Pandemi COVID-19 di Indonesia semakin meluas, sehingga adanya pembatasan aktivitas manusia di seluruh dunia. Namun, kebutuhan akan audit suatu perusahaan harus tetap dilakukan. Nah, bagaimana caranya untuk melakukan audit dengan metode jarak jauh? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan langkah awal yang wajib dilakukan oleh auditor sebelum melaksanakan proses audit. Dalam tahap perencanaan ini, para auditor harus memberikan penjelasan kepada pihak yang berkepentingan mengenai hal-hal yang harus diantisipasi terkait kesamaan dan perbedaan antara metode tatap muka dengan metode jarak jauh. Sebagai contoh, auditor memberikan informasi mengenai teknologi apa yang akan digunakan selama proses audit. Selain itu, penting juga membahas bahwa pelaksanaan kerja lapangan mungkin suatu saat masih diperlukan.
2. Kajian Dokumen
Pada umumnya pengkajian dokumen jarak jauh memiliki kesamaan dengan pengkajian dokumen tatap muka. Namun, pengkajian dokumen jarak jauh memiliki keterbatasan yaitu, memerlukan waktu yang cukup banyak untuk menyiapkan dan mengunggah dokumen ke platform berbagi file (SharePoint, Drive, dll) serta membutuhkan waktu untuk mengubah catatan tersebut menjadi format yang dapat dikaji, seperti PDF. Pada tahap pengkajian dokumen jarak jauh, biasanya auditor tidak memberikan pertanyaan langsung kepada pihak yang diaudit. Oleh karena itu, auditor harus mencatat dan menulis pertanyaan yang akan ditanyakan selama proses wawancara jarak jauh.
3. Pemeriksaan Fisik Lapangan
Karena adanya covid-19 yang mengakibatkan adanya pembatasan aktivitas sosial, maka pada tahap pemeriksaan fisik lapangan ini mungkin tidak dapat dilakukan. Lalu bagaimana solusinya? Untuk mengatasi masalah ini, para auditor dapat memanfaatkan teknologi komunikasi langsung dua arah, termasuk penggunaan live streaming dan teknologi two-way smart glasses.
4. Wawancara Jarak Jauh
Wawancara jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi panggilan video (Seperti Microsoft Teams, Skype, dan Zoom). Pada saat ingin melakukan wawancara jarak jauh, seorang auditor harus siap dengan daftar pertanyaan dan hal-hal terkait informasi tambahan apa yang dibutuhkan berdasarkan informasi yang diperoleh dari kajian dokumen.
5. Pertemuan Penutupan
Pertemuan penutupan jarak jauh sama dengan pertemuan penutupan tatap muka. Sehingga disarankan untuk menjadwalkan pertemuan penutupan satu hingga dua hari setelah wawancara jarak jauh. Pada tahap ini, merupakan kesempatan untuk mempresentasikan rancangan awal hasil audit kepada para peserta pemangku kepentingan, menyelesaikan pertanyaan, serta melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai finalisasi hasil audit dan pengembangan berkelanjutan.