Stunting merupakan masalah serius dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Masalah ini juga menjadi perhatian serius di Desa Cimerak, Pangandaran. Dalam upaya pencegahan stunting, Ibu-Ibu PKK di sekitar desa tersebut memainkan peran penting. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah diversifikasi pengolahan ikan menjadi produk bernilai tambah, seperti odeng.
Ikan merupakan sumber protein hewani yang kaya akan nutrisi, termasuk asam lemak omega-3, vitamin D, dan mineral seperti kalsium dan fosfor. Konsumsi ikan secara teratur memiliki manfaat besar bagi kesehatan, terutama dalam tahap pertumbuhan anak-anak. Namun, dalam masyarakat di Desa Cimerak, ikan masih sering dikonsumsi dalam bentuk yang sederhana, seperti ikan bakar atau ikan goreng. Dalam upaya meningkatkan nutrisi yang diperoleh dari ikan dan memperluas variasi makanan ikan, diversifikasi pengolahan ikan menjadi produk olahan seperti odeng dapat menjadi solusi yang efektif.
Odeng, yang berasal dari Korea Selatan, adalah produk olahan ikan yang terbuat dari daging ikan yang dicincang halus, kemudian dicampur dengan tepung, bumbu, dan bahan lainnya, lalu dibentuk menjadi batang silinder dan direbus dalam kuah. Odeng memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang lezat, sehingga menjadi makanan yang disukai oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak. Dengan memanfaatkan bahan dasar ikan, odeng dapat memberikan nutrisi yang tinggi dan memperkaya variasi makanan ikan yang tersedia di masyarakat Desa Cimerak.
Diversifikasi pengolahan ikan menjadi odeng dapat memberikan beberapa manfaat signifikan dalam upaya mencegah stunting di Desa Cimerak. Pertama, odeng dapat memberikan alternatif makanan yang menarik bagi anak-anak yang mungkin bosan dengan makanan ikan yang sederhana. Dengan memvariasikan hidangan ikan, diharapkan anak-anak akan lebih termotivasi untuk mengonsumsi ikan secara rutin, sehingga mendapatkan nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Kedua, odeng dapat menjadi sumber protein hewani yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat di Desa Cimerak. Dalam beberapa daerah, harga ikan segar bisa sangat tinggi atau sulit ditemukan. Namun, dengan pengolahan ikan menjadi odeng, ikan yang mungkin tidak layak untuk dijual secara utuh dapat dimanfaatkan dengan baik. Proses pengolahan ikan menjadi odeng juga dapat memperpanjang masa simpan ikan, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan ikan sebagai sumber protein yang terjangkau.
Selain itu, diversifikasi pengolahan ikan menjadi odeng juga dapat menciptakan peluang usaha dan peningkatan ekonomi di Desa Cimerak. Dengan pengembangan produk olahan ikan seperti odeng, Ibu-Ibu PKK di desa dapat memanfaatkan potensi ikan lokal secara lebih optimal, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan nilai tambah produk ikan lokal. Hal ini dapat mendorong perekonomian lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor ikan.
Dalam rangka mencegah stunting, pemerintah desa, Ibu-Ibu PKK, dan semua pemangku kepentingan terkait harus bekerja sama untuk mempromosikan diversifikasi pengolahan ikan menjadi odeng dan mengedukasi masyarakat Desa Cimerak tentang manfaatnya. Diperlukan kampanye yang kuat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya nutrisi ikan dan variasi makanan ikan dalam pola makan sehari-hari. Selain itu, dukungan dalam hal infrastruktur pengolahan ikan dan sertifikasi keamanan pangan juga penting untuk memastikan kualitas dan keamanan produk odeng.
Diversifikasi pengolahan ikan menjadi odeng merupakan inovasi yang menjanjikan dalam upaya mencegah stunting di Desa Cimerak, Pangandaran. Melalui variasi produk olahan ikan yang lezat dan bernutrisi, diharapkan Ibu-Ibu PKK dapat memainkan peran penting dalam memberikan asupan gizi yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di desa tersebut. Dalam jangka panjang, upaya ini dapat membantu mengurangi angka stunting, meningkatkan kesehatan generasi masa depan, dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan di Desa Cimerak, Pangandaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H