Nanoteknologi mewujudkan kemajuan dalam penelitian dan pengembangan, meningkatkan efektivitas produk melalui penyediaan solusi inovatif. Salah satu contohnya pada industry kosmetik dalam mengembangkan produknya, nanoteknologi banyak digunakan untuk upaya meningkatkan kinerja dan manfaat kosmetik. Karena nano dapat meningkatkan efisiensi penyerapan dan penetrasi bahan aktif ke dalam kulit. Selain meningkatkan kinerja dan manfaat kosmetik, nanoteknologi dapat digunakan untuk mengubah sifat-sifat material seperti perubahan warna, transparansi, kelarutan, dan reaktivitas kimia. Hal ini membuat nanoteknologi semakin menarik bagi para peneliti dan industri kosmetik, yang dapat menerapkannya untuk meningkatkan khasiat produk kosmetik yang mereka kembangkan.
Terdapat target penting dalam penerapan nanoteknologi dalam pembuatan kosmetik, salah satunya yaitu system enkapsulasi yang mana sistem ini dimaksudkan agar bahan berkhasiat dalam kosmetik dapat menembus ke lapisan kulit yang lebih dalam, di mana bahan yang berkhasiat tersebut akan mengaktifkan metabolisme kulit dengan tujuan meningkatkan penampilan dan kesehatan kulit. Salah satu bentuk system ini dikenal dengan sebutan emulsi nano. Emulsi nano adalah emulsi (dispersi minyak dalam air atau sebaliknya) yang berukuran sangat kecil dimana tetesan kandungan minyak dalam air atau sebaliknya berupa droplet yang berukuran 50-1000 nm. Emulsi nano dapat digunakan untuk menghantarkan bahan kosmetik berupa lemak/minyak seperti vitamin A, vitamin E, minyak herbal, coenzyme, ke dalam kulit. Kelebihan lainnya dari Emulsi nano adalah dia dapat digunakan untuk tipe kulit yang sensitif, serta mampu menghasilkan tampilan produk yang transparan dikarenakan ukuran dropletnya yang halus dan memiliki usia guna produk yang cukup panjang.
Produk nanokosmetik yang mudah didapatkan di pasar kosmetik adalah pelembab, shampoo, sabun, deodorant, tabir surya, cream anti penuaan dini, pewarna kuku, lipstick, eye shadow, dan alas bedak. Nanomaterial yang paling sering digunakan dalam kosmetik adalah pada tabir surya (sunscreen) untuk mencegah paparan sinar UV. Pada produk tabir surya anorganic biasanya terdapat keterangan titanium-dioksida (TiO2) atau zinc-dioksida (ZnO) pada kemasannya. Beberapa brand seperti L'Oreal dan Shiseido menggunakan TiO2 dan ZnO dalam produk kosmetiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H