Kegiatan KKN Tematik UPI dilaksanakan selama 30 hari dari bulan Juli – Agustus 2022. Kegiatan KKN Tematik UPI mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDGs Desa dan MBKM”. Kegiatan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan dengan mengambil lokasi tempat tinggal Mahasiswa. Kelompok 58 melaksanakan KKN di Kecamatan Antapani dengan penugasan di Antapani Kidul dan Antapani Tengah yang beranggotakan masing-masing 15 orang.
Tema KKN Kelompok 58 adalah Desa Kawasan Pemukiman Aman dan Nyaman. Dari serangkaian sub tema tersebut di Kelurahan Antapani Kidul terdapat sub tema yaitu poin keanekaragaman hayati kota. Kelurahan Antapani Kidul memiliki Buruan Sae. Buruan Sae adalah sebuah program urban farming terintegritas yang di galakan oleh dinas pangan dan pertanian (DISPANGTAN) Kota Bandung, yang ditujukan untuk menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan di Kota Bandung. Sektor-sektor yang ada di Buruan Sae yaitu: ikan, sayur, ternak, proses kompos, pembibitan dan toga.
Buruan Sae Bougenville RW 19 Antapani Kidul mempunyai sektor yang lengkap salah satunya ada sistem hidroponik. Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa tanah sebagai alternatif pertanian dalam lahan yang terbatas. Hidroponik menekankan pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk tanaman salah satunya pada sayuran pakcoy. Sayuran pakcoy digemari oleh masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi sayuran. Pakcoy dimanfaatkan oleh Warga RW 19 untuk diolah menjadi bolu kukus yang lezat, sehat dan nikmat. Salah satu inovasi yang dibuat oleh Warga RW 19 menciptakan produk yang sehat. Desain kemasan yang dibuat dapat dijadikan sebagai identitas produk dan memiliki nilai jual untuk lebih dikenal oleh masyarakat umum.
Sebelum itu, Tim KKN 58 UPI melakukan diskusi dengan kader RW 19 mengenai permasalahan tidak memiliki kemasan sebagai identitas produk dan kesulitan dalam memasarkan produk Bokucoy (Bolu Kukus Pakcoy). Hal tersebut merupakan permasalahan yang akan dibantu oleh Mahasiswa KKN UPI yang bertugas di Antapani Kidul.
Permasalahan yang dihadapi yaitu kemasan pada Bokucoy. Berdasarkan hal tersebut, tugas yang dilakukan oleh Tim KKN 58 UPI yaitu bagaimana mendesain kemasan yang menarik serta sebagai identitas produk. Pendesainan kemasan dilakukan melalui aplikasi Adobe Photoshop, proses pembuatan desain terbilang mudah karena desain yang akan dilakukan dibuat secara minimalist dan eye catching. Selain itu, di desain kemasan Bokucoy juga terdapat logo Buruan Sae dan Bougenville RW 19.
Kami (Tim KKN 58) memilih desain yang minimalist, simple dan eye catching untuk kemasan Bokucoy (Bolu Kukus Pakcoy) yang dimana warna hijau sebagai warna dasar utama pada box kemasan yang memiliki identik dengan alam (nature). Warna hijau tersebut juga menggambarkan pepohanan, dedaunan maupun lingkungan yang dimana di Buruan Sae Bougenville RW 19 Antapani Kidul memiliki urban farming. Didalam box terdapat komposisi dari Bokucoy dan nomor kontak yang dapat dihubungi. Box tersebut berukuran 10 cm untuk tingginya x 22 cm untuk diameternya. Kemasan didesain dengan memperlihatkan bagian atas yang transparan dengan tujuan memperlihatkan Bolu yang berada didalamnya. Font yang digunakan juga mempertegas akan produk yang dijual dan dilengkapi dengan logo buruan sae.
Penulis :
Annisa Dea Amaliah