Secara sederhana mitos merupakan cerita cerita di masyarakat yang belum jelas dan tanpa bukti konkrit mengenai fakta nya namun banyak kalangan yang mempercayainya .
Mengenai mitos - mitos kesehatan yang kian beredar di masyarakat, kerap sekali memberi petunjuk petunjuk yang salah , sehingga sebagian masyarakat menerima dampak dari ketidak valid-an berita-berita mengenai kesehatan. Agar menghindari kerugian dalam beberapa pihak sudah semestinya kita harus mengetahui fakta fakta sebenarnya dari informasi yang beredar, terlebih lagi dalam Informasi kesehatan, karena ini akan menunjang kesejahteraan suatu bangsa.
Masyarakat mempercayai mitos karena diturunkan secara lisan dalam bentuk berita, nasehat, dan anjuran
Ketika mitos kesehatan tersebar, kurangnya fakta medis dapat menyesatkan dan menyesatkan masyarakat. Biasanya orang mempercayai beberapa mitos, tidak hanya satu melainkan banyak.
Dalam beberapa kasus, masyarakat masih mempercayai mitos-mitos yang diwariskan nenek moyang hingga saat ini. Bukan hanya soal ilmu gaib, tapi juga soal kesehatan. Kebenaran perbedaan pendapat mengenai penyakit ini tidak dapat dibenarkan. Akibatnya, terdapat kebingungan dalam pemahaman kita tentang  penyebab dan praktik penyakit.
Oleh karena itu, anggapan yang  belum benar  harus segera dibuktikan dengan fakta penyakit dan kebiasaan yang sering terdengar, jangan sampai hanya menjadi mitos belaka.
Kenapa banyak sekali mitos Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan menimbulkan banyak takhayul yang mudah dipercaya di kalangan masyarakat. Parahnya lagi, fakta  kesehatan  jarang  dipercaya  masyarakat. Silakan baca petunjuk di bawah ini untuk menghindari kesalahan dalam menjaga kesehatan Anda!
 Setiap hari Anda menerima segudang informasi  dari berbagai sumber, antara lain media sosial seperti Facebook, Twitter,  Instagram,  berbagai media cetak, dan media elektronik lainnya.
Namun informasi tersebut belum tentu benar, apalagi jika tidak didukung oleh data yang bermakna.
Oleh karena itu, informasi selalu mengandung mitos dan fakta. Kemajuan teknologi dan informasi seharusnya  meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat serta meningkatkan  kesehatannya.
Namun kemajuan informasi kesehatan dan teknologi kedokteran nampaknya belum mampu menghilangkan mitos-mitos kesehatan palsu yang selama ini  diyakini masyarakat umum bahkan  sebagian dokter.
 Cara membedakan mitos dan fakta
 Membedakan mitos dan fakta sangat penting untuk mengambil keputusan yang tepat. Orang Indonesia sudah terbiasa dengan kata sakit panas dalam dan masuk angin.
Sebenarnya kedua jenis penyakit ini tidak ada dalam dunia medis.
Berikut beberapa mitos dan fakta mengenai penyakit yang umum terjadi di masyarakat:
 *Panas dalam
Mitos : Demam dalam adalah suatu kelainan fisik akibat makan gorengan, pemberian panas, dan minum es krim.
Fakta: Dalam terminologi kedokteran, istilah penyakit demam dalam tidak pernah ada. Kondisi ini secara medis didefinisikan sebagai sekelompok gejala yang mempengaruhi mulut, tenggorokan, dan sistem pencernaan. Istilah panas dalam  juga diduga diciptakan karena gejalanya menyebabkan tubuh menjadi panas.
* Masuk Angin
 Mitos: Masuk angin
 Fakta: Secara medis, tidak ada  yang namanya masuk angin. Masuk angin adalah berbagai penyakit dengan gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, dan sakit perut. Bagi masyarakat Indonesia, kerokan merupakan salah satu pengobatan alternatif untuk meredakan gejala masuk angin. Faktanya, menggosok atau menekan  permukaan tubuh  menyebabkan rasa nyeri pada kulit. Warna  kulit juga merupakan tanda pecahnya pembuluh darah kecil (kapiler) di bawah permukaan kulit. Hal ini sebenarnya berbahaya. Hal ini karena pembuluh darah yang pecah dapat menampung bakteri, yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan infeksi lokal serta penyakit yang lebih serius.
Selain 2 mitos yang sudah kita bahas diatas, berikut penjelasan terkait tentang kesehatan yang beredar di masyarakat:
1. Makan Telur Bikin Bisulan
Kalimat seperti, "Awas, jangan makan telur banyak-banyak, nanti bisulan!" merupakan mitos tentang kesehatan yang tak perlu dipercaya.
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik dikonsumsi untuk membantu memenuhi kebutuhan protein tubuh. Siapa yang bisa menolak kenikmatan telur, apalagi jika disajikan sebagai salah satu pilihan menu sarapan karena kandungan protein dan lemak dalam telur dapat membuat kita kenyang lebih lama. Proses memasaknya yang sederhana dan cepat, serta dapat diolah  dan dikreasikan dengan berbagai cara antara lain  seperti telur dadar, telur ceplok, omelet, sosis telur, martabak telur dan telur gulung. Telur juga bisa menjadi pendamping lauk nasi atau campuran dalam mie, sup, salad, dan masakan lainnya. Selain itu telur dapat dikreasikan juga sebagai makanan penutup seperti puding telur, dan kue kue dengan berbahan dasar telur. Karena selain banyaknya kandungan gizi dan olahan yang dibuat dari sebutir telur sehingga menjadikannya salah satu bahan masakan yang sangat  populer dikalangan anak anak sampai orang dewasa . Sehingga sebaiknya telur selalu ada didapur untuk memenuhi gizi sehari hari
Namun mengonsumsi telur dalam jumlah yang banyak disebut-sebut dapat menyebabkan bisul sehingga sering kali dihindari atau bahkan dijauhi. Apalagi jika anak-anak memakannya. Oleh karena itu, sering beredar rumor dimasyarakat  bahwa orang tua tidak boleh memberikan telur terlalu banyak kepada anaknya.
Pertanyaannya adalah apakah asumsi ini benar.Atau itu hanya mitos belaka?
Mari kita luruskan faktanya.
Meski telur terkadang dianggap sebagai kambing hitam penyakit bisul, namun telur sendiri merupakan makanan yang mengandung  jenis protein dan sumber kalori yang baik. Telur mengandung protein hewani yang berkualitas tinggi yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan. Protein dalam telur juga membantu memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan membangun jaringan baru.Telur juga mengandung hampir semua nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh, termasuk vitamin A, vitamin B, vitamin D, vitamin E, asam folat, asam lemak omega-3, fosfor, dan selenium. Lutein dan zeaxanthin dalam telur berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi mata dari radikal bebas sehingga mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula. Telur juga kaya kandungan kolin yang baik untuk kesehatan otak dan mencegah penuaan dini.
Keuntungan dari banyaknya nutrisi yang terkandung di dalamnya, dapat menjadikan telur dalam  membantu mengontrol berat badan, menjaga kesehatan mata dan otak, mengoptimalkan kesehatan tulang, serta menjaga kesehatan dan fungsi jantung.
Pasalnya, telur memiliki banyak manfaat dan bergizi tinggi. Sayangnya, masih banyak orang yang enggan mengonsumsi telur. Disebabkan karena adanya mitos yang beredar di masyarakat bahwa terlalu banyak makan telur bisa menyebabkan bisul. Oleh karena itu, banyak orang membatasi asupan telurnya.
Bisul, juga dikenal sebagai abses, adalah kantong sempit berisi nanah yang menumpuk di jaringan, organ, atau ruang di dalam tubuh. Ketika suatu area tubuh terinfeksi, sistem kekebalan mengirimkan sel darah putih untuk melawan infeksi tersebut. Sel-sel ini bergabung dengan jaringan dan bakteri yang rusak dan menghasilkan cairan yang disebut nanah. Terlebih jika bisul meradang, tumbuh membesar, lalu pecah. Terkadang penderita bisul bisa sampai merasakan deman dan ga enak badan.
Penyebab utama bisul adalah infeksi Staphylococcus aureus pada folikel rambut. Bagi sebagian orang, bakteri ini mungkin terdapat pada kulit atau selaput lendir hidung tanpa menimbulkan masalah. Perlu diingat bahwa bisul bukan disebabkan oleh makanan tertentu, melainkan oleh infeksi bakteri pada kulit yang tertusuk kulit atau rambut. Bisul juga bisa terjadi ketika kulit mengalami infeksi akibat luka terbuka atau gigitan serangga. Selain hal tersebut, masih banyak faktor lain yang menjadi penyebab munculnya bisul yaitu:
1. Terpapar bahan kimia beracun yang dapat mengiritasi lapisan kulit.
2. Kurang menjaga kebersihan diri sendiri maupun lingkungan di sekitar.
3. Kurangnya asupan nutrisi tubuh.
4. Kontak langsung dengan penderita bisul.
5.Terdapat luka terbuka yang mengalami infeksi.
6. Obesitas.
7. Menderita diabetes.
8. Sedang menjalani perawatan kemoterapi.
9. Menderita masalah kulit lain, seperti scabies atau eksim.
10. Memiliki sistem imun yang lemah atau menderita gangguan autoimun.
11. Sering menggunakan pakaian ketat.
12. Kebiasaan sering mencukur Bulu dan rambut.
Anggapan bahwa terlalu banyak makan telur akan menyebabkan bisul ternyata hanyalah mitos belaka. Karena hingga saat ini, belum ada penelitian yang dapat membuktikan kebenarannya. Akan tetapi Makanan berikut lah yang dapat  menyebabkan bisul, diantarnya :
* Makanan berlemak  seperti daging merah, kulit ayam, daging olahan, keju, susu murni, dan krim.
Makanan berlemak dapat menyebabkan iritasi kulit dan menimbulkan  bisul.
* Makanan manis seperti permen, coklat, kue, soda, dan gula pasir.
Makanan dan minuman manis dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit dan menyumbat pori-pori.
* Produk susu tinggi lemak, terutama untuk penderita intoleransi laktosa.
Susu tinggi lemak dapat menyebabkan produksi hormon androgen berlebihan sehingga menyebabkan kelenjar sebaceous aktif memproduksi sebum.
* Makanan yang mengandung gluten, terutama bagi penderita penyakit celiac.
Gluten dapat menyebabkan peradangan pada tubuh dan kulit Anda.
 * Makanan cepat saji yang tinggi lemak trans, garam, dan pengawet.
Makanan tersebut cenderung memiliki indeks glikemik yang tinggi dan dapat menyebabkan peradangan.
 * Makanan asin seperti keripik kentang, makanan laut asin, dan makanan olahan tinggi natrium.
Makanan asin  menahan air dalam tubuh Anda, yang dapat menyebabkan bisul dan jerawat.
 * Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan bisul karena efek dehidrasi dan inflamasi pada tubuh.
Menghindari atau membatasi makanan ini dapat membantu mencegah pembentukan bisul.
Pola makan yang sehat dan seimbang juga penting untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah bisul.
Meski telur tidak menyebabkan bisul, beberapa orang mengalami alergi telur. Alergi telur sendiri merupakan suatu kondisi yang terjadi karena sistem imun tubuh menganggap protein yang  terdapat pada telur berbahaya. Akibatnya, sistem imun tubuh melepaskan histamin sebagai bentuk perlindungan tubuh dari zat berbahaya. Dalam hal ini, penderita alergi telur mungkin akan mengalami masalah kulit seperti gatal-gatal, ruam, dan ruam. Reaksi alergi seringkali mengakibatkan garukan pada kulit. Kulit yang gatal dan digaruk secara berlebihan dapat  menimbulkan luka pada kulit yang yang menjadi pintu masuk bagi bakteri  dan memicu terjadinya iritasi, infeksi, dan menyebabkan berkembangnya bisul.
Selain itu, penderita alergi telur juga berisiko mengalami sejumlah masalah pencernaan, antara lain sakit perut, mual dan muntah, serta diare. Meski jarang, penderita alergi telur mungkin mengalami reaksi alergi parah (anafilaksis) saat makan telur. Â
Namun dibalik mitosnya telur penyebab bisulan ada seseorang yang kontra terhadap fakta tersebut ia  mengakatan "Teori kedokterannya udah sangat bener, tapi tidak berkembang, karena menurut saya pribadi pada dasarnya prinsip sebuah teori adalah pembuktian dan pengembangan, dan teori medis yg disampaikan itu tidak terbukti, melainkan berkembang dengan kenyataan bahwasannya mengkonsumsi telur dalam jumlah banyak juga bisa menjadi penyebab munculnya bisul atau bintitan yang ada di kelopak mata, kalau anda masih tidak percaya, silahkan coba untuk mengkonsumsi telur sebanyak 5 butir sehari, lakukan selama 2 atau 3 hari berturut-turut dan buktikan sendiri. Kenapa saya berani berkata seperti ini, karena saya sudah melakukan uji coba ini sendiri, dan terbukti dengan saya mengkonsumsi telur dalam jumlah banyak atau berlebihan menyebabkan munculnya bintitan pada kelopak mata saya, setelah saya berhenti untuk mengkonsumsi telur sudah tidak pernah lagi muncul bintitan tersebut , awalnya saya belum yakin juga tentang hal ini namun saya pastikan kembali dgn cara mengkonsumsi lagi telur dalam jumlah yang banyak dan berturut-turut dan akhirnya muncul lagi bintitan dikelopak mata saya, sejak saat itulah saya tidak percaya dengan teori-teori medis yg mengabaikan pengalaman hidup dan penemuan baru dlm sebuah teori atau pengetahuan, karena banyak dokter merasa hanya teori medis itulah yg benar dan hanya itulah penyebab munculnya bisul pada bagian tubuh ataupun bintitan dikelopak mata karena hanya banyak berteori tidak mau mencoba untuk membuktikan sendiri pada tubuh sebelum membagikan pengetahuan tersebut kepada khalayak. Itulah sedikit kisah pengalaman saya dalam membuktikan sebuah teori, tidak hanya asal berbicara yg pada akhirnya bisa menggiring penonton awam kepada kesesatan teori. Kurang dan lebihnya saya minta maaf, karena saya rasa pengalaman ini layak untuk di bagikan agar dapat menambah pengetahuan umum, yang tidak hanya berbicara tentang aspek teori kedokteran yang sudah lama ada sejak dahulu kala dan yang belum bisa dibuktikan secara konkret."
Selain itu ada beberapa yang berkomentar bahwa telur penyebab bisul itu dikarenakan kualitas telur yang kurang baik maka dari itu penting juga untuk kita mengetahui fakta unik tentang telur :
 1) Ketahui Kualitas Telur Anda Ingin menguji  apakah telur  Anda berkualitas?Cukup masukkan telur ke dalam segelas air.
Kalau tenggelam tandanya telurnya masih bagus. Namun jika telurnya mengapung, jangan dimakan karena  ini menandakan pori-pori telur  besar dan banyak udara di dalamnya.
 2 ) Saatnya Bertelur Pernahkah Anda bertanya-tanya berapa lama waktu yang dibutuhkan seekor ayam untuk bertelur?
Diketahui bahwa dibutuhkan waktu 24 hingga 26
2. Mandi Malam Bisa Terkena Penyakit Rematik.
 Mandi malam kerap dikaitkan dengan risiko terkena rematik. Namun saat ini, belum ada penelitian medis yang dapat membuktikan kaitan jelas antara keduanya.
Rematik adalah penyakit autoimun yang disebabkan oleh sistem imun tubuh yang menyerang jaringan tubuh sendiri.
 Faktor yang dapat menyebabkan serangan rematik kambuh antara lain stres, infeksi bakteri atau virus, perubahan cuaca ekstrem, kelelahan fisik, dan mengonsumsi makanan tertentu.
 Mandi malam  berisiko memicu serangan rematik karena tubuh  mengalami perubahan suhu mendadak dari air hangat ke udara malam yang relatif sejuk. Namun sejauh ini belum ditemukan hubungan sebab akibat yang kuat antara keduanya.
Beberapa penelitian  menunjukkan bahwa air hangat ternyata dapat mengurangi nyeri sendi dan otot pada pasien Rematik. Mandi air hangat  memperlambat transmisi impuls nyeri, meningkatkan aliran darah ke sendi dan otot, serta mengendurkan otot yang tegang.
 Namun tentu  ada resikonya jika mandi malam tidak dilakukan dengan benar.
Misalnya saja jika suhu air panas terlalu tinggi, atau tubuh menjadi dingin secara perlahan setelah mandi.
 Pada kondisi ini, tubuh mengalami sengatan panas dan pembuluh darah bisa menyempit.
 Untuk mengurangi resiko, pilihlah air yang suhunya suam-suam kuku dan tidak terlalu panas. Pastikan Anda kering sebelum meninggalkan kamar mandi untuk mendapatkan udara segar.
 Harap membawa pakaian hangat dan minuman panas untuk melindungi diri anda dari hawa dingin yang tiba-tiba.
 Secara keseluruhan, tidak ada bukti jelas bahwa mandi malam hari secara signifikan meningkatkan risiko serangan rematik. Jika dilakukan dengan benar, Anda bisa sesekali mandi malam, terutama untuk menghilangkan rasa lelah dan menenangkan pikiran.
 Waspadai risiko perubahan suhu ekstrem dan konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa  kesehatan Anda semakin memburuk.
 Kebiasaan sehat seperti olahraga teratur, pola makan seimbang, istirahat cukup, dan menghindari stres dapat menurunkan risiko serangan rematik, meskipun Anda boleh mandi di malam hari. Selalu utamakan nasihat dokter Anda dibandingkan takhayul tanpa dasar medis yang tepat.
3. MSG Menyebabkan Anak Jadi Bodoh
MSG atau monosodium glutamat merupakan bumbu dapur yang umum  digunakan dalam masakan, khususnya masakan Asia. Zat ini memberi rasa gurih (umami) pada makanan. MSG terdiri dari natrium dan asam glutamat,  asam amino yang ditemukan secara alami  dalam  makanan seperti keju, daging, dan sayuran.
 Mitos mengenai dampak negatif MSG terhadap kecerdasan sudah tersebar luas sejak lama. Menurut beberapa penelitian, sebagian orang percaya bahwa MSG dapat menurunkan kecerdasan atau IQ. Namun hingga saat ini klaim tersebut belum didukung oleh bukti ilmiah yang meyakinkan.
 Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki efek MSG terhadap otak dan fungsi kognitif manusia.
Sebuah penelitian tahun 1995 di Amerika menemukan bahwa MSG tidak berpengaruh signifikan terhadap fungsi memori, konsentrasi, atau kecerdasan verbal. Penelitian lain juga tidak menemukan hubungan antara asupan MSG dan gangguan memori, pembelajaran, atau aktivitas otak.
 Para ilmuwan percaya bahwa kekhawatiran mengenai efek samping MSG terhadap kesehatan dan kecerdasan didasarkan pada mitos dan propaganda media, bukan data ilmiah.
 Hingga saat ini, belum ditemukan mekanisme biologis yang jelas mengenai bagaimana MSG  mempengaruhi kinerja kognitif atau penurunan IQ.
 Otoritas kesehatan dunia seperti FDA (USA) dan EFSA (Uni Eropa) telah menyatakan bahwa MSG aman bila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat.
 Efek samping seperti pusing dan kesemutan hanya terjadi pada sebagian kecil orang yang memiliki sensitivitas tertentu terhadap MSG.
 Oleh karena itu, klaim bahwa MSG  membuat orang menjadi bodoh atau kehilangan kecerdasan sebaiknya dianggap hanya mitos belaka dan tidak ada bukti ilmiahnya. Namun, tetap disarankan untuk mengonsumsi MSG dalam jumlah sedang sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang.
4.Duduk Dilantai Dapat Menyebabkan Masuk angin.
Mitos duduk di lantai bisa masuk angin sudah lama beredar di masyarakat Indonesia. Takhayul yang beredar adalah bahwa duduk di lantai akan menghilangkan panas dari tubuh dan membuka pori-pori kulit. Udara dingin kemudian masuk melalui pori-pori yang terbuka tersebut sehingga menimbulkan rasa dingin.
 Meskipun takhayul ini diketahui secara luas, namun tidak sepenuhnya benar.
Duduk di lantai  menurunkan suhu tubuh Anda, tapi itu saja tidak akan membuat Anda kedinginan. Faktor penentu masuk angin atau tidaknya Anda adalah perubahan suhu tubuh yang ekstrim dalam waktu singkat, dengan kata lain duduk di lantai atau tidak.
 Saat Anda duduk di lantai, suhu tubuh Anda menurun secara perlahan karena suhu lantai  lebih rendah dibandingkan suhu tubuh manusia. Namun penurunan suhu tubuh ini terjadi secara bertahap sehingga memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk beradaptasi.
 Oleh karena itu, hanya karena duduk di lantai, pori-pori tidak langsung  terbuka  dan udara dingin tidak masuk. Untuk terserang flu, tubuh Anda harus mengalami perubahan suhu yang ekstrem dalam waktu singkat, seperti berendam di air dingin setelah berolahraga atau beraktivitas di luar ruangan dari ruangan ber-AC.
Â
Saat kondisi ini terjadi, pori-pori kulit  tiba-tiba terbuka sehingga memungkinkan udara dingin masuk ke dalam tubuh. Selain itu, daya tahan juga memegang peranan penting. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat cenderung tidak  terkena flu, meskipun suhu tubuhnya berubah secara signifikan.Sebaliknya, orang yang daya tahan tubuhnya lemah  lebih mudah terserang flu jika terjadi fluktuasi suhu tubuh yang ekstrem.
Â
Penurunan suhu tubuh yang cepat akibat duduk di lantai dapat meningkatkan risiko  masuk angin dan penyakit lainnya.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari duduk di lantai dalam waktu lama.
Untuk mencegah masuk angin, yang terpenting adalah menjaga daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat, antara lain: Melalui pola makan bergizi, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Kenakan pakaian hangat di suhu dingin untuk menghindari fluktuasi suhu tubuh yang ekstrim.Jaga kesehatan tubuh dan cegah masuk angin.
5. Makan Kambing Penyebab Kolesterol
Â
 Banyak orang yang percaya bahwa makan daging kambing dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Namun, saat ini belum ada penelitian medis yang dapat membuktikan kebenaran mitos tersebut.
Â
 Mitos ini mungkin muncul karena daging kambing mengandung lemak jenuh yang relatif tinggi  dibandingkan jenis daging lainnya.Lemak jenuh dikaitkan dengan peningkatan kolesterol LDL.
Â
 Namun kandungan lemak kambing sebenarnya tidak jauh berbeda dengan daging sapi. Faktanya, daging kambing memiliki lebih sedikit lemak dibandingkan daging babi.
Â
 Penelitian menunjukkan bahwa bukan jenis daging yang memengaruhi kadar kolesterol Anda, tetapi keseluruhan pola makan Anda.Asupan lemak trans dan kolesterol dari makanan lain juga berperan.
Selain itu, ada faktor genetik dan gaya hidup yang mempengaruhi kadar kolesterol. Bukan hanya karena saya makan daging kambing.
Â
 Daging kambing tidak terbukti secara langsung meningkatkan kadar kolesterol, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang tepat dan pola makan seimbang.
Â
 Daging kambing ternyata kaya akan nutrisi seperti zat besi, seng, fosfor, kalium, vitamin B12, dan protein lengkap.
Ini baik untuk kesehatan Anda jika dikonsumsi dengan  benar.
Â
 Penyiapan daging kambing juga memegang peranan penting.
Hindari menggoreng terlalu lama karena akan menimbulkan lemak trans.
Hal ini baru terbukti meningkatkan kolesterol jahat.
 Daripada jeroan, pilihlah potongan daging kambing yang tidak mengandung lemak berlebih, seperti kaki atau paha kambing. Mohon sesuaikan jumlahnya agar tidak terlalu besar.
Â
 Tambahkan sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian ke dalam makanan kambing Anda untuk menciptakan pola makan seimbang yang tidak akan mempengaruhi kadar kolesterol Anda.
Â
 Selain itu, batasi asupan makanan olahan, makanan cepat saji, mentega, keju, dan minyak sawit, yang diketahui meningkatkan kadar kolesterol LDL.
Â
 Beberapa penelitian bahkan mengaitkan daging kambing  dengan penurunan kolesterol LDL dan peningkatan kolesterol baik (HDL).
Â
 Secara keseluruhan, mitos bahwa daging kambing meningkatkan kolesterol tidak didukung oleh bukti ilmiah yang meyakinkan.
 Dampak negatif yang nyata adalah pola makan yang tidak sehat secara umum.
 Jangan ragu untuk mengonsumsi daging kambing secukupnya sebagai bagian dari pola makan sehat Anda.
Faktanya, hal ini berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan.
6. Makan Mie Dapat Menyebabkan Usus Lambung.
 Mie instan menjadi makanan favorit  banyak orang, terutama generasi muda.
Mie instan sangat praktis dan mudah dalam penyajiannya. Cukup rebus air, masak  mie dan tambahkan bumbu.
 Mie instan yang lezat dapat disantap dalam waktu 3 menit. Namun, terdapat mitos yang tersebar luas bahwa sering makan mie instan  dapat merusak usus dan lambung.
 Apakah mitos ini benar? Faktanya, klaim  mie instan menyebabkan kerusakan usus dan lambung belum terbukti secara ilmiah. Faktanya, beberapa penelitian  menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi mie instan  dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
 Namun efek tersebut lebih mungkin disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan tidak seimbang, bukan hanya mie instan saja. Mie instan umumnya aman bila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Masalahnya, hampir setiap hari banyak orang yang mengonsumsi mie instan  dalam jumlah berlebihan.
 Pola makan seperti ini tentu kurang baik karena kekurangan nutrisi yang seharusnya Anda peroleh dari makanan lain. Selain itu, jika Anda mengonsumsi mie instan "kering" yang tidak mengandung nabati atau protein hewani, Anda juga berisiko kekurangan serat dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Â
Oleh karena itu, agar aman dikonsumsi, sebaiknya tidak menjadikan mie instan sebagai makanan pokok. Batasi juga asupan Anda menjadi 1-2 bungkus per hari. Daripada mengonsumsi mie instan  setiap hari, akan lebih efektif jika Anda menggantinya dengan makanan bergizi lainnya.
Saat menyajikan mie instan, pertimbangkan untuk menambahkan sayuran, telur, ayam, atau makanan laut agar santapan lebih seimbang.
Jika Anda memiliki pola makan yang teratur dan seimbang, Â mie instan sebenarnya aman dikonsumsi tanpa risiko merusak usus atau lambung.
 Jadi meskipun benar bahwa makan terlalu banyak mie instan  dapat menimbulkan efek negatif, efek tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, bukan karena mie instan itu sendiri.
Mie instan sebenarnya baik untuk usus dan lambung Anda, asalkan Anda mengonsumsinya dengan hati-hati sebagai camilan.
7. Aturan 5 Detik
Pernahkah Anda melihat seseorang menjatuhkan  makanan, segera mengambilnya, dan memakannya sesuai dengan "aturan 5 detik"?
Sekarang, "aturan 5 detik" adalah takhayul belaka. Dibutuhkan waktu kurang dari 5 detik bagi bakteri untuk berpindah ke makanan yang Anda jatuhkan.
Hal ini terjadi secara instan. Terlebih lagi, kecil kemungkinannya tidak akan ada bakteri di lantai.
 Agar tidak sakit, lebih baik  makanan yang terjatuh dibuang, atau paling tidak dicuci bersih terlebih dahulu. Penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menghindari keracunan makanan.
 8. Makan Coklat Bikin jerawat
Cokelat Menyebabkan Jerawat Kebenaran: Sejumlah penelitian  mengejutkan telah dilakukan untuk menyelidiki hubungan antara konsumsi coklat dan terjadinya jerawat.Sebagian besar bukti tidak meyakinkan atau  bertentangan, dan  saat ini hanya ada sedikit bukti  bahwa permen batangan mempunyai efek pada kulit.
Kebanyakan dokter setuju bahwa hal ini bergantung pada individu. Jika Anda rentan berjerawat, coba batasi asupan coklat untuk melihat apakah  itu membantu, dan pilihlah coklat hitam dibandingkan coklat susu atau coklat putih (karena mengandung lebih sedikit gula). Namun, Anda tidak harus berhenti mengonsumsi coklat sepenuhnya.
 Diet untuk kulit yang baik hanyalah diet  seimbang dan sehat. Yang tak kalah penting untuk kesehatan kulit adalah lemak sehat dari ikan berlemak, alpukat, dan kacang-kacangan, vitamin C, yang membangun kolagen, dan antioksidan lain dari buah dan sayuran yang Anda konsumsi setiap hari.
9. Langsung Berenang Abis Makan Timbulkan Keram
Faktanya, tidak ada bukti yang mendukung mitos ini.
Kram  bisa terjadi saat berenang, tapi makanan bukanlah penyebabnya.
Jika berenang setelah makan, apalagi perut kenyang, selain kram, gejala lain seperti mual dan muntah juga bisa terjadi.
10. Pakai Deodoran Picu Kanker Payudara
Menggunakan deodoran dapat menyebabkan kanker payudara Pernahkah Anda mendengar bahwa penggunaan deodoran dan antiperspiran dapat menyebabkan kanker payudara?
Mungkin mitos kesehatan ini muncul akibat penggunaan deodoran  di dekat ketiak dan dada. Banyak hal yang bisa menyebabkan kanker, termasuk faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat.
Hingga saat ini, belum ada bukti medis atau penelitian kuat yang  mendukung penggunaan deodoran dalam menyebabkan kanker payudara. Faktanya, deodoran dan antiperspiran mengandung bahan aktif aluminium yang dikatakan berfungsi seperti hormon estrogen. Namun, sejauh ini belum ada bukti jelas yang mengaitkan kadar deodoran dengan kanker payudara.
11. Olahraga Setiap Hari dan Harus Lama Agar Sehat.
Olahraga Setiap Hari dan Harus lama Agar Semakin Sehat
Olahraga memang menyehatkan. Tapi, jika dilakukan setiap hari dan tidak memberikan waktu istirahat untuk tubuh, tentunya tidak akan bermanfaat bagi kesehatan.
Anda juga perlu memerhatikan waktunya. Semakin lama waktu olahraga bisa jadi tak bermanfaat, lho!
Anda tetap harus memberikan waktu istirahat tubuh untuk pemulihan. Disarankan untuk olahraga selama 150 menit dalam seminggu.
Artinya, olahraga lima kali dalam seminggu selama 30 menit setiap sesinya, atau 3 kali dalam seminggu selama 1 jam setiap sesinya.
Jika Anda melakukan olahraga dengan intensitas berat, disarankan 3 kali seminggu selama 25 menit setiap sesinya.
12.Memberikan kopi pada anak untuk mencegah kejang.
Beberapa orang tua percaya bahwa memberikan kopi pada anak dapat mencegah  kejang. Faktanya, kopi tidak ada hubungannya dengan mencegah serangan. Kejang pada anak dapat disebabkan oleh kejang demam, epilepsi, infeksi  otak, dan trauma kepala.
Anak-anak tidak memerlukan kopi untuk mencegah  kejang. Faktanya, kopi merupakan minuman yang tidak diperlukan karena mengandung kafein yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi seperti zat besi oleh tubuh.
13. Cacingan hanya terjadi pada anak-anak.
Meskipun banyak anak-anak yang terkena nematoda, orang dewasa tidak kebal terhadap penyakit ini.Hanya mitos yang mengatakan bahwa cacingan hanya menyerang anak-anak. Faktanya, banyak juga orang dewasa yang menderita parasit. Parasit pada orang dewasa bisa disebabkan oleh konsumsi makanan yang kurang matang dan terkontaminasi  telur serangga.
 Selain itu, berjalan tanpa  alas kaki dapat menyebabkan parasit. Pada orang dewasa, parasit menyebabkan gejala seperti diare, kehilangan nafsu makan, sakit perut, mual, muntah, dan bahkan anemia.
Â
14. Biji cabai menyebabkan usus buntu.
Â
Banyak orang yang percaya bahwa menelan terlalu banyak biji cabai atau jambu biji dapat menyebabkan radang usus buntu.Tentu saja ini hanya mitos belaka.Penyakit usus buntu  atau appendicitis merupakan suatu peradangan yang terjadi pada organ usus buntu. Penyebab radang usus buntu tidak diketahui. Namun sembelit (akibat feses, parasit, tumor), penebalan jaringan usus akibat trauma atau kerusakan lambung dapat menyebabkan peradangan pada usus buntu. Sejauh ini belum ada penelitian atau bukti ilmiah yang menyatakan bahwa biji cabai atau biji jambu biji merupakan penyebab utama penyakit usus buntu.
15. Penderita campak atau cacar air
 sebaiknya tidak  mandi. Mitos ini sangat bertentangan dengan prinsip medis. Dari segi medis, orang yang terjangkit campak atau cacar air dan menderita penyakit kulit lengkap sebaiknya lebih sering mandi untuk menjaga kebersihan kulit guna mencegah penyebaran penyakit.
 16. Jika Anda demam, sebaiknya kenakan pakaian tebal dan selimut.
Mitos ini sama sekali tidak  benar, karena  pakaian dan selimut tebal justru meningkatkan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi (di atas 390 derajat Celcius) dapat menyebabkan kejang pada anak. Kami menyarankan Anda datang dengan pakaian normal meskipun Anda kedinginan.
 17. Jangan mandi jika sedang demam.
Mandi saat demam secara medis dapat menurunkan suhu tubuh. Namun jika demam Anda disertai  menggigil, ada baiknya Anda mandi dengan air hangat  atau mengompres dengan air hangat.
 18. Masuk Angin Harus Di Kerok
 Keroka bukanlah pertanda ainginnya keluar melainkan tanda pecahnya pembuluh darah kapiler perifer di kulit.
Tak heran jika beberapa waktu setelah keroka masuk angin muncul kembali beberapa saat setelah kuretase. Kerokan menimbulkan rasa sakit, namun karena sudah ada rasa sakit dan pegal, rangsangan rasa sakit yang baru akan menimbulkan perasaan bahwa rasa sakit yang asli telah mereda, atau terlupakan.
19. Meretakkan buku-buku jari yang  dapat menyebabkan radang sendi.
 Ahli bedah ortopedi  New York Howard Lux mengatakan bahwa meretakkan buku-buku jari tidak  menyebabkan radang sendi. Meskipun  beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang melakukan hal ini lebih mungkin menderita pembengkakan tangan, Lux mengatakan tidak ada salahnya meretakkan buku-buku jari Anda dengan lembut dan jarang. Penelitian terkini menunjukkan bahwa orang yang sering membunyikan buku jarinya tidak memiliki peningkatan risiko terkena osteoartritis.
 Bunyi yang dihasilkan sendi jari saat retak disebabkan oleh ledakan cairan pelumas (cairan sinovial) yang membentuk kantong kandung kemih.
 "Kedengarannya keras, tapi tidak akan menyebabkan nyeri sendi di kemudian hari," kata Lux.
 20. Berkumur dengan air garam dapat menyembuhkan sakit tenggorokan.
Air garam merupakan solusi yang membantu menyeimbangkan cairan di  tenggorokan dan selaput lendir.
 Jeffrey Linder, ketua penyakit dalam umum di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg, mengatakan "mitos" populer ini mungkin dapat dibenarkan secara medis.
 "Saya selalu merekomendasikan hal ini kepada siapa pun yang menderita sakit tenggorokan," kata Linder.
 Dia menyarankan untuk mencampurkan beberapa sendok makan garam ke dalam segelas air berukuran sedang hingga besar. Untuk efek yang lebih menenangkan, air yang digunakan sebaiknya  hangat,  mendekati suhu tubuh, dan sebaiknya berkumur saat gejala pertama sakit tenggorokan.
 Beberapa penelitian  menemukan bahwa berkumur dapat membantu mencegah pilek dan flu. Sebuah penelitian menemukan bahwa berkumur dengan air mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan atas sebesar 36 persen selama 60 hari pertama musim pilek dan flu.
 21. Jika Anda Duduk Terlalu Dekat Dengan TV, penglihatan Anda akan menurun.
 Jika Anda suka menonton TV dengan duduk dekat  layar, yakinlah bahwa penglihatan Anda tidak akan terpengaruh. Cynthia D'Auria, direktur layanan optometri dan lensa kontak di Tufts Medical Center,  menjelaskan bahwa menonton TV terlalu dekat dapat menyebabkan ketegangan mata, kelelahan, dan  masalah mata kering akibat berkurangnya kedipan, namun presbiopia Ia menjelaskan tidak akan bertambah parah. Meski begitu, Dauria mengatakan penting untuk memprioritaskan kesehatan mata.
 Oleh karena itu, saat duduk di dekat TV, mundurlah sejenak untuk menghindari ketegangan dan kelelahan.
 22. Makanan pedas dapat menyebabkan maag.
Linder mengatakan makanan pedas sebenarnya dapat memperburuk maag dan penyebab paling umum dari maag sebenarnya adalah infeksi bakteri.
Saya bilang memang ada.
Namun, jika Anda mengalami radang lambung, sindrom iritasi usus besar, atau maag, mengonsumsi makanan pedas bisa memperburuk masalah perut Anda.
Selain bakteri (paling sering Helicobacter pylori), penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid dalam jangka panjang seperti aspirin dan ibuprofen juga dikaitkan dengan penyakit tukak lambung. Menariknya, sebuah penelitian tahun 2006 menemukan bahwa cabai berpotensi memberikan manfaat bagi usus dengan meningkatkan aliran darah dan melindungi saluran pencernaan.
 23. Manusia Memakan 8 Laba-laba  Dalam Setahun.
 Saat tidur Tentu saja cerita ini mustahil karena beberapa alasan. Misalnya, laba-laba lebih suka tinggal di jaringnya.
 "Jika laba-laba tidak melihat Anda sebagai mangsa, kemungkinan besar ia akan merangkak ke tempat tidur Anda," kata Joe Alton, penulis  The Survival Medicine Handbook: The Essential Guide for When Help Is Not on the Way, Masu.
 24. Jika  permen karet tertelan, pencernaannya membutuhkan waktu 7 tahun.
Permen karet sangat digemari oleh anak-anak. Tidak jarang mereka tertelan secara tidak sengaja. Lantas, benarkah menelan permen karet mengganggu sistem pencernaan Anda?
Untungnya, hal tersebut tidak terjadi.
"Tidak benar bahwa gusi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melewati perut," kata Andrew Boxer, Â ahli gastroenterologi di New Jersey Gastroenterological Association.
 Dia mengatakan permen karet biasanya melewati saluran pencernaan dalam beberapa jam hingga beberapa hari.
25. Makan Terlalu Banyak Gula Dapat Menyebabkan Diabetes
Fakta: Bertentangan dengan kepercayaan umum, gula tidak menyebabkan diabetes. Namun mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan penambahan berat badan, dan kelebihan berat badan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Cara terbaik untuk mengurangi risiko diabetes adalah dengan menjaga berat badan Anda. Artinya, tidak hanya mengurangi jumlah makanan manis yang Anda makan, tapi juga memperhatikan asupan makanan berlemak. Jika Anda mengidap diabetes tipe 1, gula atau apa pun dalam pola makan Anda bukanlah penyebabnya. Pasalnya, diabetes jenis ini hanya terjadi ketika sel-sel penghasil insulin di pankreas  dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh.
Penyebab diabetes tipe 1 masih belum sepenuhnya dipahami. Para ilmuwan percaya bahwa  faktor lingkungan, seperti gen atau virus, dapat memicu penyakit ini.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Termasuk: Kelebihan berat badan atau obesitas Kurang olah raga Resistensi insulin, kondisi dimana sel otot, hati, dan lemak tidak menggunakan insulin dengan baik Riwayat genetik dan  keluarga Orang yang kelebihan berat badan, memiliki  gaya hidup kurang gerak Orang dengan diabetes dan a riwayat keluarga  diabetes tipe 2 berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.Kondisi medis tertentu juga membuat Anda lebih mungkin terkena diabetes tipe 2, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol, diabetes gestasional, sindrom ovarium polikistik, depresi, dan riwayat penyakit jantung atau stroke.
 Perbaiki Pola Makan dan Gaya Hidup Berhati-hatilah Pelajari cara mengontrol diabetes Anda dengan: Makanlah makanan  sehat  untuk menjaga gula darah, tekanan darah, dan kolesterol jahat Anda senormal mungkin, Makanlah dan hindari minuman manis. Menurunkan berat badan dan menjaga berat badan yang sehat. Berhenti merokok Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit  setiap hari
kesimpulan  yang dapat kita ambil dari pembahasan kita mengenai mitos kesehatan di masyarakat yaitu masih  banyak nya mitos kesehatan yang beredar di masyarakat yang tidak memiliki basis ilmiah yang kuat. Mitos-mitos ini seringkali menyesatkan dan dapat berbahaya jika di sebarluaskan. Mitos kesehatan sering kali berkembang karena informasi yang tidak akurat dan menyebar melalui "kata orang". Sehingga masyarakat perlu lebih kritis dalam menerima informasi kesehatan. Untuk mendapatkan informasi kesehatan yang benar, disarankan untuk mengacu pada literatur medis, saran dokter, atau lembaga kesehatan yang kredibel. Hindari mengikuti mitos kesehatan yang belum jelas kebenarannya. Pemerintah dan organisasi kesehatan perlu lebih gencar melakukan edukasi dan sosialisasi untuk membedakan informasi kesehatan yang benar dan salah kepada masyarakat. Hal ini dapat membantu mengurangi penyebaran mitos kesehatan di tengah masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H