Mohon tunggu...
Annisa Azzahra
Annisa Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Horror

Selanjutnya

Tutup

Horor

Keanehan Abangku Sepulang dari Gunung Gede Pangrango

19 Mei 2023   11:31 Diperbarui: 19 Mei 2023   22:02 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abangku adalah  seorang mahasiswa yang hobi sekali naik gunung salah satu gunung yang ia sering naiki adalah Gunung Gede Pangrango. Ketika abangku ingin naik kembali tidak di izinkan oleh orang tuanya. Karena ada kejadian aneh sepulangnya abangku dari tempat itu. Tepat pada tanggal 8 Agustus 2021 sebelum hari 1 Suro abang dengan tujuh temannya memutuskan untuk pergi ke Gunung Gede Pangrango. Sebelum ia berangkat ia izin kepada orang tuaku akan tetapi orang tuaku tidak mengizinkannya karena hari esoknya adalah malam 1 Suro. Dengan keras kepalanya abangku dan alasan bahwa dirinya sudah janji untuk berangkat pada esok hari tanggal 9 Agustus 2021. Orang tuaku tidak bisa berkata apa -- apa lagi karena sudah di ingatkan pun ia masih keras kepala dan orang tuaku menitipkan pesan agar tidak melakukan hal -- hal aneh di tempat tersebut.Abangku dengan ketujuh temannya pun berangkat ke Gunung Gede Pangrango pada tanggal 9 Agustus 2021 pukul 11:00 WIB. Dalam perjalanan awalnya  berangkat bersama temannya baik -- baik saja. Tidak lama dijalan menuju Gunung tersebut muncullah keganjalan pada motor yang kakakku naiki. Motornya tiba -- tiba saja mengeluarkan api, akhirnya abangku dengan teman -- temannya pun berhenti di bengkel untuk memperbaiki motor tersebut. Setelah motor diperbaiki, mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju Gunung Gede Pangrango via Gunung Putri. Sesampainya di sana sekitar jam 02:00 WIB. Mereka pun siap -- siap untuk mendaki pada pukul 04:15 WIB. Awal pendakian dari basecamp sampai fosimaksi semuanya berjalan lancar, jalan yang padat dan banyak orang. Mereka pun akhirnya sampai pada pos ke lima Surya Kencana, menuju perjalanan pos lima cukup memakan waktu yang lumayan lama dari biasanya.

Ketika Abangku ingin membuat tenda pertama semua berjalan lancar. Dan disana terdapat sebuah akar pohon edelweis yang sudah mati. Ketika membuat tenda kedua ternyata kekurangan tempat yang ke halang oleh akar tersebut.

Akhirnya Abangku memutuskan untuk menendang akar pohon itu hingga lepas. Setelah ia menendang akan pohon tersebut ia langsung merasa tidak enak badan. Kedua tenda pun sudah jadi mereka pun beristirahat sambil menunggu besok hari untuk samit. Tapi Abangku tidak ikut samit karena merasa tidak enak badan setelah membuat tenda kemarin. Tidak lama kemudian teman -- temannya yang habis samit datang dan mereka pun berbincang-bincang, merokok, beristirahat, makan bersama. Keesokan harinya mereka siap -- siap untuk pulang kembali ke Jakarta.

Ketika perjalanan pulang Abangku bercerita katanya badannya tidak kuat untuk membawa tas dan tenda yang ia bawa saat sampai ke Gunung kemarin. Setibanya di basecamp, orang basecamp bilang ke Abang katanya kemarin waktu abang naik itu adalah hari 1 Suro dan dengan banyaknya pendaki sebanyak 6.000 orang. Tetapi saat Abangku sampai di Surya Kencana tidak melihat ada 6.000 orang melainkan hanyalah tanah kosong yang sepi dan tidak terlihat seperti 6.000 orang tersebut. Singkat cerita Abangku dengan temannya pun beristirahat dan menyiapkan persiapan untuk kembali ke Jakarta. Ketika tiba di Jakarta  Abangku merasa tidak enak di bagian kepala dan lehernya.

Katanya ia merasa kepala dan lehernya itu terpisah seperti tidak memiliki leher. Kepalanya pun terasa seperti mengambang. Kita pun berpikir mungkin karena efek kecapekan karena habis naik Gunung kemarin. Hingga tidak terasa sudah 2 minggu abangku pulang dari gunung tersebut. Akan tetapi keadaan abangku tak kunjung membaik. Badannya yang penuh bentol -- bentol dan gatal, tingkahnya yang tidak jelas uring -- uringan seperti orang yang menahan gatal. Akhirnya orang tuaku memutuskan untuk membawanya ke orang yang mengerti dengan hal -- hal ghaib. Dan benar saja kata orang tersebut jiwa abangku tertinggal di sana akibat menendang akar pohon tanpa permisi terlebih dahulu.

Tak lama setelah di obati oleh orang tersebut akhirnya abangku pun sembuh. Dari kejadian itulah Abangku tidak dapat izin lagi dari orang tuaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun