Mohon tunggu...
Annisa Aulia Nasyithah
Annisa Aulia Nasyithah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Menulis, Fotografi, dan Videografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Mengadakan Pelatihan Pembuatan Buket Kawat Bulu di Desa Penyangkringan, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal

28 Agustus 2024   17:00 Diperbarui: 28 Agustus 2024   17:07 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Sabtu, (20/07/2024) -- Dalam upaya meningkatkan keterampilan dan potensi ekonomi warga, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang mengadakan pelatihan pembuatan buket dari kawat bulu di Desa Penyangkringan, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. Kegiatan ini merupakan inisiatif pemberdayaan masyarakat desa melalui kegiatan yang kreatif dan bermanfaat.

Pelatihan yang berlangsung pada tanggal 20 Juli 2024 ini diikuti oleh 30 orang ibu-ibu PKK RW 16 Dusun Kendayaan, Desa Penyangkringan, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. Acara diawali dengan sambutan dari Ketua ibu-ibu PKK RW 16 yang mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN dalam memberdayakan masyarakat desa melalui kegiatan yang kreatif dan bermanfaat. Ketua PKK RW 16 Dusun Kendayaan, Desa Penyangkringan Ibu Kusmaryanti pun menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat memberikan dampak positif bagi warga dan mahasiswa KKN. "Ibu-ibu PKK menjadi lebih terampil dalam membuat buket kawat bulu dan bisa menambah ekonomi keluarga, dengan membuat buket bisa dijual untuk wisuda putra putri nya atau siapa yang ingin memberikan hadiah buket bunga cantik dari kawat bulu. Trimakasih banget mas mbak atas bimbingannya menambah ketrampilan ibu PKK ds. Penyangkringan khususnya RW.16," ujarnya. dikatakan.

Proses Pelatihan pembuatan buket dari kawat bulu ini dipandu oleh mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang yang tergabung dalam divisi ekonomi dan kewirausahaan. Mereka memulai pelatihan dengan pengenalan bahan dan alat, seperti kawat bulu, gunting, lem, dan hiasan tambahan lainnya. Para peserta kemudian diajak mempraktekkan langkah-langkah pembuatan karangan bunga, mulai dari membentuk kawat menjadi rangkaian bunga hingga menata karangan bunga tersebut menjadi sebuah karya yang indah.

Hasil dan Harapan Ibu Eva salah satu peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa yang telah memberikan ilmu baru kepada kami. "Manfaatnya kita tambah wawasan dan kita mengerti cara membuat buket kawat bulu, dan sewaktu-waktu kita dapat membuatnya sendiri. Kesannya, para KKN sangat telaten dalam membimbing ibu-ibu PKK," ujarnya. Dengan adanya pelatihan ini, mahasiswa KKN berharap dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Desa Penyangkringan dan membangun keterampilan kewirausahaan yang dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi ibu-ibu PKK untuk terus berinovasi dan mengembangkan usaha kerajinan tangan yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan desa. Pelatihan pembuatan buket dari kawat bulu ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi pesertanya, namun juga menjadi ajang mempererat kebersamaan warga desa dengan mahasiswa KKN. Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang menampilkan ibu-ibu PKK, mahasiswa KKN, dan hasil kerja buket kawat bulu menjadi latar yang membanggakan.

Laporan cerita dari Syafira Zahra Permata dan Allif Maulana Hasyim, KKN MIT Ke-18 Tematik UIN Walisongo Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun