain Istana Kepresidenan di IKN dan Ikoniknya Garuda (ft.ikn.go.id)

SAMARINDA - Saat ini negara indonesia sedang mengalami transformasi ibu kota yang semula di Jakarta berpindah pada daerah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Adanya ketidakseimbangan pada ekonomi, pemindahan IKN menjadi hal penting untuk menyeimbangkan distribusi ekonomi serta banyaknya populasi di daerah Jawa.

Asal mula pemindahan IKN ini ternyata telah dimulai sejak era Presiden Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957, saat itu presiden melihat kota Palangkaraya menjadi lokasi yang berpotensi. Dengan adanya ide baru mengenai IKN, Presiden juga mengsusulkan bahwa IKN menjadi Ibu Kota yang modern, tetapi ide ini berakhir dengan wancana, dan Presiden pun mengusungkan bahwa Jakarta menjadi Ibu Kota Negara Indonesia pada tanggal 22 Juni 1964.

Dan baru pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo mengusulkan IKN baru menjadi solusi untuk pembangunan negara, populasi negara, serta ekonomi negara. Pemindahan ini memberi dampak yang banyak pada Indonesia, ada pun dampak positif dari pemindahan IKN seperti, menurunkan kesenjangan antar kelompok pendapatan dan indikasi ketimpangan di prediksi akan menyempit!

Pada pekan lalu, saya mengikuti kelas Internasional dengan Dosen Hubungan Internasional di Universitas Malaysia yaitu Dr. Mohammad Ikhram bin Mohammad Ridzuan, beliau setuju dengan adanya pelaksanaan pemindahan ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur karena bisa menjadi banyak hal yang positif untuk masyarakat negara maupun luar negara, seperti adanya penunjang baru investator yang bisa membuat tidak adanya penyimpangan ekonomi, serta menjadi kota yang lebih baru dan maju. Namun, perpindahan tersebut juga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap Sabah, termasuk peningkatan potensi berbahaya, seperti perdagangan gelap, dan banyak nya resiko kegiatan illegal. 

Nah, pemindahan ibu kota ini juga berdampak pada sektor ekonomi negara. Menurut saya sendiri berdasarkan pada ruang lingkup prespektif Dr.Ikhram pada Kelas Internasional pekan lalu. Jika dilihat dari dampak positif, pemindahan IKN ini menjadi peluang untuk membuat lapangan kerja yang baru, meluas serta efisien untuk masyarakat Indonesia yang kompeten, lalu pemindahan ini bisa menjadi peluang baru untuk pembentukan wilayah, infrastruktur serta transportasi yang lebih unggul. Tetapi adapun dampak negatif dari pemindahan IKN yang bisa menyebabkan tambahan inflasi nasional, dan banyak resiko dari peralokasian IKN tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun