Mohon tunggu...
Annisa AzzahraOK
Annisa AzzahraOK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1-Psikologi

Mahasiswa S1-Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strawberry Generation

28 Februari 2023   18:27 Diperbarui: 28 Februari 2023   18:29 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

           Zaman terus berkembang dan mengalami perubahan. Tentu saja di setiap perubahan memiliki dampak positif maupun negatif. Perubahan yang terjadi pada setiap zaman akan melahirkan isu-isu tertentu. Zaman sekarang merupakan era perkembangan bagi generasi yang digolongkan sebagai generasi-Z. Generasi-Z merupakan generasi yang tumbuh pada lingkungan yang lebih baik dan sejahtera dibandingkan generasi sebelumnya yang mana zaman ini teknologi semakin canggih dan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, namun muncul istilah baru dalam penyebutan generasi-Z. Generasi-Z juga disebut dengan generasi strawberry karena generasi ini dikaitkan sama seperti buah stroberi yang memiliki penampilan bagus dan menarik namun sangat mudah dihancurkan. Generasi strawberry disebut sebagai generasi yang memiliki banyak ide dan kreatif, namun dipandang lemah, lembek, dan mudah menyerah oleh generasi sebelumnya. Apakah generasi strawberry ini muncul dengan sendirinya?  Setiap dampak selalu memiliki faktor. Pada tulisan ini, saya akan menjabarkan beberapa faktor penyebab munculnya generasi strawberry ini.

            Strawberry Generation ini merupakan istilah yang dinobatkan kepada generasi yang lahir setelah tahun 1981 ataupun generasi yang lahir setelah generasi-Y. Istilah ini pertama kali muncul di Taiwan untuk mendeskripsikan generasi-Z yang tergolong lemah dan mudah sakit hati, namun memiliki banyak ide dan kreatifitas (R Kasali, 2018). Penggambaran stroberi ini dicocokkan dengan ciri khas yang dimiliki oleh buah stroberi yaitu eksotis namun mudah untuk dihancurkan (Dinno, 2022). Generasi stroberi dianggap sebagai generasi yang manja serta takut keluar dari zona nyaman. Generasi ini juga dianggap sebagai generasi yang rentan sekali stres. Apakah generasi ini muncul sendiri? Tentu saja generasi ini muncul karena berbagai faktor. Strawberry Generation ini adalah generasi yang lahir dari hasil perkembangan zaman yang semakin canggih sehingga lebih eksposur akan internet, media sosial, serta toxic parenting (Desy dan Taufik, 2022). Sistem yang digunakan orang tua dalam mendidik dihubungkan dengan kondisi keluarga yang lebih sejahtera dibandingkan dengan generasi sebelumnya, mengakibatkan pola asuh orang tua menjadi lebih overprotective dan otoriter (Suwarto, 2013, 2017 dari Syifa dkk, 2022). Setiap orang tua pasti memberikan yang terbaik untuk anaknya, namun orang tua tidak boleh terlalu memanjakan anak karena itu akan membuat anak menjadi lebih manja dan bergantung pada orang lain.

            Adapun faktor lain yang dilansir dari channel youtube "Satu Persen" yaitu, yang menjadi penyebab anak zaman sekarang memiliki mental seperti generasi stroberi adalah karena adverse childhood experiences atau biasa disebut dengan masa kecil kurang bahagia. Contoh dari adverse childhood experiences adalah seperti memberikan anak emotional abuse atau melecehkan anak secara emosional, yaitu mengkritik anak dengan pola kata yang kasar serta menyalahkan anak. Hal ini dapat melemahkan harga diri anak dan merusak mental mereka. Contoh selanjutnya adalah akibat broken home yang akan mengakibatkan anak tidak terpenuhi kasih sayangnya. Broken home juga menjadi penyebab munculnya berbagai mental issues, dan ini adalah jawaban dari mengapa generasi stroberi rentan terhadap stres. Munculnya generasi stroberi merupakan hasil dari parenting atau pengasuhan dari generasi sebelumnya, namun apakah pantas untuk menyalahkan orang tua? Perlu diketahui bahwasanya orang tua juga mengalami masa kecil yang penuh dengan tantangan. Pada zaman generasi sebelumnya, banyak terjadinya perang, agresi militer, krisis moneter, G30S PKI, dan kejadian lainnya dan itu menyebabkan generasi sebelumnya mengalami banyak pengalaman traumatis yang dapat menyebabkan stressfull. Trauma yang ada pada generasi sebelumnya akan diturunkan kepada generasi selanjutnya. Hal ini juga disebut sebagai intergenerational transmission of trauma, yang mana disebabkan oleh dua faktor utama: genetik dan lingkungan.

            Generasi stroberi muncul dari faktor generasi sebelumnya dan juga karena zaman sudah berubah. Zaman sekarang dipenuhi oleh teknologi dan masyarakat sudah lebih sadar akan kesehatan mental, namun karena kecanggihan teknologi generasi stroberi ini juga rentan akan self diagnosis atau mendiagnosa diri sendiri dengan menyamakan apa yang terjadi pada dirinya dengan isi konten yang beredar tanpa konsultasi dengan para ahli seperti psikolog atau konselor sehingga anak muda zaman sekarang mudah sekali untuk overthingking dan berpikiran negatif (Anisya, 2022).

            Hal yang dapat dilakukan agar anak muda zaman sekarang tidak termasuk dalam kategori stroberi yang lembek dan mudah stres adalah dengan memberikan edukasi kepada anak muda dan memberikan semangat juang serta keluar dari zona nyaman.

Pada hakikatnya setiap generasi pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Dampak dan akibat yang terjadi di masa sekarang juga memiliki faktor yang berkaitan dengan masa lalu. Menyalahkan dan melabeli sesuatu bukanlah solusi yang tepat untuk memperbaiki. Oleh karena itu, pentingnya edukasi dalam mendidik anak dan harus saling menguatkan agar penerus bangsa selanjutnya menjadi kuat dan kreatif serta terbebas dari mental issue.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun