Denpasar , 28 September 2011
Sudah lima hari aku tak melihat pesanmu lagi di ponselku . Tak ada lagi namamu dari semua pesan-pesan yang masuk ke ponselku itu . Membuatku semakin tersadar kamu...telah pergi . Terkadang aku memutar kenangan milik kita kembali selama kurang lebih dua minggu itu dan aku pasti akan kembali menangisimu . Aku teringat saat pertama kali menerima pesanmu , betapa aku langsung membalasnya seketika itu juga dan menjadi panik sendiri karena aku merasa aku pasti terlihat antusias sekali menerima pesanmu . Hingga adikku yang kumintai pendapat tentang balasan pesanku hanya berkata , "Mbak terlalu cepat khawatir!" . Aku menanti balasanmu seharian itu dengan senyum yang tak pernah terhapus dari wajahku . Bahkan hari-hari selanjutnya aku menunggu pesanmu dengan sepenuh hati dan betapa senyumku akan langsung terlukis di wajahku begitu mendapatkan pesan darimu . Pesanmu , pesanku , pesan kita tak pernah sedikit pun membicarakan tentang hati . Tapi bagiku , kamu telah terpatri di hati , jantung , dan pikiran . Sehingga saat aku kehilanganmu betapa sakit hati , jantung , dan otakku . Aku terkadang sampai merasa tak sanggup lagi berpikir tentangmu , karena betapa aku takut bila aku tak bisa maju karenamu . Kamu tak pernah inginkan itu bukan ? Tapi betapa masalah hati tak pernah bisa dikalahakan logika . Kini aku tahu , apa cinta buta itu , apa yang orang bilang 'saat jatuh cinta kita seringkali melakukan hal-hal bodoh' , aku tahu apa itu . Aku juga tahu masalah ini takkan bisa diselesaikan dengan akal pikiran ataupun logika . Tidak sama sekali . Karena masalah hati hanya Allah dan waktu yang akan menyembuhkannya . Lalu kini , tersenyumlah bila melihatku menangis . Tertawalah bila kau mendengarku mengomel tentangmu . Mengertilah bila aku benar-benar jatuh cinta padamu . Lalu maafkan bila mungkin rasa ini akan tetap disini untuk waktu yang lama . Kamu gak bisa membantahnya , lagipula aku juga tak butuh bantahanmu , wekz!
-dinar-280911-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H