Mohon tunggu...
Annisa Dillah
Annisa Dillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Mahasiswa Fakultas Hukum Untag Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengolahan Daun Pepaya Sebagai Bahan Baku Utama Pestisida Organik Bagi Petani Dusun Kepatihan

19 Juli 2024   22:49 Diperbarui: 6 Agustus 2024   16:27 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lokasi KKN: Dusun Kepatihan, Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto

Tanggal 10 Juli 2024 adalah awal keberangkatan dan tibanya KKN/Kuliah Kerja Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di desa Warugunung. Jauh sebelum hari keberangkatan sudah dibentuk beberapa sub-kelompok yang masing-masing memiliki program kerja (proker) yang berbeda, salah satunya adalah sub-kelompok 12 yang mengangkat judul “Pendampingan Pembuatan Pestisida Organik Dari Daun Pepaya di Dusun Kepatihan”.

Pelaksanaan program kerja pembuatan pestisida organik dari daun pepaya di Dusun Kepatihan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto merupakan langkah inovatif dan strategis yang patut diapresiasi. Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan, tetapi juga menawarkan solusi praktis dan ekonomis bagi para petani lokal. Penggunaan daun pepaya sebagai bahan dasar pestisida organik menunjukkan pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah secara efektif, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang dapat merusak ekosistem. Pestisida organik yang terbuat dari daun pepaya menawarkan berbagai manfaat ekologis.

 Pestisida yang dibutuhkan tidak hanya mampu membunuh hama yang ada pada tanaman namun juga dapat memberikan efek aman pada tanaman itu sendiri  dan menjaga kestabilan tanah.. Pestisida ini dapat terurai secara alami tanpa meninggalkan residu berbahaya yang dapat mencemari tanah dan air. Ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem lokal dan mencegah kerusakan lingkungan jangka panjang. Selain itu, pestisida organik lebih aman bagi petani yang sering terpapar bahan kimia berbahaya dalam aktivitas sehari-hari mereka. Penggunaan pestisida organik mengurangi risiko kesehatan yang berkaitan dengan pestisida kimia, seperti penyakit pernapasan dan gangguan kulit.. Dengan demikian, program ini berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dari segi kesehatan maupun ekonomi.

Edukasi dan pendampingan yang menyertai program ini juga merupakan aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Petani diberi pengetahuan dan keterampilan baru dalam memproduksi dan menerapkan pestisida organik, sehingga mereka lebih mandiri dan tidak tergantung pada produk komersial. Pemberdayaan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu tetapi juga memperkuat komunitas secara keseluruhan. Selain itu, banyak tanaman pepaya yang tumbuh di dusun tersebut dan hanya dimanfaatkan untuk diambil buahnya saja, sehingga memberikan peluang bagi sub-kelompok 12 untuk mengelolanya.

Proker ini dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2024 di dusun Kepatihan pukul 09.00 WIB. Pendampingan tersebut dilakukan dengan memaparkan materi seputar tata cara membuat pestisida organik berbahan dasar daun pepaya, memberikan gambaran singkat tentang kandungan yang dimiliki daun pepaya tersebut. Mengingat subjek proker ini adalah petani, maka pelaksnaannya dilakukan di sawah. Hal tersebutlah yang menjadi rintangan bagi  sub-kelompok 12. Banyak alat yang harus kami bawa dalam melewati jalanan sawah tersebut.  Namun disisi lain, kami merasa senang karena para petani memberikan respon yang sangat baik. Mereka sangat fokus dan antusias dalam memperhatikan demonstrasi yang kami lakukan dalam pembuatan pestisida organik dari daun pepaya. Bahkan setelah demonstrasi selesai dilakukan, mereka masih banyak bertanya terkait bahan-bahan apa saja  diperlukan dalam membuat pestisida tersebut. Pelaksanaan proker diakhiri dengan percobaan penyemprotan pestisida kepada beberapa tanaman di sawah oleh para petani.

Kami mengharapkan agar program serupa dapat terus dilaksanakan dan memberi manfaat yang besar bagi para petani setempat sehingga mampu membuat pestisida dari bahan alami daun pepaya yang lebih hemat, ramah lingkungan, serta aman bagi tanaman dan manusia. Melalui pendampingan pembuatan pestisida dari daun pepaya, dusun Kepatihan menjadi pelopor inovasi positif yang dimulai dari tindakan kecil. Para petani sebagai produsen sumber pangan di dusun tersebut kini memiliki keterampilan baru yang akan membawa mereka ke arah masa depan yang lebih baik. Dusun Kepatihan, Desa Warugung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto telah mmebuktikan bahwa kesejahteraan para petani dan keberlanjutan lingkungan dapat bersinergi melalui pemanfaatan sumber daya lokal dengan bijak.

Penulis : Sub Kelompok 12 R24 KKN UNTAG Surabaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun