Persediaan barang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, oleh karena itu harus dilakukan pencatatan agar persediaan dapat terorganisir dengan baik. Pencatatan persediaan dapat melalui 2 (dua) metode, yaitu metode Perpetual dan metode Periodik.
- Metode Perpetual
Dalam metode perpetual, catatan persediaan barang dibuat secara kontinue, dan setiap jenis harga dibuat tersendiri dalam buku besar pembantu.
Jurnal pada waktu membeli barang
Persediaan barang dagangan
           Hutang/kas
Jurnal pada waktu menjual barang
HPP
           Persedian barang dagang
- Metode Periodik
Pada metode periodik, untuk penjualan barang tidak dibuatkan jurnal harga pokok penjualan di bagian akuntansi. Pada akhir tahun, persediaan yang ada digudang penyimpanan dihitung jumlah kuantitasnya dan ditentukan harga belinya.
Untuk menentukan persediaan yang dipakai/dijual, persediaan yang pernah ada (persediaan awal ditambah pembelian selama satu periode) dikurangi persediaan akhir pada periode tersebut. Kemudian dibuat jurnal penyesuaian. Jurnal pertama mendebet akun Ikhtisar Laba Rugi, dan mengkredit akun Persediaan Barang Dagangan Awal. Jurnal yang kedua didasarkan atas inventarisasi fisik barang pada akhir tahun, yaitu mendebet akun Persediaan Barang Dagangan Akhir dan mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi.
Bila perhitungan fisik diadakan pada jangka waktu tertentu bagi persediaan barang, maka sistem perhitungan tersebut dinamakan sistem periodik.