Mohon tunggu...
Salsabil Annisa Cinta
Salsabil Annisa Cinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Halo! Saya merupakan mahasiswa dari Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ubah Kebiasaan, Ubah Nasib: Dari Konsumtif Menuju Investor Sukses

1 Juni 2024   15:49 Diperbarui: 1 Juni 2024   15:57 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya dalam mengelola waktu dan uangnya. Gaya hidup juga memengaruhi perilaku yang pada akhirnya menentukan pola konsumsi seseorang tersebut. Pola konsumsi seseorang yang berlebihan dapat dikata sebagai Gaya Hidup Konsumtif yang mana gaya hidup tersebut sering membelanjakan uangnya tanpa pertimbangan yang matang hanya untuk memiliki sesuatu yang tak begitu dibutuhkan. 

Motivasinya itu secara umum muncul dari dorongan emosional mereka yang meliputi rasa takut kehilangan momentum. Pada intinya, prioritas utama dari gaya hidup konsumtif adalah kepuasan instan dan pemenuhan keinginan saat ini. Padahal jika kita lebih condong memikirkan kedepannya, gaya hidup konsumtif hanya sekedar kepuasan sementara yang akan merugikan masa depan.

 Alangkah baiknya apabila kita meninggalkan gaya hidup tersebut dan uang yang ada digunakan untuk menabung akan jauh lebih berarti. Salah satu cara menabung yang tepat ialah dengan cara investasi.

Investasi merupakan bentuk tanam modal yang berupaya untuk mendapat keuntungan di masa yang akan datang dengan peningkatan nilai. Peningkatan nilai yang dimaksud merujuk pada kenaikan harga atau nilai dari aset yang diinvestasikan seiring berjalannya waktu. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah faktor inflasi. 

Inflasi merupakan kondisi dimana barang atau jasa mengalami kenaikan harga terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Inflasi terjadi karena jumlah uang yang beredar dalam negeri lebih banyak daripada yang dibutuhkan, atau bisa juga ketika permintaan dari dalam negeri menurun sehingga menyebabkan harga barang atau jasa tersebut meningkat. 

Ada berbagai macam jenis investasi itu sendiri, seperti deposito, saham, reksa dana, Surat Berharga Negara, dan sebagainya. Namun siapa sangka emas juga merupakan salah satu jenis investasi yang menguntungkan dan aman, terutama bagi kalian yang masih pemula.

Emas telah terbukti tahan terhadap arus inflasi dan masuk kategori investasi dengan risiko rendah. Hal itu terjadi karena nilai emas yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan tak terpengaruh dengan pergerakan ekonomi. Secara umum, emas yang bagus untuk investasi adalah emas batangan.

 Emas batangan memiliki kadar kemurnian 99,99% atau setara dengan 24 Karat tanpa campuran logam mulia lain, seperti perak, paladium, dan platina. Namun, emas batangan ini lebih menguntungkan jika di investasikan dalam jangka panjang dibandingkan jangka pendek karena nilainya yang fluktuatif dan mungkin tak memberikan hasil signifikan dalam jangka waktu yang singkat. Tapi tak perlu khawatir! Masih banyak keuntungan investasi emas batangan terutama bagi pemula. Berikut penjelasannya!

1. Minimnya risko

Keuntungan investasi emas batangan minim risiko, lantaran berbeda dengan instrumen investasi lainnya yang rentan. Nilai emas justru tahan terhadap fluktuasi ekonomi, seperti inflasi dan resesi. Emas juga menjadi lindung nilai yang sangat baik terhadap inflasi karena harganya akan cenderung naik ketika biaya hidup meningkat. 

Dalam jangka pendek harga emas memang bergerak fluktuatif. Namun dalam jangka panjang, nilai emas cenderung bergerak naik. Kenaikan harga emas umumnya di atas rata-rata inflasi. Oleh karena itu, menabung emas sangat cocok untuk investasi jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun