Malang, Jawa Timur -- mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan observasi edukatif di SD Wahidiyah Bululawang pada tanggal 20 November 2024. Dalam kegiatan ini, mereka mengintegrasikan nilai Pancasila dengan Pendidikan sains untuk menciptakan pengalaman pembelajaran interaktif dan kolaboratif yang memperkaya wawasan siswa serta memperkuat pemahaman terhadap nilai kebangsaan.
Dalam kegiatan ini 7 mahasiswa UM yakni Annisa Amanda Maisyaroh, Feby Zuhairini Fahrina, Hilda Ziyanna Hanafi, Nanda Hamidah Nurul Fauziah, Nanik Zubaidah, Salwa Syakira Auliya Hanum, dan Veny Yulia Septifana memberikan edukasi akan pentingnya mengitegrasikan nilai Pancasila terhadap 19 siswa yang berasal dari kelas 4 sampai kelas 6. Ke tujuh mahasiswa ini merupakan mahasiswa semester 1, S1 Biologi Universitas Negeri Malang yang melakukan kegiatan ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila yang diampu oleh Dr. Sri Untari M.Pd.
Di era globalisasi dan teknologi yang semakin berkembang, Pancasila menjadi salah satu tantangan bangsa yang harus tetap dipertahankan. Karena Pancasila adalah identitas Indonesia. Apabila nilai-nilai Pancasila dalam jiwa Masyarakat Indonesia pudar, maka apakah layak mereka disebut warga Indonesia?
Oleh karena itu, mereka menjadikan siswa SD sebagai objek. Hal ini  dikarenakan, anak-anak cenderung dengan cepat menyerap berbagai informasi, baik yang positif maupun yang negatif, apalagi saat ini gadget sudah tidak bisa dihindari lagi. Maka, diperlukan sebuah edukasi Pancasila untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri mereka. Selain itu, mereka juga mengkolaborasikan antara pancasila dengan pembelajaran sains. Tidak melalui teori saja tentunya, tapi juga melalui beberapa contoh nyata.
Untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa dari suatu pembelajaran yang disampaikan, kegiatan ini diawali pretest dan diakhiri dengan postest baik dari segi pembelajaran Pancasila maupun edukasi sains. Hasil awal menunjukkan bahwa hanya 21% siswa yang memiliki pemahaman yang cukup tentang nilai-nilai Pancasila, sementara hanya 15% siswa yang memahami dasar-dasar sains. Dengan adanya edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dan dapat menerapkan secara berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam menciptakan suasana yang menyenangkan, aktif, dan inovatif, 7 mahasiswa UM telah menyiapkan berbagai metode untuk mendukung kegiatan ini. Yakni, melalui pemberian materi menggunakan PPT animatif, video edukatif, eksperimen sains sederhana yakni uji kapilaritas air, dan permainan interaktif.
Selain bertujuan untuk memberikan edukasi dalam eksperimen sederhana tersebut, disitulah mereka mengkolaborasikan nilai-nilai Pancasila dengan sains, yakni dengan membentuk beberapa kelompok kecil untuk melakukan eksperimen sederhana. Dengan terbentuknya sebuah kelompok maka akan tebentuk rasa tanggung jawab, kerja sama, saling menghargai, dan toleransi dalam diri siswa.
Setelah program dilaksanakan, diketahui terdapat peningkatan pemahaman yang signifikan pada siswa. Sebanyak 85% siswa mampu memahami nilai-nilai Pancasila dengan baik, dan tingkat pemahaman mereka terhadap dasar-dasar sains juga meningkat pada angaka yang sama. Selain itu, siswa juga menunjukkan rasa antusiasme yang tinggi dengan berani bertanya dan percaya diri dalam menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan.