Sering kali kita semua mendengar kata-kata tersebut. memang kata tersebut sangatlah mempunyai makna yang tersirat didalamnya, mengapa dengan demikian? banyak memang seseorang merehkan manusia disekitarnya bawasannya dirinya akan menjadi manusia yang sempurna dalam artian sempurna di sini adalah sukses di dunia maupun diakhirat.Â
Ia berpikiran bawasannya sukses akan dapat dilakukan sendiri tanpa ada bantuan dari siapapun. amggapan seperti itu sangatlah salah. mengapa di katakan sangat salah besar? memang kesuksesan seseorang dari usaha dan doa dari seseorang tersebut. tetapi bukan kah manusia adalah makluk sosial yang saling membutuhkan manusia satu sama lain.
Sama dalam hal untuk mencapai sebuah kesuksesan manusia sangat membutuhkan orang tua dan guru dalam hal pengajaran. karena madrasah pertama dari seorang manusia adalah orang tua , jika seorang orang tua tidak memberikan pengajaran yang baik kepada anaknya maka anak tersebut tidak akan tercetak menjadi pribadi yang sukses, karakter dari anak terbentuk dari bagaimana cara mendidik orang tuanya.Â
banyak anak yang mengatakan aku bisa sukses seperti ini tanpa ada campur tangan orang tua melainkan dengan uang yang di hasilkan sendiri. pemikiran yang seperti itu perlu dibuang, memang anak tersebut memakai uang sendiri dalam hal pendidika, tapi di sisi lain ada seseorang orang tuang yang menjadi pendidik dia sejak kecil dan motivator dari belakang selama ini.Â
Yang kedua adalah seorang guru, terkadang seorang guru di anggap remeh dengan gaji yang serba pas-pasan dan serba minimalis ..banyak yang menggapa guru perannya sangat tidak di anggap, tetapi saya mengngutip dari perkataan bapak imron selaku dosen etika profesi keguruan di IAIN Jember beliau menjelaskan bawasannya guru menlahirkan beberapa profesi. maka dari itu sangat penting peran guru dalam hal mensukseskan dan menjadikan manusia menjadi manusia seutuhnyaÂ
semoga kita semua selalu dapat menghargai jasa orang tua dan guruÂ
semangatttttt dan sukses untuk kita semua ...... dan semangat menuju yang lebih baik Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H