Mohon tunggu...
Annisa CahyaTresna
Annisa CahyaTresna Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tren Perekonomian Modern? Bagaimana Konsep Joseph Schumpeter Memengaruhi Inovasi dan Pertumbuhan?

7 Desember 2023   07:00 Diperbarui: 7 Desember 2023   07:03 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joseph Schumpeter adalah seorang ekonom dan sosiolog Austria-Amerika yang lahir pada tahun 1883 di Triesch, Austria-Hungaria (Sekarang Trest, Crezh Republic) dan meninggal pada tanggal 8 Januari 1950 di Taconic, Connecticutm Amerika Serikat. Ia dikenal karena konsep ”creative destruction” atau ”destruksi kreatif” dalam teorinya tentang inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

Schumpeter menerbitkan The Nature dan Content of Theoretical Economics pada tahun 1908 yang merupakan naskah dalam upaya menyatukan kembali mazhab sejarah Jerman dengan kaum marginalis Austria untuk mengakhiri pertentangan ilmu ekonomi kontinental. Pada tahun 1911, dia menerbitkan buku Theory of Economic Development yang berhasil mempopulerkan namanya dan menjadi salah satu buku klasik di bidang ekonomi. Edisi bahasa inggrisnya kemudian diterbitkan oleh Harvard University Press pada 1934 dengan sub-judul: An Emquiry to Profits, Capital, Credit, Interest, and the Business Cycle. Ide-ide dalam karya awal ini membentuk ini dari ekonomi Schumpeterian yang kemudian dikembangkan dalam buku Business Cycles (1939), dan yang paling popupler yaitu Capitalism, Socialism and Democrary (1942).  

Pemikiran Joseph Schumpeter, seorang ekonom terkemuka yang dikenal juga dengan konsep "creative destruction," menawarkan wawasan yang sangat relevan terhadap kondisi saat ini dalam berbagai aspek ekonomi dan bisnis. Berikut adalah beberapa aspek relevansi pemikiran Schumpeter yang dapat kita lihat pada masa kini: 

1.  Inovasi dan Teknologi

Pemikiran Schumpeter tentang bagaimana inovasi mendorong pertumbuhan sangat sesuai dengan era digital dan teknologi informasi saat ini. Perubahan teknologi yang cepat dan perubahan besar dalam industri telah menjadi hal yang umum. Perusahaan-perusahaan yang terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi tetap relevan dan mampu bersaing. Contohnya, perusahaan teknologi seperti Apple, Facebook, dan Uber telah mengubah industri mereka dan menciptakan inovasi yang mengubah cara bisnis tradisional berjalan.

Schumpeter mengenalkan ide "destruktif kreatif" di mana perusahaan baru yang penuh semangat kewirausahaan dapat menggantikan perusahaan lama yang kurang inovatif. Persaingan antara Nokia dan iPhone adalah contoh yang nyata dari konsep ini. Nokia, dengan keyakinan berlebih pada nilai mereknya, meyakini bahwa konsumen akan terus memilih produk mereka. Namun, mereka tidak menyadari kehadiran banyak perusahaan baru seperti Apple yang bersaing dengan inovasi dan semangat tinggi di pasar ponsel.

Ketidaktahuan Nokia terhadap pentingnya inovasi menyebabkan kekalahan dalam persaingan pasar dengan Apple. Apple berhasil memperkenalkan inovasi, misalnya teknologi 4G, yang menarik konsumen, sementara Nokia masih menggunakan teknologi 3G. Kehadiran fitur-fitur inovatif oleh Apple mengakibatkan penurunan signifikan dalam pangsa pasar Nokia setiap tahunnya. Ini menegaskan betapa pentingnya inovasi bagi perusahaan untuk tetap bersaing. Konsep destruktif kreatif menunjukkan bahwa perusahaan baru, dengan inovasi dan semangat yang tinggi, mampu menggantikan perusahaan lama yang kurang inovatif.

2.  Start-Up dan Ekosistem Bisnis

Schumpeter mendukung pentingnya start-up dan lingkungan bisnis yang mendukungnya dalam menciptakan inovasi. Keberadaan start-up teknologi seperti Tokopedia dan Shopee telah menjadi kekuatan "creative destruction" yang mendorong pertumbuhan ekonomi baru dengan mengubah cara pembelian dan penggunaan layanan dari cara konvensional menjadi transaksi online. Contoh yang jelas adalah start-up seperti Shopee dan TikTok yang berhasil meningkatkan penjualan mereka secara signifikan dengan menerapkan fitur-fitur inovatif seperti live streaming untuk keperluan penjualan.

3.  Siklus Ekonomi, Kewirausahaan dan Pertumbuhan Ekonomi

Pemikiran Schumpeter mengenai siklus ekonomi, yang mencakup fase inovasi, depresi ekonomi, pemulihan, dan pertumbuhan ekonomi, tetap relevan hingga saat ini. Terutama dalam konteks pasca krisis finansial global yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, kita menyaksikan periode pemulihan ekonomi yang diikuti dengan pertumbuhan. Pada tahun 2021, peran penting UMKM dalam proses pemulihan ekonomi menjadi jelas. Kontribusi yang signifikan dari UMKM terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja menunjukkan betapa pentingnya peran ini dalam siklus ekonomi. 

Schumpeter juga meyakini bahwa kewirausahaan adalah pendorong utama dari pertumbuhan ekonomi, sebuah gagasan yang tetap relevan di era modern, khususnya dengan kontribusi besar UMKM terhadap PDB dan penciptaan lapangan kerja. Dengan melihat pemikiran Schumpeter ini, kita memahami bahwa inovasi dan kewirausahaan tetap menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada saat ini. Peran mereka dalam menciptakan nilai ekonomi baru dan menjaga keseimbangan ekonomi modern menjadi sangat vital.

Secara keseluruhan, pemikiran tentang "creative destruction" merupakan inti yang memberikan pemahaman yang sangat relevan terhadap situasi saat ini dalam berbagai aspek ekonomi dan bisnis. Peran yang dijelaskan mencakup Inovasi dan Teknologi, Start-up dan Lingkungan Bisnis, Siklus Ekonomi, serta Kewirausahaan dan Pertumbuhan. Schumpeter menyampaikan bahwa semangat kewirausahaan yang dimiliki oleh perusahaan baru memungkinkannya untuk menggantikan perusahaan yang sudah mapan namun kurang inovatif. Teori ini terbukti relevan pada saat ini di mana perusahaan baru dengan inovasi dan kemajuan teknologi mampu menggantikan perusahaan lama yang kurang inovatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun