Mohon tunggu...
Annisa Dienfitri
Annisa Dienfitri Mohon Tunggu... lainnya -

halftime worker, halftime traveler.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Metromini

29 Desember 2013   17:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

apa yang pertama kali orang pikirkan tentang metromini? sumpek, berdesakkan, pengamen, atau copet?
salah satu alat transportasi umum yang terkenal di Jakarta ini memang tiada duanya. terlalu keren jika disebut "bus", namun juga kurang cocok bila disebut "angkot" (angkutan kota). fakta di lapangan memang metromini ya "metromini", dengan segala cerita dan karakternya tersendiri.
apa yang dibilang orang tentang banyaknya jaringan pencopet dalam metromini sepertinya benar. hal itu ga selalu negatif, setidaknya menyadarkan penumpang untuk lebih berhati-hati lagi dalam menjaga apa yang dia bawa. tentang banyaknya pengemis, pengamen dan pedagang asongan dalam metromini juga benar. terkadang pengemis dan pengamen paling bisa bikin penumpang bimbang, mau dikasih kan ga boleh, ga dikasih kasian. sejauh ini alternatifnya ya beli dari penjual asongan.
pengalaman pertama saya naik metromini 69 dari Ciledug ke Blok M. memang jarak yang ga terlalu jauh, tapi saat turun dari metromini, kondisi badan udah kayak orang yang baru dateng dari Purwokerto ke Jakarta. lemes dan mual. ya, situasi dalam metromini memang cukup mendukung kenapa akhirnya bisa merasa begitu.
dinginnya keringet di punggung terasa banget saat naik metromini, tangan bolak-balik ngelap keringet pula di jidat. mendengar sopir dan keneknya ngobrol sambil teriak dari ujung depan ke ujung belakang pun semakin terasa mengganggu. tapi apa daya? rasanya, kerasnya Jakarta akan kurang terasa tanpa metromini.
sepanjang jalan pun hampir ga berhenti berdo'a agar selamat sampe tujuan. cara nyetir abang sopir memang "AMAZING"! ga tau deh kenapa dia bisa nyetir kayak gitu, sepertinya adu balapan sama pembalap F1 juga sopir metromini tuh yang menang. cuma sopir metromini dan Tuhan yang tau kapan metromini jalannya cepet, kapan jalannya lambat, kapan ngegas, dan kapan ngerem.
semoga metromini selalu ada dalam lindungan Allah SWT. amiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun